"Alora ko lo ada di sini?,jangan jangan lo ke sasar sampe ke sini,"heran lavena saat melihat sahabatnya,dan alora hanya diam, bingung melihat sahabatnya ada di rumahnya,"ini rumah gue seharusnya gue yang harus nanya ke lo,ko lo ada di sini?, apa jangan jangan lo di buang sama tante bella".
Lavena pun mulai sadar, bahwa sahabatnya ini adalah adiknya ezio,"jangan jangan lo adik nya ka ezio?berarti lo adik ipat gue dong,jadi lo harus panggil gue kaka".
Tampaknya alora sedang berfikir,dan mengingat ngingat kejadian yang semalam,dan akhirnya dia mengingatnya.
"iya gue adik nya ka ezio,dan lo pasti istrinya ya kan, apa tadi lo bilang anggil lo kaka,najis,lagian juga kita seumuran,dan lo sahabat gue masa panggil nya kaka gk cocock,kenapa juga ya lo bisa punya nasib yang konyol,cuman gara gara hujan bisa dapet jodoh dan punya adik ipar sahabat lo sendiri".
"Gak papa,kapan lagi coba kita bisa tinggal satu rumah,eh btw lo jangan kasih tau siapa siapa ya kalo gue udah nikah",nampaknya otak alora mulai mengeluarkan ide yang menurutnya sangat bermanfaat.
"Hmm bisa aja,tapi lo harus bayar gue sehari 5 juta,dan lo harus bantu gue deket sama denzel,kalo gak mau gue bakalan bocorin rahasia lo,gimana mau gk,dan pembayarannya di mulai dari hari ini,"wajah lavena seketika menjadi masam,seperti sedang di kejar kejar rentenir,lalu ia mengeluarkan uang nya dengan rasa tidak iklas.
"Makasih kaka ipar gue yang baik hati,kapan lagi gue punya kaka ipar sebaik lo",wajah alora berseri seri,sedangkan wajah lavena muram seperti tak ada niatan lagi untuk hidup.
Wajah alora seperti sedang mencari seseorang,"mama mana?,jangan jangan lo culik mama gue".
"Jangan asal bicara lo,tadi si mama bilang mau bangunin ka ezio tapi sampe sekarang belum keliatan",tak berselang lama,sofia pun turun bersama dengan ezio.
"Mama ko lama banget,pasti mama beresin kamar ka ezio dulu,ya kan",sofia hanya tersenyum saja,berupaya membalas ucapan putrinya itu.
Wajah ezio seperti sedang mencarari sesuatu,"mana piring gue?,".
"Kamu nanya,ya cari lah sendiri manja amat,nih",lavena memberikan piring kepada ezio,dan nampaknya ezio bingung,dengan isi piringnya.
"Bingung ya,ini alora yang kasih tau makanan kesukaan lo,gue mau jadi istri yang baik buat lo,jadi sekarang kita manggilnya sayang oke",sofia tampak tersenyum melihat tingkah laku menantunya itu.
"Kita nikah terpaksa",ezio nampak ngeri dengan tingkah laku istrinya itu,yang tiba tiba baik.
"Kamu jahat mas,aku udah gak kuat melihat tingkah laku kamu,aku capek hikss,aku mau kita cerai hiksss,"bukannya jijik ezio malah tersenyum,yang membuat lavena kesal karena rencananya tidak berhasil.
"Makan jangan banyak derama,"lavena masih terus mengoceh,yang membuat ezio kesal,lalu ia memasukan nasi ke dalam mulut lavena.
"woy lo kagak sopan ya kek gitu ke gue mau gue laporin bokap gue hah,biar lo di penjara karena kasus kdrt",ezio tak membalas ucapan istrinya,ia hanya memasang wajah datarnya sambil menyuapkan makanan ke dalam mulut.
Lavena melihat pria yang berjalan ke arahnnya,sambil tersenyum"pagi semua,pagi menantu papa,semoga kamu betah ya di sini,dan kalo ezio ngapa ngapain kamu,tinggal cubit aja telingannya",lavena pun mengacungkan jempol ke arah mertuanya sambil tersenyum senang.
***
Langkah demi langkah lavena berjalan,ia tengah asik melihat suasana sekolah yang sangat amat indah,tanpa ia duga seorang cowok tengah membaca buku,di depannya,ia begutu fokus sampai menabrak cowok yang tengah membaca itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rose
Teen FictionLAVENA LOVISA seorang gadis yang di jodohkan dengan EZIO DAWSON,di jodohkan karena di tuduh berbuat mesum di saat hujan lebat,LAVENA LOVISA seorang gadis yang cantik,memiliki sikap yang bawel dan juga selalu menghibur orang orang dekatnya, sedangk...