"Paman, Tae berangkat dulu ya!". Pamit Taeyong kepada Jaejoong.
"Tidak berangkat dengan paman saja?". Jawab Jaejoong yang sedang menghabiskan sandwichnya.
"Aku naik bus saja paman. Oh iya". Taeyong mengeluarkan kunci mobil Mercedes Benz AMG GT 53 dari sakunya.
"Berikan ini kepada Yunho paman, mobil itu sudah terparkir di kantornya kan saat aku pingsan?". Kata Taeyong sambil memberikan kunci mobil itu kepada Jaejoong.
"Maksudnya kau mengembalikan mobilnya?". Tanya Jaejoong sembari mengambil kunci itu dari tangan Taeyong.
"Iya paman. Ah sudah siang aku berangkat dulu paman!". Taeyong meninggalkan pamannya.
Taeyong berjalan menuju halte bus, namun dari arah belakang ada mobil mewah yang tiba tiba berhenti di sisinya. Taeyong hafal mobil siapa itu, Taeyong terus saja berjalan tak ingin menghiraukannya hingga mobil itu nekat menghalangi langkah Taeyong.
Ckit...
Taeyong terpaksa menghentikan langkahnya karena terhalang oleh mobil tersebut. Seseorang dengan setelan jas rapi turun dari mobil hitam tersebut.
"Baby, masuklah aku akan mengantarmu!". Kata Yunho.
"Baby? Aku bisa pergi sendiri! Singkirkan mobilmu, ini menghalangi perjalanan orang lain!". Mobil Yunho memang memalang sehingga menghalangi orang orang yang akan lewat.
"Masuk Taeyong!". Paksa Yunho.
"Aku bilang tidak mau".
Yunho berjalan mendekati Taeyong, mencengkeram lengannya dan memaksanya masuk ke dalam mobilnya.
"Lepaskan aku!". Taeyong terhempas ke kursi penumpang depan karena dorongan kasar dari Yunho.
Yunho memutari mobil lalu masuk ke kursi kemudi. Dia membanting pintu tersebut dengan keras.
"Aku tidak bisa sabar lagi Taeyong!". Yunho menyalakan mobilnya dan melajukannya.
"Hentikan atau aku loncat!". Ancam Taeyong.
Yunho mengunci pintu mobilnya. Dia terus melajukan mobilnya, hingga rute mobilnya kini tidak ke arah kampusnya.
"Kau mau membawaku kemana? Aku bilang berhenti!". Teriak Taeyong.
Hingga, ckiit...
Mobil Yunho berhenti mendadak di pinggir jalan.
"Aku sudah menuruti keinginanmu, sekarang turutilah keinginanku!". Kata Yunho dengan raut wajah serius.
"Aku tidak ingin menuruti apapun keinginanmu1". Jawab Taeyong dengan kemarahan.
Yunho mendengus kesal, ia lalu mencengkeram dagu Taeyong dengan kasar dan menariknya, mendapat perlakuan kasar seperti itu membuat Taeyong tersentak, Yunho tak pernah memperlakukannya sekasar ini, apakah Yunho benar benar kehabisan kesabarannya? Taeyong memandang Yunho dengan mata yang betkaca kaca.
"Menurutlah padaku Taeyong, tetaplah berada di sisiku jika tidak aku bersumpah akan menceraikan Yoona dan melemparnya bersama Jaehyun dari mansionku. Kau tahu? Tanpaku mereka bukanlah apa apa, mereka hanya gelandangan. Aku tahu kau tak ingin mereka seperti itu kan? Maka jadilah anak yang baik untukku". Kata Yunho.
Air mata perlahan turun dari kedua belah mata Taeyong, ia tak menyangka jika akan berakhir seperti itu, rasa bersalah itu menyeruak dan membuatnya sesak. Hingga baru ia sadari apa yang ia lakukan di masa lalu telah menghancurkan perasaan orang lain dan perasaanya sendiri. Seketika Taeyong memikirkan tentang Jaehyun. Sadar atau tidak, tapi Taeyong telah mencintai Jaehyun, namun sepertinya perasaan itu harus ia kubur dalam dalam, karena apa yang tengah terjadi malah membuat ia akan semakin jauh dengan Jaehyun. Jaehyun tak mungkin lagi mencintainya seperti dulu, Jaehyun pasti sangat membencinya. Lalu apa yang harus Taeyong lakukan? Ia memang tak ingin Yoona diceraikan oleh Yunho, mungkin untuk saat ini Taeyong hanya bisa menuruti perkataan Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful and Bitchy | Jaeyong
FanfictionJaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Tentang Taeyong yang menjadi selingkuhan ayah Jaehyun, dan bodohnya Jaehyun jatuh cinta pada selingkuhan ayahnya yang menghancurkan keluarganya