Taeyong membelalak terkejut dengan kedatangan tamu tak undangnya, sang tamu mendorong Taeyong masuk ke dalam apartemen Jaejoong, karena dengan tiba tiba, Taeyong tidak memiliki persiapan untuk menolak hingga ponsel yang ia genggam terjatuh ke pojok kusen pintu.
"Lepaskan aku Yunho". Taeyong memberontak, kini Yunho menindih Taeyong di sofa ruang tamu apartemen itu.
"Aku merindukanmu sayang". Yunho terus menggerayangi dan berusaha mengecupi leher Taeyong.
"Lepaskan aku, kalau tidak aku akan teriak". Ancam Taeyong.
Yunho mencekal kedua tangan Taeyong.
"Kau tidak tahu, betapa gilanya aku selama ini?". Yunho menatap kedua mata Taeyong.
"Aku tidak bisa berpisah denganmu sayang. Katakan padaku, kau ingin apa? Mansionku? Mobil mewah? Black Card? Atau perusahaanku? Katakan Taeyong aku akan memberikannya padamu asal jangan meninggalkanku". Yunho meracau dan matanya mengeluarkan air mata kepedihan.
"Kau sudah gila? Kau mabuk?". Tanya Taeyong, karena memang nafas Yunho mnguarkan aroma alkohol.
"Ya aku gila karenamu sayang. Jadi biarkan malam ini aku menyentuhmu ya?". Yunho melancarkan aksinya kembali. Ia mengecupi bahkan menjilati leher Taeyong sambil berusaha membuka pakaian yang dikenakan Taeyong dengan satu tangan, karena tangan yang lain berusaha mencekal kedua tangan Taeyong.
"Lepaskan aku Yunho, jangan menyentuhku!". Kata Taeyong sambil menangis. kini dia hanya berharap bahwa pamannya itu segera pulang dan menyelamatkan Taeyong.
Taeyong berusaha melepaskan diri dengan cara menendang nendangkan kakinya rusuh.
"Ugh". Taeyong berhasil menendang kebanggaan Yunho hingga membuat Yunho terjerembab dan merasakan ngilu di bagian selatannya. Kesempatan itu Taeyong gunakan untuk berlari ke kamarnya. Tak ingin hilang kesempatan, Yunho segera mengejar Taeyong ke kamarnya, ketika hendak menutup pintu, Yunho meraih pintu itu.
"Kau ingin kita melakukannya di kamar sayang? Baiklah". Taeyong merasa ketakutan, senyum Yunho benar benar menyeramkan saat ini.
Yunho menangkap Taeyong dan menghempaskannya ke nakas dan menindihnya. Yunho berusaha melepaskan piyama Taeyong, bahkan karena gerakan memaksa dari Yunho, piyama Taeyong sampai sobek.
"Lepaskan Yunho, jangan lakukan ini, kumohon!". Racau Taeyong, sungguh tenaga Yunho sangatlah kuat.
Masih berusaha melepaskan diri walaupun kesulitan, tiba tiba Taeyong merasakan Yunho tertarik ke belakang dan jatuh terduduk di lantai.
"Dasar kau tua bangka bangsat!". Jaehyun memukuli wajah Yunho membabi buta hingga Yunho tak sadarkan diri.
Jaehyun tentu dengan mudah masuk ke dalam apartemen Jaejoong berkat ponsel Taeyong yang terselip di kusen pintu, hingga pintu tersebut tidak bisa menutup otomatis. Melihat itu Taeyong hanya diam di tempatnya, saat ini Jaehyun sungguh menyeramkan.
"Kenapa kau lakukan ini pada eomma appa? Kenapa?". Jaehyun berteriak menangis sambil mencengkeram kerah baju Yunho. Tak ada sahutan dari Yunho karena saat ini Yunho tak sadarkan diri.
"Kenapa kau tega sekali menyakiti wanita secantik eomma?". Suara Jaehyun melemah sambil masih terisak.
Taeyong hanya bisa memandangi kejadian itu tanpa bisa berkata kata. Tak berselang lama Jaejoong pun datang.
"Astaga, apa yang kau lakukan Jaehyun?". Jaejoong menghampiri Jaehyun yang terduduk di depan ayahnya yang sedang pingsan.
"Aku memukulinya karena dia berusaha memperkosa keponakanmu". Jawab Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful and Bitchy | Jaeyong
FanfictionJaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Tentang Taeyong yang menjadi selingkuhan ayah Jaehyun, dan bodohnya Jaehyun jatuh cinta pada selingkuhan ayahnya yang menghancurkan keluarganya