"Kita putus Keano"Deg
Keano terdiam. Ia tak menyangka Alda akan mengatakan itu
"Putus?" tanya Keano memastikan
"Ya. bener kata lo, gue cuma jiwa asing. Dan yang lo cinta itu Alda bukan Alin" ucap Alda ia mengambil diary di bawah meja lalu melangkah menaiki tangga, seketika ingat sesuatu ia berhenti, berbalik memandang Keano yang masih berdiam di tempat nya "soal uang yang lo kasi ke gue bakalan gue ganti kok, tapi gak sekarang. tunggu gue punya pacar lagi yang lebih kaya dari lo" lanjut nya dalam hati lalu melanjutkan langkah nya menuju kamar
Keano mengacak rambutnya frustasi. Ia merasa bersalah kepada Alda. seharusnya ia tak berbicara seperti itu. Tapi terlambat, Alda sudah memutuskan hubungan dengan nya.
Saat ingin keluar rumah Alda, Keano melihat dua sahabat Alda yang berdiri di ambang pintu utama
Keano tetap berjalan tak memperdulikan tatapan mereka yang seperti ingin di minta kejelasan
"Kean--"
"Minggir!" seru Keano memotong ucapan Clara. ia menyenggol bahu dua gadis itu yang masih berdiam di tempatnya
"What the fuck! gak pun--"
"Udah lah Bi, kita juga yang salah berdiri di depan pintu, sekarang temuin Alda" potong Clara, ia menarik pergelangan tangan Bianca memasuki rumah tak lupa menutup pintunya.
Tiba di depan pintu kamar Alda Bianca mengetuk pintu
Tok tok tok
"BUKAAAAA" teriak Bianca. Clara yang di samping nya sampai menutup telinga mendengar suara cempreng sahabat nya
Ceklek
Pintu terbuka. tanpa permisi Bianca dan Clara langsung nyelonong masuk "duduk sini, ada yang harus lo jelasin ke kita" ucap Clara yang sudah duduk di ranjang bersama Bianca
Alda memutar bola matanya malas, tak urung ia tetap menurut "apa?
"Yang lo omongin sama Keano tadi, kita gak sengaja denger"
"Sengaja nguping" sela Bianca, ia mendelik memandang Clara "jujur aja susah banget" ucap nya pelan tetapi masih di dengar oleh Clara
Alda menghembuskan nafasnya panjang "kalo udah denger ngapain minta kejelasan lagi" ujar Alda dengan nada malas
"Harus dong! Kita gamau denger setengah setengah, harus detail!" Seru Bianca
"Singkat aja, gue emang jiwa asing. Nama asli gue Alin, waktu itu.. gue pura pura pingsan biar ga di marahin mama gue. dalam keadaan pura pura pingsan itu gue ngantuk, jadi gue tidur. Dan saat gue bangun gue udah di kamar ini, gue juga gak tau kenapa" jelas Alda, tanpa sadar cairan bening berhasil lolos begitu saja
"Kalian kecewa sama gue itu wajar" Alda menghapus airmata nya, menatap sendu Clara dan Bianca "gue gak cerita karna kalo gue cerita, kalian pasti anggap gue gila! gue yang ngalamin aja gak percaya apalagi kalian" lanjut nya
Clara mengangguk pelan menanggapi. Tangan nya terulur menepuk bahu Alda "it's okay, terima kasih udah mau jujur sama kita. Gue syok aja waktu gak sengaja deng--"
"Sengaja!"
"Iya! Sengaja!" Seru Clara menatap jengah Bianca. Ia kembali memandang Alda "gue syok aja denger nya"
"Arti nya, Alda udah gak ada?"
Pertanyaan Bianca membuat Alda dan Clara terdiam
***
"Lo kenapa sih! Kusut banget tu muka dari tadi" Julian menyodorkan sebungkus rokok pada Keano "Nih, ikhlas gue. gak ada rokok kan?" Tanya Julian
Keano tak mengambil. Ia menatap Julian yang masih menyodorkan rokok "mending lo pulang"
"Emang udah mau pulang gue, tapi gue minta ini ya?" Julian mengangkat setoples kue kering yang terletak di atas meja
Keano mengangguk, sudah biasa Julian jika bermain di rumahnya selalu membawa pulang makanan. Keano tak mempermasalahkan itu.
Keano mengambil ponsel nya mengetik pesan ke nomor Alda
Menautkan kedua alisnya saat melihat pesan yang ia kirim centang satu, bahkan profil pun kosong
"Dia blok gue?" Gumam Keano
Ia membuka aplikasi Instagram guna mengirim pesan disana, dan ternyata juga di blokir
"Sial" umpatnya. Beranjak dari duduknya mengambil jaket dan kunci mobil lalu melangkah keluar
***
Malam pun tiba, rembulan terang malam ini. Alda yang masih menggunakan piyama berlengan panjang berwarna kuning sedang duduk di kursi taman dekat komplek nya
Keadaan masih ramai membuat Alda tidak terlalu takut. Ia memandang orang orang yang berlalu lalang tak sengaja mata nya melihat seorang ibu dan anak sedang bercanda tawa. seketika ia ingat mama nya di dunia asli. Ia tersenyum samar "mama apa kabar ya? Dia baik baik aja kan di sana?"
Alda menghembuskan nafasnya pelan sudah setengah jam ia duduk di sana. Saat hendak berdiri ia di kaget kan dengan suara hantaman yang berada tak jauh dari nya
BRAK!
"Woi tolongin ada orang jatoh!" Teriak Alda saat melihat satu pengendara motor yang sudah terkapar di aspal
"Wah parah, di rekam iya di tolongin kagak!" Seru Alda saat melihat satu atau dua tiga orang yang merekam kejadian tersebut
Alda berlari menghampiri orang itu "panggil ambulance woi!" Ucap Alda berseru memandang orang yang merekam "cuma jatoh mbak gak luka parah"
Alda kembali melihat kondisi orang tersebut, emang benar hanya luka lecet saja di tangannya "bener kata lo. Udah bubar semua!" Suruh Alda
Mereka yang menyaksikan nya pun bubar, sisa Alda dan orang itu.
"Pulang aja deh" saat ingin melangkah kaki Alda di cekal
"Gak punya hati! Tolongin gue!"
🍁🍁🍁
Kira kira siapa ya? Ada yang tau ngga? Kalo ada jawab dong di komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Figuran? (Akan Segera Terbit)
Fantasía(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigrasi ke dalam novel yang berjudul ''Anindira is Mine'' hanya karna ia berpura pura pingsan. Dan lebih...