𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈
⛇⛇⛇
"Ck, nasib banget tinggal di tubuh figuran, beda banget kayak yang gue baca, biasanya transmigrasi di temenin sistem, trus kalo nggak, masuk ke tubuh antagonis, kalo ke figuran pasti figuran nya holang kaya. lah gue? Orang tua ada, tapi ninggalin anak nya, rumah nggak kaya, kendaraan gak punya, minimal motor lah ya kan? Untung aja Clara mau anter jemput gue, tampang nya aja kayak nenek lampir tapi kalo sama sahabat nya baik juga, maaf kan gue Clar yang awal nya nggak niat ngubah alur kalo lo mati susah dong gue, yang ada dompet gue gak aman lagi." Oceh Alda panjang lebar
Hari ini ia pulang sekolah berjalan kaki karena saat ingin memesan taxi ternyata ponsel nya mati, dan Clara tidak bisa mengantar nya pulang, jangan tanyakan Bianca karena gadis toa itu juga sepertinya, di antar jemput Clara. Dia punya kendaraan tetapi tidak bisa menyetir. Beban
"Eh eh ngapain tu"
Langkah Alda terhenti saat melihat pemandangan yang tidak jauh darinya. dua orang bocah yang memakai seragam putih biru sedang bercumbu di balik pohon.
"Bangsat, hp gue mati lagi, gue kerjain aja ah"
Alda melangkah tegas sambil membawa ponsel nya seolah olah sedang merekam.
"Hah! ketangkep kan loo" ujar Alda mengagetkan dua bocah yang berbeda gender itu
Kedua bocah itu panik saat tertangkap basah
"Tolong kak jangan di vidio" panik bocah perempuan
"Ngapain tu congor nempel nempel, ini live loh cil udah dua ribu ni yang nonton"
"Ih matiin kak sembarang banget vidio orang" ucap bocah lelaki sambil memegang tangan bocah perempuan di sampingnya.
"Makanya masih di bawah umur pacaran nya jangan berlebihan. gue aja nggak pernah" jawab Alda
"Ya wajar nggak pernah kakak nya jomblo" jawab bocah lelaki itu meledek
Alda berpura-pura mematikan live lalu memasukkan ponsel ke dalam saku seragamnya, bersedekap dada memandangi bocah yang kebelet dewasa di depan nya.
"Gue laporin kalian ke warga, kalian pasti anak komplek sini kan? nah kebetulan gue punya vidio kalian." Gertak Alda seperti bersungguh-sungguh
Kedua bocah yang mendengar itu panik, tak lama berlari terbirit-birit meninggalkan Alda yang sudah tertawa terpingkal-pingkal
"Rasain lo, sok tau banget gue jomblo, ya emang jomblo sih." ucap Alda sambil menghapus air di ujung mata nya akibat tertawa.
Brum Brum Brum
Sebuah motor sport hitam berhenti di hadapan Alda
"Aldara?" Tanya orang itu seraya membuka helmnya
"Loh, Aldeska?" Tanya Alda memastikan
"Hm, lo ngapain berdiri di pinggir jalan?"
"Gak penting, lo mau nebengin gue? yaudah ayo gue juga butuh" jawab Alda langsung menaiki motor Aldeska
Salah gue basa basi sama ni cewek.
Batin Aldeska tapi tak urung ia mengantar Alda lagi pula mereka satu kelas."Kenapa gak ngebut aja sih ni cowo, lama banget. pasti mau modus ni, yakin sih gue. karna gak mungkin gak ada yang mau lama lama bareng gue." Batin Alda tersenyum bangga
"Al, pacar lo gak marah lo nebengin cewek lain?" Tanya Alda, Alda menarik sudut bibir nya.
gue tau jawaban lo Al "Gue gak pun-""Nanti gue bilang cewe gue"
"O-ohh baguslah" jawab Alda gugup karna yang ia fikirkan ternyata salah
"Sial! Baru juga mau gue gebet." Batin Alda mengumpat
"Ini rumah lo?" Tanya Aldeska yang sudah memberhentikan motor nya di depan rumah bertingkat dua itu
"Iya kenapa? Nggak sesuai ekspektasi lo ya?" Tanya Alda ketus tanpa tau apa yang difikirkan Aldeska
"Bukan gitu, gue mastiin aja."
"Alasan aja lo! pulang sana dan terimakasih tumpangannya." Alda melangkah memasuki rumah nya
"Nyebelin juga ternyata" gumam Aldeska. Langsung saja ia melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Alda
⛇⛇⛇
Seorang pemuda sedang berdiri di balkon kamar apartemen sambil sesekali melihat ponselnya
"Woi bos, gimana? dibales ga?" Tanya tiba tiba pemuda di belakang nya, Julian.
"Cuma diread" jawab Keano dengan suara berat khas nya
Julian meletakkan gitar yang sedari tadi ia pangku lalu melangkah mendekati Keano"serius lo, cuma di read?" Tanya nya heran
Keano tak menjawab, fokus nya tetap menatap layar ponsel. Julian mengintip sedikit, tak lama tangan nya merampas ponsel yang di pegang Keano, jemari nya mengetik pesan ke nomor seseorang yang Keano tunggu balasannya.
"Nih cara menyapa yang bener, bukan pake emoticon." Julian mengembalikan ponsel nya ke Keano lalu melangkah masuk
Jika bukan Julian, sudah Keano pastikan nyawa orang itu melayang detik ini juga.
Julian adalah sahabat Keano dari mereka Smp
"Gimana mau di bales, nyapa aja pake emoticon, orang kaya kudet banget." Gumam Julian mencibir.
Ting
Alda yang sedang tengkurap sambil menonton drakor di laptop mengalihkan perhatiannya pada ponsel yang terletak di sebelah nya.
Jemari lentik itu membuka aplikasi WhatsApp ternyata pesan dari nomor tak di kenal itu lagi
"Siapa sih gajelas banget" dumel Alda saat membuka pesan dari nomor tersebut
0877827*****
😃
07:51Hai
15:11?
15:12Alda yakin ini pasti fans berat nya karena baru saja Alda membalas pesan nya langsung saja centang biru yang tanda nya sudah di baca.
Dua menit Alda menunggu balasan dari nomor itu tetapi sampai sekarang belum juga ada balasan, Alda melempar kan ponsel nya ke sembarang arah tiba tiba ia mengingat ingatan yang diberikan Alda asli kepadanya.
Flashback....
-To be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Figuran? (Akan Segera Terbit)
Fantasía(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigrasi ke dalam novel yang berjudul ''Anindira is Mine'' hanya karna ia berpura pura pingsan. Dan lebih...