38 - finished?

42.6K 1.8K 42
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⛇⛇⛇

Sepulang dari camping, suasana hati Alda tampak tak tenang. Bukan karena gelisah, namun karena gugup saat malam itu dirinya telah diikat secara pribadi oleh lelaki yang akhir akhir ini baru di temuinya.

Padahal Alda masih bertanya-tanya kenapa Erlang mudah sekali mengklaim dirinya sebagai milik lelaki itu. Tapi, tak menampik kenyataan bahwa Alda tertarik dengan sikapnya yang agak dewasa, mungkin?

Ingat! Hanya tertarik dengan sikap!

Di koridor, Alda tersenyum kecil memperhatikan cincin yang tersemat di jari manisnya. Melihat itu, ia jadi mengingat malam bersejarah bagi Alda

Flashback

"Erlang?"

Erlang, pemuda itu tersenyum kecil melihat raut Alda yang terkejut. Ia mendekati Alda perlahan...

"Saya mau berbicara sedikit, ya sedikit tetapi serius" ucap Erlang

"Apa" tanya Alda dengan raut heran

"Bisakah kita duduk?"

Meski gugup, Alda sebaik mungkin mengontrol raut wajahnya agar terlihat tenang. Ia membawa Erlang dimana ia dan Keano duduk tadi. Setelah mereka duduk, Erlang berkata

"Saya akan mengikat mu Alda"

Mendengar perkataan yang di lontarkan Erlang, sontak Alda menutup mulutnya menggunakan satu tangan. Apa ia tak salah dengar?

Erlang akan mengikatnya!? Malam ini!? Di tempat ini!?

Erlangga yang tahu pikiran aneh Alda pun terkekeh kecil.

"Buang jauh jauh fikiran aneh mu itu. Maksud saya, saya akan mengikat mu secara pribadi sebagai milik saya. Jika secara resmi, saya akan segera melamarmu, tapi, tentu mendapat persetujuan mu dulu" jelas Erlang

"Ini lebih bikin gue kaget!" Batin Alda berteriak

"Jangan jadikan ini beban fikiran mu, kamu saya kasih waktu seberapapun kamu mau, tentu saya akan mencoba lebih dekat dengan mu dan siap menunggu jawaban"

"A-ah begitu ya?" Alda mendadak gugup. Tolong selamatkan gadis ini sekarang!

"Apa kamu terima saya? Saya akan menjaga wanita saya, dan itu kamu setelah kamu menerima. Saya bisa membuatmu jatuh cinta Aldara" ucapnya bersungguh-sungguh

"Emm, tapi gue harus tes lo dulu nih, lo harus jawab jujur pertanyaan gue, gimana?" Tanya Alda

"Baiklah, tanyakan saja"

"Pertama, apa alasan lo ngeklaim gue sebagai milik lo?"

"Jatuh cinta pandangan pertama ternyata ada, dan saya mengalami itu. Pada malam itu, malam pertama kita bertemu saya sudah jatuh cinta dalam pesona kamu" jawab Erlang jujur. Pertama kali bertemu Alda, ia memang merasakan getaran aneh di dadanya, ia bukan bodoh. Ia tahu getaran ini adalah rasa ketertarikan

"Baiklah, masuk akal, yang kedua! Alasan lo jatuh cinta sama gue?"

Erlang tampak berfikir, saat ingin membuka mulut, ia mengatupnya kembali. Untuk pertanyaan ini, ia benar benar bingung. Bagaimana ia akan menjawab kalau dirinya tidak tahu kenapa dirinya jatuh cinta pada gadis di hadapannya ini? Yang ia tahu hanya ia benar benar jatuh cinta

"Gak bisa jawab? Kok lama banget"

Wajah yang tadinya panik kini berubah tersenyum seketika. Tidak susah menemukan jawabannya Ternyata

I'm Figuran? (Akan Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang