11 -Keluarga Adhitama

67.3K 3.8K 15
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⛇⛇⛇

Alda sudah bersiap untuk pergi ke minimarket yang berada di depan komplek nya, ia memilih berjalan kaki karna pukul 20:01 malam ini biasa nya masih ramai.

Sesudah berbelanja Alda berjalan santai sambil bersenandung kecil.
Tiba-tiba ia di cegat oleh lima preman yang bertubuh gempal

"Sendirian aja neng?" tanya salah satu preman yang mendekati Alda

"Pergi nggak!" Seru Alda menyuruh mereka pergi

"Din, kita cobain dulu boleh ni" Ucap salah satu preman kepada teman nya yang mendekati Alda

"Jangan macem macem lo ya!"

BUGH

Preman yang di panggil Din itu tersungkur ke tanah saat menerima pukulan dari Alda
"Wah berani lo ya! Cepat tangkep ni cewek!"

"Satu lawan lima pasti kalah gue, mending kabur. Batin Alda

Saat hendak berlari kabur, tangan Alda terlebih dahulu di cekal oleh preman yang ia hajar itu
"Mau lari kemana hah, hahaha bawa dia ke hutan kita gilir gadis ini." ucap preman itu menyeramkan

Alda yang mendengar nya langsung memucat
"Digilir?" Mending gue mati dari pada digilir sama ni manusia bau neraka" batinnya

"TOLONGGGG" Teriak Alda saat lima preman itu mulai mencekal tangan kanan dan kiri nya

"SIAPA PUN TOLONGG" Teriak Alda lagi, ia ingin menangis memikirkan jika tidak ada yang menolong nya

"CEPET, ATAU NGGAK KITA LAKUIN DISINI" bentak salah satu dari mereka

"ENGGAK! ANJING LO LEPASIN GUE!" Teriak Alda memberontak

"Din buka celana nya" perintah salah satu dari mereka

Nafas Alda tercekat mendengar perintah preman yang memegang erat tangan nya, bagaimana ini? siapa pun tolong Alda!

DOR

DOR

DOR

Tiga preman tumbang di hadapan Alda, sedangkan dua preman lain nya sudah berlari terbirit-birit meninggalkan teman nya yang tergeletak

Alda berbalik melihat pria itu menurun kan pistol nya. outfit hitam dan topi hitam? Bukan nya lelaki yang di parkiran itu?
Alda melangkah cepat menghampiri pria itu
"Terima kasih" ujar Alda tulus

"Masuk mobil, gue anter." Perintah pria itu

Alda mengangguk lalu memasuki mobil yang bermerek Lamborghini Huracan itu. Alda tidak berfikiran negatif tentang pria itu karena kalau tidak ada dirinya, Alda pastikan ia mendekap di RSJ.

Pria itu mengambil ponsel nya untuk menghubungi seseorang
"Bereskan dan tangkap dua hama yang berhasil kabur, saya tunggu malam ini diruang bawah tanah." Ucap nya lalu mematikan sambungan telepon

Mobil itu berhenti di halaman depan rumah Alda, tetapi Alda masih diam karena masih syok dengan kejadian yang menimpanya.

"Sudah sampai" Ucap pria itu menyadarkan Alda dari lamunannya

"E-eh sorry, btw makasih ya."

Alda membuka pintu mobil  ingin keluar tetapi pergerakan nya terhenti oleh sebuah tangan kekar yang tiba tiba memegang tangan nya.

"A-apa nggak ada yang di pegang selain tangan?" Tanya pria itu gugup menatap lekat manik mata gadis di hadapannya

"Shit! Pake gugup segala." Batin nya mengumpat

Jantung Alda berdegup kencang saat tangan milik pria itu memegang tangan nya
"T-tangan aja, iya hehe" jawab Alda gugup

Pria itu melepaskan tangan nya langsung menyuruh Alda masuk, melihat Alda yang sudah masuk ia menyalakan mobil nya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

BRAK

Alda menutup pintu kamar dengan kencang, merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Kenapa jantung gue jedag jedug ya saat tu cowo megang tangan gue, apa ini yang di namakan sakit jantung? " ujar nya berfikir

"Wait wait wait, bukan nya cowo itu juga yang nganter gue sekolah kemaren? Iya bukan sih? Ck, siapa si cowo itu, apa dia kenal Alda asli? Kemaren dia pake seragam kenapa gak gue liat si name tag nya, ck, tidur ajalah."

Sibuk berdebat dengan diri sendiri,
Alda menarik selimut, tak lama matanya terpejam mulai menyelami alam mimpi.

⛇⛇⛇

Di kediaman Adhitama.

"Dira, gue heran deh sama lo, kenapa lo gak pernah mau bilang sama orang tua lo kalo lo sering di bully sama Clara cabe cabean itu?" Tanya gadis yang sedang duduk di sofa kamar sambil memangku laptop milik Dira.

"Mora, ga boleh ya bilang orang cabe cabean, aku gamau bilang ke orang tua aku alasannya aku gamau memperbesar masalah, Ra." Jawab Dira tenang

"Gue cuma gamau kalo terjadi apa apa sama lo, gue gak masalah kalo di sekolah karna kak Atlas dan temannya pasti ngelindungin lo, masalah nya kalo lo lagi diluar gimana?" balas Amora tampak khawatir

Dira tersenyum kecil " Tenang aja Mora, aku bisa jaga diri kok, lagian ada bodyguard ayah yang Jagain aku." Jawab Dira menenangkan Amora

"Hm, yaudah kalo gitu. Oh iya gimana soal kak Keano?" Tanya Amora langsung mendekati Dira yang duduk di ranjang king size nya.

"Soal kak Keano, dia nolak Ra." Jawab Dira pelan di akhir kalimat

Amora yang mendengar jawaban dira lantas merubah raut wajah nya sendu
"Bukan nya setiap lo yang minta kak Keano selalu mau ya? Kenapa ini dia nolak?"

"Maaf ya Ra, aku juga ngga tau soal itu. Lagian kenapa ngga kamu aja yang deketin kak Keano langsung kan kamu yang suka."

"Gue yakin kak Keano pasti ngga suka sama gue, semua orang juga pasti tau kalo kak Keano suka nya sama lo" jawab Amora

"Iya saran aku ni ya, kamu harus usaha juga, liat kak Clara memperjuangkan kak Atlas meskipun cara nya salah, setidak nya dia berusaha buat kak Atlas tau kalo dia suka sama kak Atlas."

"Cabe cabean itu ga---"

Tok tok tok

"Dira waktunya makan malam nak, sekalian ajak Amora ya, kita makan sama sama." Ucap suara lembut wanita di balik pintu kamar

"Iya bunn bentar lagi Dira turun" jawab Dira sedikit berteriak

"Di suruh bunda makan, yuk Ra" ajak Dira menggandeng tangan Amora menuju meja makan.

Tak tak tak

Bunyi langkah kaki menuruni tangga membuat atensi pasangan suami istri itu melihat ke asal suara

Dapat mereka lihat putri mereka yang tersenyum lebar seraya menggandeng tangan gadis di sebelah nya.

"Malam om, Tante." Sapa Amora yang sudah berdiri di hadapan pasangan suami istri itu

"Malam juga Mora, yuk kita makan bareng, nanti dingin loh ini." Jawab wanita yang duduk di sebelah suaminya, Lili Adhitama. Bunda Dira.

"Duduk Ra" ajak Dira mempersilahkan Amora duduk

Mereka akhirnya selesai dengan makan malam nya, Bara Adhitama-- Ayah Dira tersenyum memandang wajah putri nya
"Gimana sekolah kamu Dira?" Tanya Bara

"Baik kok yah, kan ada kakak Dira di sekolah" Jawab Dira tersenyum ke arah Amora yang duduk di sebelah nya.

DEG..


-To be continued-



I'm Figuran? (Akan Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang