"Haters will be hate. So, don't think them."
-Anonim-
•
•
•[Bagian 34]
***
Masih pagi, tapi dua sejoli itu sudah terlihat mesra di lingkungan sekolah membuat siapapun yang melihat hanya bisa menggigit jari. Siapa lagi kalau bukan si bucin Reagan yang suka nempelin Anya kemana-mana. Diantara banyaknya pasangan yang suka pamer kemesraan, mereka lah yang paling menjadi sorotan. Membuat kaum jomblo meronta-ronta menyadari kesepiannya.
"Inget ya, kalo jajan di kantin harus yang sehat-sehat. Lo baru aja sembuh. Harusnya hari ini masih istirahat di apartemen." Anya memperingati tak henti-henti dari tadi. Sementara yang diberikan wejangan hanya mengangguk sambil menatap wajah cantik gadisnya.
"Anyaaaa."
Teriakan itu terdengar nyaring, terlihat Mayang berlari dari arah yang berlawanan sambil memekik kencang, wajahnya terlihat panik.
"Kenapa lari-lari May?" Anya mengerutkan kening heran ketika temannya itu bersembunyi di belakang tubuhnya.
"Zain masa lempar-lempar kecoa ke gue. Ih geli banget, takut gue." adu Mayang merengek.
Benar saja, sosok Zain juga berlari ke arahnya. "Woi Mayang jangan lari." ujarnya sembari menjiwir kumis kecoa yang masih bergerak-gerak. Anya juga ikut merinding melihatnya.
Saat mendekat, Zain menurunkan tangannya yang memegang kecoa. "Eh ada Anya canti-" senyumannya luntur begitu menyadari aura gelap di samping Anya. Duh ada pawangnya lagi! Zain mengkeret di tatap tajam sepagi ini oleh Reagan.
"Zain jangan nakutin Mayang kayak gitu." peringat Anya.
Buru-buru Zain melempar kecoa itu jauh-jauh. "Haha enggak kok, gue cuma mau buang kecoa." cowok itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Melirik Mayang yang memeletkan lidah padanya. Zain menatap kesal seolah berkata 'Gaasik lo, sembunyi di belakang pawangnya singa.'
"Si Mayang aja tuh ge-eran banget, orang gue mau buang kecoa."
Mayang mendelik kesal, "Boong orang tadi lo nakutin gue. Teh pucuk punya gue juga di habisin sama dia, padahal gue baru minum dikit Nyaa." rengek Mayang menggoyangkan lengan Anya.
"Zain." peringkat Anya memanggil cowok itu.
"Engga sumpah gue nggak sengaj-" Reagan menepuk bahu Zain membuat cowok itu tidak melanjutkan ucapannya.
"Ganti atau gue patahin leher lo."
Ancaman yang berhasil membuat Zain melemas tak sanggup lagi berpijak. Cowok itu semakin mengkeret di buatnya. "I-ya gue ganti. Gue ganti 10. Nih sekalian ambil aja bekel gue setengahnya." Zain menyerahkan selembar uang ungu pada Mayang tanpa berpikir panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN • POSSESSIVE BADBOY
General Fiction"Tadi siapa?" "Denger, lo itu cuma milik gue, paham?" Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan. Siapa sangka cowok berandal yang dikenal cuek dan kejam ini jatuh hati pada pesona seorang cewek yan...