Reagan's Girlfriend

44.6K 1.6K 252
                                    

"Setiap wanita berharga, di mata pria yang tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap wanita berharga, di mata pria yang tepat."

- Author Cangkep -



[Bagian 31]

****

Anya melebarkan matanya kaget saat menemukan Reagan bersandar di tembok dekat pintu OSIS dengan tiga temannya, siapa lagi kalau bukan geng famous itu. Baiklah, ini bukan pertama kalinya Reagan menjadi sorot perhatian, karena sebelumnya sering sekali terjadi. Tapi kenapa harus di hadapan Anya? Sebenernya dia senang melihat cowok itu lagi. Apalagi Reagan sudah dua minggu tidak muncul karena masalah beberapa waktu lalu, dan sekarang cowok itu di ambang pintu ruang OSIS. Catat ; Ruang OSIS!!

"Ayo." dengan sekoyong-koyong cowok itu menarik lengan Anya untuk ikut bersamanya.

"Eh bentar Reagan-" tadi Anya ke ruang OSIS di antar Mayang, masa sekarang Anya seenaknya meninggalkan temannya begitu saja? Cewek itu menoleh kebelakang, melihat Mayang yang sedang melongo, kemudian menuntut lewat tatapan.

"Utang penjelasan!" pekik cewek itu, sebelum akhirnya cekikikan dan melambaikan tangan.

Anya meringis pasrah, rencananya untuk tidak mengumbar status bersama Reagan gagal dalam sekejap. Apalagi sadar kini semua orang menatapnya di sepanjang koridor yang mereka lewati. Semoga saja mereka tidak membuat rumor yang di lebih-lebihkan.

"Kenapa tadi lo diem di depan ruang OSIS?" tanya Anya, langkah mereka beriringan ketika Reagan memelankan laju kakinya.

"Nungguin pacar gue."

Ini bukan waktunya untuk merona, tapi wajah Anya tak bisa berbohong. "Kenapa lo nggak bilang hari ini masuk sekolah?" tanyanya lagi, ketika mereka tiba di koridor yang cukup sepi.

Reagan menatap dengan menaikan sebelah alis tebalnya. "Udah di chat." jawabnya singkat. Anya menyirit lalu merogoh ponselnya. Melihat pesan Reagan tadi pagi di aplikasi chatting.

"Oh iya, gue enggak lihat chat dari pagi." cewek itu mengusap tengkuk. "Jadi sekarang, masa percobaan lo udah selesai kan? Mommy gak nambah apa-apa lagi?"

Reagan menggeleng.

"Hahhhh bagus lah kalo gitu." Anya menghembuskan napas lega, kemudian merasa canggung. Dia mengalihkan tatapan melihat ke arah lain, salah tingkah karena lagi-lagi Reagan menatapnya seakan tidak memiliki objek lain untuk di pandang.

"Jangan liat yang lain kalo sama gue." Reagan menarik pelan dagu Anya agar melihat ke arahnya. Mata mereka bertatapan beberapa saat, sampai Anya merasakan wajahnya semakin hangat. Padahal sorot Reagan terkesan tajam dan dingin, tapi berefek panas disaat yang bersamaan.

Kombinasi yang memabukan.

"Kenapa lo suka liatin gue kaya gitu?"

"Karena pacar gue cantik." jawabnya enteng.

REAGAN • POSSESSIVE BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang