The Rose 🌷

15 3 7
                                    

LAVENA"Ezio terbangun dari tidurnya, keringat dingin bercucuran membasahi tubuhnya, nafasnya terengah-engah dengan badan yang bergetar ketakutan.

"uyyy ada apa, kangen sama gue ya uhuyyy" goda lavena tak melirik ke arah ezio,yang tengah menatapnya lekat.

"Buruan bangun lo terus mandi kita mau balik ke jakarta," l-lo gak kenapa kenapa"kata Ezio yang mulai mendekat pada lavena.

Gadis itu mengerutkan keningnya bingung,"gue sehat alhamdulillah emangnya kenapa, khawatir gue di bawa sama dedemit ya,"Ezio tak menjawab dirinya malah beranjak pergi.

Tok

Tok

Tok

"Iya bentar"

Lavena membuka pintunya yang ternyata Alaska tengah menatapnya,"jalan jalan yuk"ajak Alaska yang membuat mata lavena berbinar,"ayoooo!!".

"Mau kemana hm" Ezio dengan segera menutup pintu itu, dan menatap istrinya tajam,"diem nanti malem kita pulang kan".

Wajah lavena menjadi murung seketika, dirinya merebahkan tubuhnya di kasur,"ahhhhhh Ezio gue mau pacarann plisss izinin gue"lavena merengek tak jelas namun di abaikan oleh Ezio.

"EZIOOO MANA KUNCI KAMAR NYA GUE MAU PACARAN"

"AGHHHHHHH BUNDAAA" sekarang gadis itu sudah berakting menangis di pojokan seperti orang yang sudah di siksa saja.

"Secinta itu lo sama alaska?" lavena terdiam dan memandang wajah Ezio yang datar tak ada ekspresi sedikit pun.

"Cih bilang aja cemburu lo".

****

Malam hari telah tiba dan  kini mereka mulai memasuki pesawat," alruna lo masuk pesawat gue aja"kata lavena.

"Emmm buang buang duit dong gue udah bayar itu pesawatnya bayyy" alora berpura pura menangis dan memeluk lavena, "hikss lo tega sama kita, anak mu ini mau siapa yang jaga" alruna menatap kedua gadis itu dengan ngeri.

"Eh emang gue mau punya anak kaya lo pada? " kedua gadis itu mengangguk dengan kompak,"kalo gue punya anak kaya kalian udah gue bunuh kali"

"Ih psikopat"

"Babayyyyyy" alruna melambaikan lambaikan tangan dan berlari memasuki pesawat.

****

Di dalam pesawat lavena hanya bisa diam memandangi Ezio yang terus memainkan ponselnya,"Ezio"

"Hmm".

"Lo gak peka banget si jadi cowok, gue ini istri lo seharusnya tau kalo gue lagi bosen, bukanya selingkuh mulu kerjaa  lo sama si ulet bulu lagi emang dia secantik apa sampe lo—"

Cup

"Diem"

Lavena masih mematung dengan wajah yang terkejut, tanganya menempel menyentuh pipinya,"EZIO LO UDAH NODAIN GUEE AGHHH"sedangkan Ezio hanya diam tak merasa bersalah sedikit pun.

Lavena menjadi kesal karena tak di jawab oleh Ezio, sekarang dirinya sudah menagis dan merengek seperti anak kecil yang membuat Ezio terkejut.

"E-ehhh sorry"

"Kenapa lo NODAIN pipi gue"

Sekarang pemuda itu hanya diam dengan kebingungan,"lo istri gue"

"Tapi lo tukang selingkuh"

Ezio terdiam membisu, mulutnya tak berani menjawab pertanyaan lavena,"kenapa hah?, udah sadar bahwa lo bukan suami yang baik"kata lavena yang masih menangis.

The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang