1

209 18 39
                                    

Jonathan Darrel memasuki sebuah studio lukis─ D'Oleta─yang berada di kawasan New York. Seperti biasa, ketika laki-laki itu merasa bosan di apartemen, ia akan mampir ke tempat temannya, sekadar refreshing─daripada cuma berdiam diri didalam kamar sambil memainkan gitarnya dan bernyanyi. Membosankan sekali.

Meskipun Jonathan punya apa yang dia inginkan, terkadang laki-laki itu merasa bosan dengan kehidupannya. Tapi, dibalik semua itu, Jonathan tetap bersyukur bisa mencapai dititik seperti sekarang ini.

Mata laki-laki itu menelusuri tiap sudut studio, mencari keberadaan temannya. Studionya tidak begitu ramai, karena temannya tidak mempekerjakan orang lain. Paling yang meramaikan hanya pelanggan yang memesan lukisan. Tidak butuh waktu lama, mata Jonathan melihat keberadaan temannya. Ternyata orang itu baru keluar dari tempat persembunyiannya dibelakang. Tempat persembunyian yang dimaksud Jonathan adalah ruangan yang temannya biasa gunakan untuk menyelesaikan karyanya.

"Carlos!" panggil Jonathan sambil menghampiri temannya. Namanya Carlos Vince, pria keturunan Asia yang sudah lama tinggal di Amerika─sama seperti Jonathan. "Sedang mengerjakan pesanan?" tanya Jonathan.

Carlos tidak langsung menjawab. Ia melepas celemek ditubuhnya dan meletakkannya diatas kursi. "Yeah, begitulah. Ayo duduk dulu." katanya, kemudian Carlos mengajak Jonathan duduk disalah satu bangku yang memang disediakan disana untuk mengobrol santai.

Jonathan tampak menatap sekeliling studio. Ada begitu banyak lukisan yang telah dibuat oleh Carlos, yang memang sengaja dipajang laki-laki itu. Keterampilan Carlos dalam melukis tidak perlu diragukan lagi, dia memang juaranya.

"Bagaimana denganmu? Tumben belum mengungah lagu di youtube."

Yeah, Jonathan merupakan seorang artis youtube, dia suka sekali bernyanyi. Dia lebih sering mengunggah cover lagu, tapi tidak jarang pula dia mengunggah lagu aransemennya sendiri. Biasanya kalau Jonathan meng-cover lagu, dia mengubahnya ke versi acoustic. Awalnya, Jonathan hanya menjalani hobinya saja, tapi lama kelamaan, dia jadi semakin populer, terutama dikalangan remaja.

"Entahlah, aku merasa sedikit bosan belakangan ini." katanya, membalas pertanyaan Carlos.

"Itu tandanya kau butuh refreshing." balas Carlos sambil menepuk pundak temannya.

Jonathan tampak menghela napas. "Sepertinya kau benar."

"Kau bisa main-main kesini, sekalian membantuku, lumayan pekerjaanku jadi lebih ringan." kemudian Carlos tertawa.

Mendengar pernyataan Carlos, Jonathan secara refleks memukul lengan temannya. "Enak saja!" protesnya

Carlos pun menghentikan tawanya. "Tapi, serius sepertinya aku butuh orang untuk bekerja disini. Setidaknya sebagai penerima pesanan di meja depan." kemudian Carlos menunjuk meja kosong penuh dokumen didekat pintu masuk, mau tidak mau Jonathan ikut menoleh, mengikuti arah tunjuk Carlos. "Lihat! Mejanya selalu kosong."

"Kalau tahu begitu, kenapa tidak cari orang untuk bekerja?" celetuk Jonathan.

"Aku masih tidak percaya pada orang baru. Masih trauma dengan kejadian masa lalu." Yeah, dulu Carlos pernah mempekerjakan orang di studionya, namun beberapa hari setelah bekerja, orang itu membawa kabur uang yang dicurinya dari tempat Carlos. Waktu itu Carlos hampir menutup studionya karena rugi banyak, apalagi saat itu ia sedang menghadapi krisis keuangan.

Ditengah pembicaraan keduanya, tiba-tiba seseorang muncul dari tempat persembunyian Carlos. Tampak Jonathan mengerutkan dahinya melihat sosok gadis yang berlalu-lalang didalam studio lukis Carlos. Melihat tatapan aneh Jonathan, Carlos pun menoleh ke belakang dan mendapati adik sepupunya yang sibuk dengan ponselnya. Laki-laki itu berbalik menatap Jonathan lagi.

Hard But EasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang