08 -Uks

68.6K 4K 5
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⛇⛇⛇

Dua orang gadis memasuki kantin, matanya menelisik satu persatu meja tapi tidak mendapati meja yang kosong.

"Dira" Panggil Aditya saat melihat Dira yang seperti mencari sesuatu

"Yuk kesana mora" Ajak Dira menarik pergelangan tangan Amora menuju meja kantin paling pojok sebelah kanan

"Nyari meja kan? Nih duduk aja." Tawar Aditya menepuk kursi yang berada di sebelah nya

"Dira samping gue." sahut Atlas memandang tajam Aditya

"M-maksud gue Amora, iya Amora! Duduk sini Ra." Jawab Aditya gugup sambil mangajak Amora duduk di sampingnya

Dira menduduki dirinya di samping Atlas dan Amora duduk di samping Aditya

"Cakra, pesen." Perintah Atlas

Meski malas Cakra tetap menurut pada Atlas.

Kantin yang hening itu menjadi kacau saat seorang gadis melabrak gadis lainnya

"CLARA!"

Mendengar teriakan yang berasal dari meja sebelah kanan nya, Alda menoleh, dapat ia lihat Clara yang tengah menjambak rambut gadis yang Alda yakini adalah Dira.

"Sejak kapan tu bocah udah disitu"

"Barusan, udah ayok cepet." Jawab Bianca langsung menarik pergelangan tangan Alda menyusul Clara, tidak lupa kipas angin mini yang selalu ia bawa

"Bisa nggak jangan bikin masalah?" Tegas Atlas dingin menatap tajam Clara yang berdiri di hadapannya

"Aku nggak suka ngeliat jalang ini deketin kamu Atlas" jawab Clara menunjuk Dira yang bergetar ketakutan

"Eh maksud lo apa!" sahut Cakra berseru saat mendengar perkataan Clara

Dira yang mendengar Clara mengatainya jalang pun dengan berani melangkah mendekati Clara. Ia mencoba mengabaikan gemetar yang susah payah ia tahan

"Aku bukan jalang, kak Clara aja tuh yang jalang" Dira berusaha semaksimal mungkin mengontrol ketakutannya. Sementara Alda menahan tawa karena balasan Dira. Seperti anak kecil saat berkelahi

Jika ada yang bisa melihat, kepala Clara seperti tumbuh tanduk. Taring nya keluar bersedia memangsa.

"Mulai berani lo sama gue!?"

"Jalang gak tau diri lo!" Teriak Clara di depan wajah Dira

Murid yang berada di kantin itu nampak menikmati drama yang dibuat oleh Clara, sampai ada yang live di Instagram.

Galang menarik tangan Dira menyembunyikan Dira di balik badan nya.

"Lo udah keterlaluan Clara" ucap Galang pelan namun penuh penekanan

"Mora, bawa Dira pergi dari sini" ia menyerahkan Dira kepada Amora, Amora membawa Dira pergi dari kantin

"Jal---"

Plak

Clara tertoleh kesamping merasakan pipi kanan nya yang panas, kepalanya mendongak menatap mata tajam orang yang sudah menamparnya
"Murahan" decih Atlas

PLAK!

Atlas kaget saat seorang gadis berani menamparnya. Tamparan yang tak kalah keras saat ia menampar Clara

"Balasan buat lo" geram Alda menatap tajam Atlas, berani sekali tangan bajingan itu menampar sahabatnya.

"Cabut Clar" Alda langsung pergi begitu saja, langsung saja Bianca membawa Clara pergi menyusul Alda

Cakra menggeleng tak percaya atas tindakan Alda yang menampar Atlas "waw impresif" Cakra speechless

"Ck cabut bego, mereka udah pada keluar." Aditya menyeret kerah seragam Cakra, membawa lelaki itu keluar kantin

Sedangkan di Uks, Alda nampak pusing melihat tisu yang berserakan dimana-mana.

Alda mendekati Bianca yang sedari tadi mengelus bahu Clara

"Bi, ini kapan berenti nya?" Tanya Alda berbisik

"Ya mana gue tau, makanya lo bantu tenangin ni bocah." Jawab Bianca pelan

"Cla---"

"G-gue masih gak nyangka Atlas nampar gue Al" ucap Clara yang menangis sesenggukan

"Iya gu---"

"Kenapa sih! Atlas harus ngebela dia"

"Gini Cla---"

"What am I lacking?"

Lagi lagi perkataan Alda dipotong.
Tarik nafass buang, oke Al, yang sabar ya.

"Cla---"

"Kenapa har-"

"CLARA! GUE BELOM SELESAI NGOMONG!" Teriak Alda emosi

"Ck, Al! Ini Uks." sahut Bianca berdecak

"Maaf kak tolong jangan teriak teriak ini Uks" ucap salah satu anak Pmr yang menghampiri Alda

"Siapa juga yang bilang rumah sakit" jawab Alda ketus

"Bi, bawa Clara ke kelas."
Alda pergi meninggalkan Clara dan Bianca yang masih duduk di brangkar

"Yuk Clar, takut gue ngeliat Alda." Ajak Bianca,  Clara menuruti perkataan Bianca. mereka berdua melangkah keluar Uks meninggalkan petugas Pmr itu yang sedang menatap tisu tisu yang berserakan.



-To be continued-


I'm Figuran? (Akan Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang