10 -Kehidupan Aldara

66.5K 3.8K 21
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⛇⛇⛇

Flashback....

Gadis berseragam Smp yang baru pulang dari sekolah mengernyit heran saat melihat papa nya yang sedang merapikan koper.

"Pa, papa mau kemana?" Tanya anak gadis itu

"Mulai sekarang papa nggak tinggal disini lagi" jawab pria yang di panggil papa itu tanpa memandang anak gadis yang berdiri di sampingnya

"Papa mau kemana? Alda ikut ya?"

Paruh baya itu memandang wajah anak gadis nya, Aldara.
"Alda disini ya sama bi Ina"

Mata Alda berkaca kaca lantas menggeleng cepat "Alda gak mau! semenjak mama meninggal papa selalu ninggalin Alda sama bi Ina, Alda juga butuh papa."

"Papa kerja cari uang untuk kamu juga Alda!"

"Please pah, Alda ikut ya?" Mohon Alda kepada papa nya

"Dengerin papa Alda."

Lelaki paruh baya itu menggeret kopernya keluar, memasuki mobil langsung melaju meninggalkan anak gadis nya yang sudah menangis dari tadi.

"PAPA JANGAN TINGGALIN ALDA!" Teriak Alda

"Non Alda tenang ya, papa non nanti pasti pulang." Ujar bi Ina mencoba menenangkan anak majikan nya.

"A-alda punya s-salah ya bi? K-kenapa mama, Ano sama p-papa ninggalin Alda?" Tanya Alda yang menangis sesenggukan

Bi Ina hanya bisa mengelus pundak anak majikan nya sabar
"Non gak salah, non tenang ya bi Ina nggak bakalan ninggalin non sendirian."

~~~~~

Tak terasa satu tahun sudah Alda di tinggalkan oleh papa nya, untuk uang bulanan Alda, papa nya mengirimkan melalui bi Ina, jadi jika Alda ingin membeli barang, ia tinggal minta sama pelayan nya itu.

"Bi inaa Alda lulus!" Teriak Alda berlari ke dapur menghampiri bi Ina

"Selamat ya non, nilai non Alda pasti bagus kan?"

"Jelas dong bi. oh iya bi, kalau Alda lulus Alda ingin daftar di Alexander High School itu loh bi. Bi Ina tau kan?"

"Tau lah non, sekolah elit itu kan non?" Jawab bi Ina antusias

Alda cepat mengangguk tiba-tiba raut wajah nya berubah menjadi sendu
"Tapi gimana biaya nya bi?"

Bi Ina tersenyum lembut, tangan nya terulur mengusap kepala Alda
"Non tenang aja, soal nya tuan nelfon tadi pagi, tuan bilang non sebut aja non mau lanjut sekolah dimana nanti tuan yang mengurus nya."

Alda tersenyum samar, kenapa papa nya sampai sekarang belum juga pulang? Apa papa nya tidak merindukan nya?

"Makan dulu non" suruh bi Ina

Alda tersadar, memandang bi Ina lalu mengangguk.

~~~~~

"Bi Ina papa udah ngirim uang belum?" Tanya Alda yang sedang duduk di meja makan sambil memperhatikan bi Ina yang sedang memasak

"Udah non, non mau beli keperluan?"

"Iya bi, kan Senin depan Alda udah mulai masuk Sekolah."

"Eh iya bi Ina lupa, non kapan mau beli keperluan nya? Biar bi Ina temenin."

"Besok Minggu, besok aja ya bik?"

Bik Ina seketika tersadar, lalu melangkah mendekati Alda
"Non Alda" panggil bi Ina raut wajah nya berubah menjadi sendu

"Kenapa bi?" Tanya Alda

"Mulai besok bi Ina nggak bisa tinggal disini lagi"

"Mulai besok bi Ina kerja pagi sama sore aja non, itu pun bersih bersih sama menyiapkan sarapan untuk non."jelas bi Ina tanpa mau menatap mata anak majikan nya

"Kenapa?" Tanya Alda memelas

"Ini perintah dari Tuan non, maafkan bibi, dan mulai besok non Alda yang megang uang non sendiri."

Alda beranjak dari duduk nya
"Bi Ina aja yang makan bi, Alda gak nafsu." Ucap Alda lalu melangkah menaiki tangga menuju kamar nya.

Sedangkan bi Ina menatap sedih kepergian Alda,
"Tuan, kenapa tuan tega sama darah daging tuan sendiri" gumam nya

Keesokan harinya Alda bangun dari tidur nya, ia menuruni tangga dengan cepat, memastikan apakah pelayan nya itu sudah pergi atau belum.
dapat ia lihat bi Ina tersenyum kearah nya dan di samping pelayan itu sudah berdiri koper berwarna hitam.

"Non Alda sarapan nya udah siap, bibi pamit ya non"

"Hm"

Melihat bi Ina yang sudah keluar rumah, Alda cepat berlari ke kamar nya membanting barang barang yang berada di atas meja rias.

"KENAPA SEMUA ORANG NINGGALIN ALDA!?"

"ALDA BENCI PAPA, SEMUA KARNA PAPA!"

Nafas nya memburu, melihat figura yang terletak di atas meja belajarnya, dengan cepat ia membanting figura tersebut yang terdapat seorang pria paruh baya dan seorang gadis kecil.

Apa dia punya kesalahan sehingga orang orang yang ia sayang pergi meninggalkannya?

Kael kangen Ano, lirih gadis itu

~~~~

Sudah seminggu Alda bersekolah di AHS, dan dalam seminggu itu ia menjadi pribadi yang dingin dan tidak peduli dengan keadaan sekitar.

Dan juga dua orang gadis yang mengajak nya berteman, Clara dan Bianca.

Saat pulang sekolah Clara mengajak Alda dan Bianca makan di restoran yang berada tidak jauh dari sekolah mereka. Saat mereka sedang menikmati makanan, Alda tak sengaja melihat Pria paruh baya yang juga sedang makan di meja sebrang nya, Alda mengenal nya, itu papa! Tapi kenapa papa sama wanita dan juga seorang anak gadis yang memakai seragam putih biru?

Melihat wanita dan anak gadis itu seperti ingin ke toilet dengan cepat Alda melangkah menemui papa nya.

"Papa" Panggil Alda

Melihat kedatangan putri nya yang tiba tiba, membuat pria paruh baya itu seketika panik, ia mencekal pergelangan tangan putri nya melangkah keluar restoran.

"Pa, tadi itu siapa?" Tanya Alda yang sudah berada di luar bersama sang papa.

Pria paruh baya itu mencari cari tempat yang sepi untuk ia menjelaskan semua kepada putrinya
"Duduk di sana" ucap nya seraya menunjuk sebuah kursi

Ayah dan anak itu duduk di kursi yang tidak terlalu jauh dari restoran tersebut

"Alda dengarkan papa." Perintah lelaki itu

"Papa sudah menikah, dan gadis yang kamu lihat tadi itu adik kamu, papa harap kamu tutup mulut soal ini, apalagi nanti adik kamu papa daftarkan di sekolah yang sama dengan kamu. Kamu tenang aja, papa akan transfer uang kamu setiap bulan 2× lipat dari yang biasa nya.
Papa harap suatu saat nanti jika adikmu satu sekolah dengan kamu, kamu jangan berinteraksi sama dia, papa cuma nggak mau dia tau bahwa papa masih punya anak."

Alda menatap tak percaya papa nya, ia tak bisa berkata kata lagi sekarang.

"Papa pergi dulu."

Alda hanya bisa menatap kosong punggung tegap papanya yang mulai menjauh, sumpah, Alda merasa seperti sampah yang dibuang.
Ia menangis pilu, orang orang yang tak sengaja melihat nya menatap iba gadis remaja itu.



-To be continued-

I'm Figuran? (Akan Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang