Kini lavena tengah berbicara dengan seorang prempuan, ezio mengintip dari sela sela jendela, mata pemuda itu membulat, jantungnya berdebar tak karuan.
Ezio terpaku dalam kebisuan, mata sayu ezio mulai mengeluarkan cairan bening, dengan badan yang bergetar tak percaya"d-dia kenapa bisa ada di sini?".
Kedua gadis itu mulai menyadari bahwa ezio tengah mengintip pembicaraan mereka,"dia siapa na"kata athena saat melihat punggung ezio yang membelakanginya.
"Oh dia babu gue, kalo lo butuh apa apa tinggal suruh dia aja gratis"mata gadis itu mulai mengenali sosok ezio,saat manik matanya mulai bertemu.
Muka datar,sikap dingin, dan postur tubuh yang sempurna, athena masi mengenal sosok pemuda itu yang sangat ia kenal.
"E-ezio"mata cantik athena mulai mengeluarkan air mata, ia sedikit teringsak pelan.
Lavena, gadis itu nampak kebingungan dengan sikap athena yang tiba tiba menangis,"lo kenal dia?".
Athena mengangguk lemah,"d-dia pacar gue".
Deg
Entah kenapa Hati lavena mulai merasa sesak,seperti tak rela gadis itu menjalani hubungan dengan ezio.
"O-oh kalo gitu coba lo samperin"gadis malang itu berlari menuju rumah megah lavena dengan mata yang berkaca kaca.
Ezio yang tengah terduduk lemas menjadi terkejut saat sebuah tangan melingkar di perutnya,"a-athena"ezio membalas pelukan athena erat.
Lavena yang melihat pemandangan itu hanya bisa tersenyum, lebih tepatnya senyum paksa,"maafin aku ya, waktu itu aku ninggalin kamu soalnya aku di paksa pergi ke negara ini karena alasan pekerjaan".
Ezio mengangguk lemah dengan mata yang masih berkaca kaca, ia tak tahu dengan perasaannya sendiri,lalu pemuda itu melirik ke arah lavena yang tengah memalingkan pandangannya.
"Ezio lavena siapanya kamu?"gadis itu mulai bertanya serius kepada ezio yang tengah memandang bingung ke arah lavena.
"Dia is–"
"GAK,k-kita sepupuan" dengan cepat lavena memotong ucapan ezio,maniknya menatap ke arah athena.
"Oh gitu syukur deh kalo kalian cuman sepupuan, tadi aku kira kalian suami istri "lavena gadis itu tersenyum kaku ke arah athena yang memegang tangan ezio erat.
"Ezio kita main salju yu di luar,lavena gue ijin pinjem kaka lo ya"ezio hanya mengangguk lemah sementara lavena terpaku dalam kebisuan,"gue juga bisa lakuin kaya lo"gumamnya dengan senyum sinis.
"Ezio saljunya turun lagi"lama kelamaan ezio mulai menikmati kebersamaan bersama athena, yang pernah ia rindukan.
"Iya yaudah kita masuk yu nanti kamu kedinginan loh"entah kenapa tiba tiba kalimat itu terlontar dari mulut ezio tanpa di sadari.
Mata yang ia rindukan kini menatapnya dengan dalam'lavena dia di mana'kata ezio dalam hati saat menyadari sosok lavena tak ada.
"Ezio kamu cari siapa sayang?"ucap athena lembut,ezio menggelengkan kepala dan kembali menatap gadis yang telah lama ia rindukan.
***
Pagi telah tiba kini lavena tengah menatap iba kepada dua pasangan yang tengah tertidur pulas,"ck ngotorin rumah gue aja".
Hap
Sebuah tangan menggenggam tangan lavena, gadis itu kembali berbalik dengan ezio yang sudah menatapnya datar.
"Jangan ganggu pacar gue inget, sekarang gue mau ke kantor dulu titip athena"kata ezio.
Tangan lavena mengepal sempurna dengan mata yang memerah saat melihat punggung ezio pergi,"egois tau gak"mata indah athena mulai terbuka yang memperlihatkan lavena yang tengah menatap dirinya.
"Eh udah bangun na, yaudah ayo makan tadi ezio bilang mau ke kantor dulu"athena mengangguk lemah sambil melangkahkan kakinya hendak menuruni anak tangga.
'Ck udah kaya di rumah sendiri aja lo, untung sayang kalo gak udah gue ceramahin'
Mereka mulai menyantap makanan pagi itu dengan lahap tak ada pembicaraan di antara mereka terkecuali suara sendok dan piring beradu.
"Na nanti mama mau ke kantor dulu kalian di rumah berdua aja, kalo mau jalan jalan tinggal pake mobil yang ada di garasi,"lavena mengangguk saja apa yang ibunya katakan tanpa berucap sepatah kata pun.
"Lav, nanti kita ngemall yu"athena berucap begitu antusias kepada lavena yang memandangnya sekilas,"hmm nanti gue pikir pikir dulu, lo ajak si ezio aja"sungguh lavena sekarang menjadi pemalas, biasanya setiap kali mendengar kala mall langsung kesenangan.
"Oh gitu ya, yaudah gue keatas dulu mau mandi lav,tan"bella dan lavena mengangguk sekilas.
"Sayang dia sia–"belum sempat bella berucap sebuah telunjuk menempel pas pada bibirnya,"dia athena bun, temen lama aku kebetulan dia juga ada di sini, dan pas juga ka ezio kenal sama athena jadi kita suruh dia nginep aja"bella nampak mengangguk ngangguk saja paham apa yang di jelaskan lavena.
"oh iya ma, kalo aku pacaran sama suami orang dosa gak ma?"tiba tiba saja pertanyaan itu mulai terlontar di mulut lavena dengan entengnnya.
"Lah itu namanya pelakor, kamu mau jadi perusak hubungan orang ya tentu dosa lah, gitu aja kagak tau dasar bocil taunya cuman main, makan, tidur"kata bella sambil membereskan sisa makanan.
"Oh yaudah gak jadi coba kalo gitu, mama sendiri ko tau jangan jangan..."
"Sttt ya mama gak pernah coba lah, mama tau itu karena selalu nonton indosiar".
"Oh berarti tau flm azab dong bun?"bella dengan cepat mengangguk antusias dengan wajah yang berseri seri"YA TAU LAH ITU FLM KESUKAAN BUNDA"teriak bella begitu heboh yang membuat lavena terkejut.
"wih sama bun, lavena juga suka flm azab yang kuburanya meletus terus jenazah nya terbang"kata lavena mulai mengghibah bersama bella.
"Eh kamu gak boleh ghibah, eh tapi iya bunda juga sukanya pas adegan itu keren abis, mana jenazahnya lucu bukan serem bunda aja sampe ketagihan nontonnya".
Tak berselang lama suara langkah kaki mulai terdengar,ezio mulai menaiki anak tangga tanpa melirik sedikit pun ke arah lavena yang jelas jelas tengah ada di meja makan.
"Itu ezio kenapa gak nyapa kamu?"lavena menggelengkan kepala ke arah ibunya,gadis itu memang tak tau mengapa ezio menjadi seperti itu.
"Gak tau ah bun biarin aja, kalo gitu lavena ke atas dulu ya"lavena mulai melangkahkan kaki menuju lantai atas untuk menemui ezio.
Matanya mulai melebar saat melihat adegan 17+ di hadapannya, ya ezio dan athena tengah ber ciuman di kamarnya dengan mesra,"anjing tuh dua orang"lavena hanya memandang mereka biasa tak ada rasa jemburunya melihat itu.
"Iwhhhhh nanti gue harus pindah kamar kalo gitu jijik banyak kuman"lavena membersihkan bajunya dengan jijik walaupun tak ada noda sedikit pun.
Mata pasangan itu mulai melihat ke arah lavena, mata ezio membulat sempurna hendak menghampiri lavena namun sebuah tangan terulur dan menahannya.
"Sory tadi gue mau ambil hp yaudah lanjutin, nanti gue pindah kamar aja ya kalian berdua tidur di sini aja tanpa gue"lavena hendak pergi namun tangan ezio mulai menggenggamnnya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rose
Teen FictionLAVENA LOVISA seorang gadis yang di jodohkan dengan EZIO DAWSON,di jodohkan karena di tuduh berbuat mesum di saat hujan lebat,LAVENA LOVISA seorang gadis yang cantik,memiliki sikap yang bawel dan juga selalu menghibur orang orang dekatnya, sedangk...