Nampak terjadi kericuhan di lobby rumah sakit Si Won. Seseorang sedang ngeyel ingin bertemu dengan pimpinan rumah sakit itu, namun pihak keamanan dan beberapa pegawai mencoba menahan lelaki itu. Kebetulan saat itu Si Won baru saja datang, ia masih menenteng tas kerjanya.
"Lepaskan dia!". Kata Si Won memberi arahan kepada para pegaiwainya.
Jaehyun bernafas lega, dia merapikan kembali setelan jasnya. Kini Si Won dan Jaehyun sedang berada di ruang Si Won.
"Katakan padaku bagaimana kau bisa membawa Taeyong?". Tanya Jaehyun tidak sabaran.
"Dia adalah pasien koma di sini, tapi pamannya hanya bilang dia seperti itu karena kecelakaan!". Kata Si Won.
"Lalu dimana sekarang pamannya?". Tanya Jaehyun.
Si Won menarik nafasnya.
"Dia sudah meninggal!". Jawab Si Won.
Jaehyun terkejut mendengar berita buruk itu.
Jaehyun menyeringai.
"Lalu kalian menjadikan itu sebagai kesempatan? Berbohong tentang hidup Taeyong dan selalu membuatnya minum obat yang sebenarnya kalian tidak boleh meresepkannya? Aku bisa menuntut kalian asal kau tahu!". Ancam Jaehyun.
Jaehyun berdiri dan berniat pergi dari sana, namun ia mendengar isakan kecil dari Si Won.
"Putraku satu satunya menginginkannya, beberapa hari dia tidak melihat Taeyong dia seperti orang yang gila bahkan menyakiti dirinya sendiri!". Kata Si Won.
Si Won menatap langit langit di atasnya untuk menahan air mata itu.
"Kau pikir aku peduli? Taeyong adalah milikku dari awal!". Jaehyun pergi dari sana.
Si Won menatap kepergian Jaehyun dengan nanar. Ia tidak bisa membiarkan anaknya dalam keadaan yang kacau tanpa Taeyong.
***
Prang
Sehun mengamuk, dia menghancurkan semua barang yang ia lihat. Kepalanya juga sedikit terasa pusing.
Mendengar keributan itu, Jessica berlari menuju kamar anaknya, ia membuka kamar itu sungguh berantakan. Ia melihat anaknya sedang menyayat nyayat kecil lengannya.
"Hentikan Sehun!". Teriak Jessica.
Jessica merebut cutter yang Sehun pegang lalu memeluk anaknya yang tengah kacau itu.
"Kau tidak boleh menyakiti dirimu sendiri!". Kata Jessica sambil sesenggukan menangis, hatinya begitu sakit melihat anaknya itu kacau.
Beberapa tahun yang lalu Sehun memang mengidap gangguan kecemasan. Namun Sehun membaik karena suasana hatinya selalu terjaga, dia merasa jauh lebih baik ketika dia bersama Taeyong. Pertama kali melihat Taeyong, Sehun sangatlah tertarik dan ingin sekali menjadikannya miliknya, Taeyong mampu memberikan yang Sehun butuhkan. Semua kebahagiaannya berasal dari Taeyong, oleh karena itulah Sehun sangat bergantung kepada Taeyong.
"Eomma akan membawa pulang Taeyongie untukmu, eomma janji!". Kata Jessica sambil terus memeluk anaknya yang sudah sedikit tenang itu.
***
Jaehyun sedang fokus terhadap layar laptopnya, namun kini ia tidak sedang berada di kantor namun berada di kamar inap Taeyong. Ya, Jaehyun tak ingin meninggalkan Taeyong sendirian. Ia selalu menjaga Taeyong. Sesekali Jaehyun menengok Taeyong, barangkali Taeyong tersadar.
Mengembuskan nafasnya, Jaehyun menutup laptopnya dan berjalan mendekat ke arah nakas Taeyong, ia memandangi wajah ayu itu, sungguh rupawan meskipun sang empunya sedang tidur. Jaehyun duduk di kursi sebelah nakas. Ia merebahkan kepalanya di sana sambil melihati wajah cantik itu dari samping. Jaehyun menyentuh hidung Taeyong dengan jari telunjuknya, bermain main di sana lalu ia pindahkan ke pipi, dia menekan nekan pipi itu perlahan, dan memindahkan jari telunjuk Jaehyun ke bibir tipis Taeyong. Ia mengusap pelan bibir indah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful and Bitchy | Jaeyong
FanfictionJaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Tentang Taeyong yang menjadi selingkuhan ayah Jaehyun, dan bodohnya Jaehyun jatuh cinta pada selingkuhan ayahnya yang menghancurkan keluarganya