19

34 2 0
                                    

Carlos Vince berjalan ditengah embusan udara musim dingin. Ia membelah jalanan dikala salju yang masih turun. Untung saja hujan salju ini turun tidak begitu deras, karena periodenya hampir berakhir, jadi salju yang turun hanya sepersekian dibanding dengan bulan Desember.

Well, saat ini sudah memasuki bulan februari. Tanpa terasa waktu memang berjalan begitu cepat, hingga tanpa sadar, banyak kenangan yang sudah dibuat kala Carlos menjelajahi New York untuk pertama kali setelah kedatangannya dari San Fransisco.

Carlos memilih kembali ke New York atas saran dari Dion⸺Adik Eliza⸺ namun sebelum benar-benar kembali ke New York, dia lebih dulu mengunjungi rumah orang tuanya. Dan... yeah, ia baru menyadari bahwa selama di San Fransisco dia belum mengunjungi siapapun, termasuk orang tuanya sendiri. Untungnya orang tua Carlos mengerti bahwa Carlos sedang menemani adik sepupunya yang sakit.

Ketika Carlos kembali ke rumah, ia tidak banyak bercengkerama dengan kedua orang tuanya. Laki-laki itu hanya singgah sebentar, kemudian menyiapkan perjalanan menuju New York. Namun, sebelum benar-benar meninggalkan San Fransisco, Carlos kembali memastikan keadaan Eliza pada Dion. Dan keadaannya masih sama, Eliza tidak terbangun dari tidur panjangnya.

Saat ini Carlos Vince berjalan membelah hujan salju yang dingin sembari mencari kedai kopi kecil disekitaran jalanan New York. Yeah, dia butuh secangkir kopi ditengah dinginnya udara yang berembus. Setelah mengerjakan pesanan milik pelanggan di studio, Carlos merasa sedikit pening dan butuh menjernihkan pikirannya, jadi dia memilih untuk jalan-jalan sebentar sembari mencari kehangatan di kedai kopi.

Begitu memasuki kedai kopi yang ia maksud, Carlos langsung memesan secangkir espresso hangat dan sandwich daging, kemudian dia mengambil tempat duduk disudut ruangan. Yeah, dia butuh menjauh sedikit dari orang-orang, untuk menjernihkan pikirannya. Setelah lama meninggalkan New York selama beberapa minggu, tampaknya para pelanggan Carlos memang menunggu kedatangannya, buktinya setelah mendengar kedatangan laki-laki itu, banyak pelanggan langsung mengantri untuk memesan lukisan.

Bahkan yang lebih mengejutkan, Carlos diminta untuk memajang hasil karyanya di pameran musim dingin yang diselenggarakan di akhir bulan februari.

Yeah, hal tersebut jadi alasan mengapa Carlos jadi uring-uringan saat ini.

Tidak perlu menunggu lama, tahu-tahu pesanan Carlos sudah disajikan diatas meja. Begitu si pelayan yang mengantarkan pesanan pergi, Carlos langsung menyesap espresso miliknya dan menyantap sandwich daging. Sesekali Carlos menatap ke arah jendela besar yang menghadap jalanan diluar yang cukup ramai diselimuti oleh para pejalan kaki.

Meskipun saat ini cuacanya cukup dingin, tidak menyurutkan langkah para pejalan kaki untuk berjalan. Hitung-hitung untuk menghilangkan rasa dingin yang menerjang. Carlos merasa jalanan kota New York sedikit berbeda kala musim dingin datang. Rasanya jauh lebih ramai ketimbang musim yang lain. Mungkin karena musim dingin identik dengan waktu libur, jadi jalanan kota lebih ramai ketimbang musim lainnya. Ditambah lagi, biasanya saat musim dingin lebih banyak teatrikal yang tampil di Broadway. Tidak heran bila seluruh pecinta seni drama akan datang ke New York dan memilih mengunjungi Broadway.

Saat sedang asyik dengan pikirannya, tiba-tiba saja, seseorang menghampiri Carlos dan duduk tepat dihadapan laki-laki itu. Well, dia adalah Jonathan Darrel yang muncul secara tak terduga. Carlos sendiri sampai terkesiap ketika menyadari kehadiran temannya ini.

"Hai, Carlos." sapanya dengan ramah, tanpa rasa bersalah pada Carlos karena sudah muncul secara tiba-tiba.

"Hei, Jonathan, kau hampir membuat jantungku copot!" protes Carlos. "Bagaimana kau bisa ada disini?" tanya laki-laki itu.

"Ini jam istirahat. Kebetulan aku ada project disekitar sini, jadi aku memilih untuk makan disini." sahut Jonathan dengan santai. "Aku tidak sendiri. Lihat..." Laki-laki itu menjeda sejenak kata-katanya, kemudian berbalik sedikit ke belakang, memperlihatkan dua orang, terdiri dari perempuan dan laki-laki yang saat ini sedang duduk tidak jauh dari kursi Jonathan dan Carlos. "... aku bersama manajerku dan seorang staf dari agensiku. Mereka selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Hidupku tidak sebebas dulu lagi." keluh Jonathan.

Hard But EasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang