"Orang yang mengalami trauma adalah mereka yang jiwanya menanggung luka seumur hidup."
•
•
•[Bagian 44]
****
12 tahun yang lalu...
"Tolonggg! Lepaskan!! TOLONGGG!"
Suara jeritan itu menarik kesadaran Reagan, dia mencoba membuka mata namun ada sesuatu yang menutupi kepalanya. Anak berumur 7 tahun itu menggeliat merasa tubuhnya sulit bergerak. Dimana dia sebenarnya sekarang? dari sisa ingatannya terakhir kali, ada seorang pria yang tiba-tiba membekapnya dari belakang ketika dia berjalan di pinggir jalan, padahal saat itu Reagan baru berhasil keluar setelah susah payah menyelinap keluar rumah untuk menonton pertandingan basket di lapangan besar yang berada di pusat kota.
"Sudah bangun bocah?" suara seorang pria diiringi tarikan kain yang menutupi matanya membuat Reagan mengernyit, lalu mengedarkan pandangan.
Tubuhnya menegang pada detik pertama, melihat darah berceceran dimana-mana, bukan hanya dirinya yang di sekap disini, tapi ada 4 anak lain dan satu orang wanita dewasa dengan pakaian yang sudah compang-camping berlumuran darah.
"Pas sekali kau bangun, anggota baru kita harus melihat sebuah pertunjukan yang menyenangkan bukan?" Pria itu tiba-tiba tertawa kencang pada anak-anak yang lainnya.
"LEPAS." teriak Reagan memberontak ingin melepaskan ikatan di tangan dan kakinya, namun pria gila itu menamparnya kencang.
"Diam! Aku tidak suka anak yang tidak patuh." dia mencengkram rahang kecil Reagan. "Aku akan perlihatkan hukuman jika seseorang tidak patuh padaku, diam dan lihatlah dengan manis." pria itu tertawa lagi lalu mendekati seorang wanita yang sudah menggeleng ketakutan.
"Jangan!n jangan!! aku tidak mau mati." wanita itu menjerit ketakutan, namun tanpa belas kasihan pria itu mengeluarkan sebuah cutter kecil untuk menyayat wajah wanita itu.
"Sssstttt kenapa kau berisik sekali, siapa suruh berani mencoba kabur dari sini? Sekarang waktunya kau di hukum, oh wanita cantik." pria itu mengusap dagi wanita yang terus menjerit-jerit disana. "Kau memiliki wajah yang cantik, apakah tidak bosan? Aku kesal jika banyak yang menyukai mu." pria itu mengiris kulit wajah sang wanita, di hadapan anak-anak yang tampak ketakutan disana. "Teriakanmu semakin kencang saja, aku hanya ingin membantumu agar tidak merasakan sakit lagi seumur hidup." ujarnya tertawa lebih kencang sambil menancapkan pisau di dada kiri wanita itu sampai mengenjang sebelum tubuhnya kaku tak bergerak.
Anak-anak yang ada disana terisak menangis, kecuali Reagan yang masih terpaku. Tanpa perasaan pria gila itu menendang perut seorang anak kecil yang terisak paling kencang sampai terbatuk darah.
"Diam!! Aku muak sekali mendengar suaramu?!" pria itu berteriak kesal, lalu mengambil sebuah gergaji mesin.
Sesuatu hal mengenaskan terjadi juga pada anak itu, cipratan darah diseritai jeritan ketakutan tahanan lain menggema bersautan. Detik itu juga, kepala anak itu menggelinding dan berhenti tepat di kaki Reagan. Tubuh Reagan membeku seketika dengan wajah pias.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN • POSSESSIVE BADBOY
General Fiction"Tadi siapa?" "Denger, lo itu cuma milik gue, paham?" Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan. Siapa sangka cowok berandal yang dikenal cuek dan kejam ini jatuh hati pada pesona seorang cewek yan...