The Rose 🌷

12 3 1
                                    

Malam berganti siang kini di kamar lavena dan Ezio tengah beradu mulut satu sama lain, tanpa ada mau yang mengalah.

"ck gue dulu mandinya, nanti gue bisa di hukum kalo telat ke sekolah, sementara lo kan cuman ke kantor sendiri jadi bisa siang juga".ucap lavena badannya sedikit lagi masuk ke dalam kamar mandi namun Ezio menghalanginya.

suara notifikasi HP terdengar, yang langsung mengalihkan perhatian keduannya." ka tolong dong cekin itu HP gue soalnya".

"sana cek sendiri, saya mau mandi dan harus bekerja" lavena masih kekeh ingin masuk ke dalam kamar mandi.

Keduanya masih berebut kamar mandi, tubuh mereka saling berdempet untuk masuk ke dalam kamar mandi,"yaudah kita mandi bareng aja"lavena terdiam dengan mata yang membulat mendengar ajakan Ezio,

tanpa menunggu jawaban dari gadis itu, Ezio menarik tangan lavena, untuk masuk ke dalam kamar mandi bersama dirinya.

Ezio mulai membuka pakaiannya,lavena sontak menutup matanya dengan rapat, senyuman miring terbit di bibir Ezio tak kala melihat gadis itu yang polos.

"gak usah di tutup kita udah halal" bisik Ezio yang membuat lavena reflek memalingkan tangannya yang menutupi matanya.

matanya membulat sempurna melihat perut sixpack Ezio yang tampak jelas, pria itu tersenyum smrik, lalu tangannya dengan perlahan memeluk tubuh ramping lavena dengan erat.

gadis itu tak melarang Ezio untuk menyentuh pinggangnya,dirinya malah merasa nyaman dengan sentuhan itu.

tangan Ezio masih tetap memeluk tubuh gadis itu dengan waktu yang lama,"k-kaa aku mau mandi, kaka k-keluar dulu"ucap lavena, namun Ezio masih tetap memeluk dirinya..

"i love you" bisik Ezio tepat di telinga lavena,apakah tadi itu dirinya salah mendengar, tak ingin geer terlebih dahulu lavena memilih untuk melepaskan pelukan Ezio.

"kaka bercanda ya udah ah gue mau mandi dulu," ucap lavena namun Ezio malah kembali memeluk tubuhnya.

"mandi sama aku, kamu jangan pergi" ucap Ezio, apa telinga lavena rusak mengapa Ezio mendadak memanggil kata aku kamu.

***

setelah mandi lavena mematung di samping kasur, merasa malu dengan kejadian di kamar mandi, namun di dalam lubuk hati dirinya senang dengan perlakuan manis itu.

setelah selesai memakai pakaian seragam sekolah lavena melangkah menuju kamar alora, tanpa pamit terlebih dahulu pada Ezio.

"raa" ucap lavena,pintu kamar itu langsung terbuka yang memperlihatkan alora yang masih memakai pakaian tidurnya.

"ra buruan berangkat sekolah kita udah hampir telat" ucap lavena panik melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 8.

"libur na, apa lo gak baca grup hari ini gurunya pada rapat,sana sekolah aja sendiri gue mau lanjut tidur lagi" ucap alora, lavena melirik ke arah ponselnya dan mengecek pesan yang masuk, ternyata benar saja apa yang di katakan alora.

"ikut gue aja ke kantor" ucap Ezio kembali berubah menjadi dingin,"jir tu orang kesurupan apa gimana tadi manis sekarang malah pait heran gue"ucapnya dalam hati.

"ga mau lo aja gue mau jalan sama Alaska udah sana lo ah" ucap lavena Ezio hanya menatapnya sinis.

"ikut gue, kata mamah lo suruh ikut gue lavena" Ezio sedikit meninggikan nada suaranya.

"engga mau"

"mau ga"

"engga lo aja sana".

dengan kesal Ezio menggendong tubuh rampin lavena," lepasin ga gue ga mau ikut sama lo, udah sana mendingan kerja jangan gendong gendong gue".

tanpa mereka sadari dua pasang suami istri tengah menyaksikan momen langka itu, Sofia dan bram tersenyum bahagia melihat hubungan mereka perlahan mulai membaik.

"pagi zio pagi na, kalian sarapan dulu gih, mamah udah masak banyak buat kalian" ucap Sofia lebih dulu melangkah menuju dapur.

"Ezio kamu mendingan ajak lavena makan sekarang," ucap bram dengan kekehan kecil yang masih terdengar oleh mereka.

mata Ezio menatap ke arah lavena,"apa lo tatap tatap gue, suka lo hah"ucap lavena dengan nada menyebabkan.

kakinya hendak melangkah, namun tangan Ezio lebih dulu menarik tangan gadis itu.

jarak mereka sangat dekat, tangan Ezio beralih melingkar pada pinggang lavena, wajahnya mulai mendekat, lavena sontak menutup matanya entah apa yang ada di pikirannya tiba tiba saja matanya menutup..

tanpa di duga Ezio mengecup singkat bibir lavena, dengan senyum smrik Ezio berjalan lebih dulu meninggalkan istrinya yang mematung.

"h-hah tadi itu apa?" tangannya menyentuh bibirnya, seulas senyuman terbit begitu saja, pipinya terasa memanas.

Ezio tersenyum melihat pipi istrinya yang memerah bak kepiting rebus,"duh pipi gue merah ga ya?" ucapnya dalam hati tangannya terus menyentuh pipinya.

"ma lavena izin pergi k rumah temen ya, soalnya mau bantuin buat persiapan  pesta ulangtahun nanti malam" ucap lavena dengan tatap memohon.

"ga lo ikut gue ke kantor, jangan keluyuran" ucap Ezio dengan nada dingin, lavena menatap Ezio dengan sinis.

"ga mau nanti gue ketemu si tante dong, lebay amat harus sama gue ke kantornya, biasanya juga lo sendiri" ucap lavena dengan sinis.

"yaudah mama izinin kamu pergi, lagian juga kamu tumben ajak lavena ke kantor, mama ga mau kalo nanti Athena nyakitin lavena" ucap Sofia yang membuat mata lavena berbinar senang.

"makasih ma" ucapnya.

"oh iya papa juga mau pergi ke Jepang besok, mama anter papa belanja buat perlengkapan nanti ya" ucap bram yang di sngguki Sofia.

***

lavena berjalan dengan langkah cepat menuju rumah alisha, terlihat cukup ramai orang yang membantu untuk mendekorasi acara.

dari arah kejauhan matanya melihat kedua temannya dan segera menghampirinya,"kalian udah lama nunggu"ucap lavena.

"engg ko, eh btw si alora kemana? kenapa ga bareng sama lo?."

"emmm tadi si alora masih tidur" ucap lavena, mereka berdua sudah menduga  karena gadis itu memang hobinya tidur.

"ya yudha biarin mendingan kita bantuin yang lainnya sekarang" ucap alruna.

sebuah mobil terparkir di perkarangan rumah Alisha, alora dengan buru buru berlari ke arah ketiga temannya,"aduh guys maaf gue telat, tadi jalanan macet."

"halah ngaku aja kalo lo baru bangun" cibir lavena yang membuat alora nyengir.

"eh na anter aku beli bolo yu" ucap Alisha dengan memeluk tangan gadils itu supaya mau.

"emmm pake mobil siapa?" Alisha melirik ke arah mobil alora dengan senyuman penuh arti"ra aku pinjem mobil kamu ya, soalnya mobil aku di pake mama"ucapnya dengan memohon.

"pake aja sha tapi kita ikut juga ya, sekalian gue mau beli baju" ucap alora yang di angguki alruna dengan semangat.

"ayo gas lah gue mau borong banyak baju."


The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang