"Le vent se leve. Il faut tente de vivre."
-The Wind Rises-
•
•
•[Bagian 36]
****
Pening. Anya membuka matanya yang terasa berat dan seketika dia merasa kepalanya berdenyut. Setelah berjam-jam tidak bisa berhenti menangis, tahu-tahu Anya terlelap tidur setelah merasa kelelahan, dan mungkin tidak akan bangun jika tidak mendengar Jimmy terus mengeong di dekat telinganya.
Dengan gerakan lambat gadis itu bangun mendudukan tubuh lemasnya di tempat tidur lalu mengurut pelipis agar mengurangi rasa pusing.
"Kamu laper ya?" tanya Anya dengan suara mindeng, seperti orang terkena flu.
Meong~
Tapi melihat wadah makan milik Jimmy masih terisi membuat cewek itu menyirit heran. Sepertinya Jimmy bosan sendirian, sementara Anya dari tadi hanya menangis dan tidur seperti orang yang sedang terguncang oleh kesedihan yang mendalam. Memang benar, sih dia sedang sedih. Tapi tetap saja Anya harus memperhatikan Jimmy.
Tiba-tiba teringat pada Reagan yang cemburu pada Jimmy.
Ck.
Mengingat cowok itu membuatnya ingin menangis lagi. Anya segera mengenyahkan pikiran itu, dan melirik jam digital yang menyala di meja belajarnya. Pukul satu malam. Sepertinya yang kelaparan bukan Jimmy, tapi Anya sendiri yang belum makan sejak pulang sekolah. Tapi dia tidak memiliki nafsu makan.
Dengan lunglai, Anya membuka gorden kamarnya. Menatap langit malam yang di penuhi bintang berkilauan. Gemerlap indah, kontras dengan suasana kelabu di hatinya.
Pikiran Anya berkelana lagi, mengingat saat-saat pertama kali dia bertemu dengan Reagan, mengingat sifat cowok itu dan berbagai macam perangainya yang suka seenaknya. Disisi lain Reagan selalu mengulurkan tangan dan menjaga Anya dari berbagai situasi berbahaya. Tanpa disadari Reagan bukan hanya mengambil separuh hatinya, namun juga separuh dari kehidupannya.
Brumm.. Brumm ..
Bahu cewek itu menegak melihat motor sport hitam berhenti di depan gerbang rumahnya. Anya segera menutup tirai, dan mematikan lampu kamarnya. Tapi kemudian gadis itu mengintip keluar sana, terlihat samar seseorang yang sangat dia kenal menatap ke arah kamarnya, Anya kembali menutup gorden dengan napas menderu cepat.
Biasanya dia langsung keluar rumah begitu melihat Reagan ke rumahnya di jam-jam seperti ini. Tapi kejadian buruk terakhir kali membuat Anya tak siap menemui cowok itu langsung.
Apa Reagan kebangun lagi karena mimpi buruk?
Anya menghela napas khawatir. Terakhir saat akan pulang dari apartemen Reagan, Anya kembali menyimpan obat penenang itu di dalam laci, untuk berjaga-jaga jika Reagan kambuh kembali saat Anya tidak ada. Ternyata itu keputusan yang tepat. Meskipun tak bisa di pungkiri dia sangat khawatir pada cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN • POSSESSIVE BADBOY
General Fiction"Tadi siapa?" "Denger, lo itu cuma milik gue, paham?" Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan. Siapa sangka cowok berandal yang dikenal cuek dan kejam ini jatuh hati pada pesona seorang cewek yan...