Taeyong sedang bersiap untuk keluar dari rumah sakit setelah seorang dokter melepas jarum infusnya. Sejenak ia terpikirkan oleh perkataan dokter itu.
"Tuan Taeyong, akan lebih baik jika anda bersama tuan Jaehyun!". Kata dokter tersebut.
"Sudah selesai?". Tanya Jaehyun yang baru saja masuk ke dalam sana dan berhasil membuat lamunan Taeyong buyar.
"I iya sudah!". Jawab Taeyong gugup.
Jaehyun tersenyum.
"Ayo kita pulang!". Ajak Jaehyun.
"Administrasinya?". Kata Taeyong.
"Aku sudah menyelesaikannya, jangan khawatir!". Jawab Jaehyun.
"Ka kau bisa memotong gajiku saja tuan untuk memggantinya!". Ucap Taeyong.
"Kau hanya perlu percaya padaku jika ingin menggantinya!". Kata Jaehyun.
Setelah perdebatan kecil itu, mereka sudah berada di dalam mobil Jaehyun. Terlalu canggung untuk Taeyong memulai pembicaraan, apalagi mengingat ciuman saat itu, sungguh memalukan bahkan dengan lancangnya Taeyong malah menikmati ciuman itu. Semburat merah kini mewarnai pipinya.
Jaehyun yang sedang menyetir sesekali menoleh ke arah Taeyong dan melihat Taeyong yang sedang malu malu itu.
Mobil Jaehyun terus melesat di jalanan, dalam hati Taeyong bertanya tanya, mau dibawa kemana dia sebenarnya? Ini bukan arah rumah Sehun hyungnya. Hingga sekarang mobil Jaehyun berhenti di bassement sebuah apartemen elite.
Krek
Jaehyun menarik tuas handremnya.
"Ayo kita turun!". Ajak Jaehyun.
Taeyong celingukan melihat sekitar.
"I ini di mana tuan?". Tanya Taeyong sedikit gugup.
"Apartemenmu!". Jawab Jaehyun.
Taeyong mengernyit tak mengerti, namun akhirnya ia turun dan mengikuti Jaehyun. Jaehyun menekan tombol 7 pada lift tersebut. Setelah keluar dari lift Jaehyun membawa Taeyong ke no apartemen 721. Menekan pin pintu, dan membuka pintu tersebut.
"Apartemen ini sudah bersih meski sudah lama tak dihuni, aku menyuruh beberapa orang untuk membersihkannya!". Kata Jaehyun.
Taeyong berkeliling di sana melihat setiap sudut apartemen itu, Taeyong tak menyangka jika ia memiliki apartemen semewah itu. Di sebuah meja hias, dia melihat beberapa figura berjejer di sana, itu adalah fotonya. Taeyong mengambil salah satunya dan memperhatikan foto yang menampilkan Taeyong sedang berada di sebuah taman tulip dengan senyuman merekah di sana.
Ya, Jaehyun sengaja mengajak Taeyong ke apartemen pemberian ayahnya itu, karena bagaimanapun juga apartemen itu adalah milik Taeyong dan atas nama Taeyong, Taeyong berhak meninggalinya dibandingkan harus membiarkan Taeyong tinggal bersama Sehun.
"Apa benar ini apartemenku?". Gumam Taeyong.
Meskipun lirih, Jaehyun yang ada dibelakangnya masih bisa mendengar gumaman itu.
"Tentu saja, kau tidak percaya padaku?". Tanya Jaehyun.
"Bu bukan seperti itu!". Jawab Taeyong.
Jaehyun mendekat ke arah Taeyong yang kini sedang berada di kamar Taeyong, meraih kedua tangan Taeyong dan menggenggamnya.
"Maafkan aku jika selama ini aku meninggalkanmu Tae, tapi aku berjanji aku tidak akan meninggalkanmu lagi!". Kata Jaehyun.
Taeyong menatap Jaehyun tak mengerti. Jaehyun membawa Taeyong untuk berbaring di atas nakas, Jaehyun memeluk Taeyong sambil posisinya yang rebahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful and Bitchy | Jaeyong
FanficJaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Tentang Taeyong yang menjadi selingkuhan ayah Jaehyun, dan bodohnya Jaehyun jatuh cinta pada selingkuhan ayahnya yang menghancurkan keluarganya