𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈
⛇⛇⛇
Cahaya mentari pagi menyinari bumi. Jam menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit. Alda dan Clara sudah siap untuk berangkat sekolah.
"Lo yakin udah sembuh total?" Tanya Clara yang ragu melihat keadaan Alda yang agak terlihat lemah
"Gapapa, gue bisa" jawab Alda
Mendengar jawaban Alda, Clara menyetir mobilnya membelah jalanan ibu kota yang padat akan kendaraan.
"Gak jemput Bianca?" Tanya Alda
"Bianca chat gue, dia di anter bokap nya" jawab Clara yang masih fokus menyetir
"Dia pasti marah sama gue" gumam Alda pelan. Ia merasa bersalah. Ia memang emosi jika lagi pms, ditambah lagi ia belum bisa menerima kenyataan bahwa ibunya meninggal
"Tenang aja Al, Bianca emang gitu, marah pun ga akan lama." Balas Clara yang mendengar gumaman Alda. Ia menoleh sekilas ke Alda ketika teringat sesuatu yang belum ia tanyakan "eh Al, pria kemarin yang dirumah lo siapa?" Tanya Clara
"Erlangga. pernah malem kemarin gue bantuin dia abis jatoh dari motor. ya gitu, kenalan deh" jawab Alda santai
Clara hanya manggut manggut mengerti.
Membutuhkan waktu sepuluh menit Alda dan Clara tiba di sekolah. Memarkirkan mobil merah nya di parkiran khusus mobil.
Dari kejauhan, Bianca berlari kecil seraya menenteng kresek putih
"Clara, Alda" panggil Bianca sedikit berteriak
Napas Bianca tersengal-sengal saat sudah berdiri di hadapan dua sahabatnya. Padahal berlari tak terlalu jauh
"Lo kenapa?" Tanya Clara
Setelah mengatur nafas dan tatanan rambutnya, Bianca menyodorkan kresek putih yang penuh itu "sebagai permintaan maaf tadi malem, lo mau kan maafin gue?" ucap Bianca seraya menyodorkan kresek nya di hadapan Alda
Alda tersenyum, ia menerima pemberian Bianca. Melihat ternyata isinya macam-macam aneka makanan ringan
"Lo ngga salah. mood gue aja yang berantakan. Tapi lain kali kalo mau minta maaf jangan pake sogokan dong!"
"Ah lo mah, itu bukan sogokan ya! Itu gue lagi pengen aja beliin buat lo"
"Miskin banget Bi, pake makanan, kenapa ga mobil? Atau apart aja? Sekalian tanah sepuluh hektar" sahut Clara
Bianca menarik pergelangan tangan Alda "pergi aja, Clara lagi mabuk"
Alda dan Bianca berjalan memasuki area sekolah di iringi tawa keduanya saat melihat ekspresi Clara yang di tinggalkan begitu saja
"Awas ya lo Al, udah baikan malah ninggalin gue!" Teriak Clara. Ia menyusul dengan langkah yang sengaja ia hentak hentakan
Tanpa mereka sadari, Keano tersenyum hangat melihat hubungan Alda dan sahabat nya kembali seperti sebelumnya.
Pelajaran dimulai seperti biasanya. Tidak ada lagi keributan. Kelas hening, begitu hening hanya ada suara jarum jam yang bergerak.
Guru sudah menyelesaikan tugasnya mengajar, keluar dari kelas tak lupa memberi ucapan terima kasih kepada muridnya.Bel istirahat sudah berbunyi. Guru pun keluar tak kecuali murid yang masih duduk di kelas.
"Kenapa pada ngga ke kantin?" Heran Alda melihat seisi kelasnya yang masih duduk di tempat mereka
"Perhatian semuanya" ucap Damar, selaku ketua kelas.
Sontak pandangan semua murid tertuju pada Damar yang berdiri dari duduknya. Karena duduk di bangku paling depan membuat Damar berbalik untuk melihat wajah satu persatu temannya yang tampak penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Figuran? (Akan Segera Terbit)
Fantasy(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigrasi ke dalam novel yang berjudul ''Anindira is Mine'' hanya karna ia berpura pura pingsan. Dan lebih...