The Rose🌷

15 4 3
                                    

Hay

Sebelum baca jangan lupa tekan tanda ⭐️ dan komen terimakasih.

Happy reading

***

Keesokan harinya lavena tengah bersiap siap untuk berangkat ke bali dengan alora yang terus mengoceh di sampingnya,"eh na gue sama denzel cocok kan?"lavena hanya menganggukan kepala setiap kali alora bertanya.

"Lo kaya gak punya mulut aja na, ngomong ke atau apa gitu, eh btw ka ezio nungguin lo tuh di bawah kayanya udah kangen pengen minta jatah"kata alora menggoda lavena, namun tak mempan lavena hanya mengacuhkannya tak menjawab ucapannya.

"Bodo amat gue udah punya alaska dan ezio udah punya si ulet bulu,jadi ogah sama dia mendingan ama jungkook aja".

Seorang pria pun memasuki kamar lavena, yang membuat mereka terkejut,"kalian ikut sama gue, karena gue ada kerjaan di sana"ezio langsung pergi begitu saja setelah mengucapkan kalimat itu.

"GUE GAK MAU IKUT SAMA LO BATU,OGAHHH!!"teriak lavena yang membuat alora menutup telinganya rapat,"anjir itu suara udah ngalahin toa sekolahan aja,udah ah ayo kita ke bawah"lavena hanya menurut saja ketika tangannya di tarik paksa oleh alora.

Tangga demi tangga mereka turuni, mata lavena membulat saat melihat kehadiran athena yang menggenggam tangan ezio erat seakan tak mau melepaskannya.

"Anjir na lo harus lebih cantik daripada si ulet, lo gak boleh kalah saing sama dia"bisik alora yang membuat lavena terdiam sejenak.

"Ck ya udah jelas dia kalah sama gue lah orang gue cantik, gak level sama dia yang modelan kaya biduan"kata lavena tanpa sadar julid.

"Eh sayang ini mama bawain kalian makanan nanti di mobil di makan ya, ezio kamu bawa mobilnya jangan ngebut ngebut"kata mama sofia yang di angguki ezio.

"Mah kita gak jadi naik mobil, soalnya temen temen pada naik pesawat, jadi kita juga ngikut naik pesawat"ezio pun mengangguk kecil mambalas ucapan lavena.

Mata alora melirik sinis ke arah athena dengan mata yang di naik turunkan melihat penampilan athena dari atas hingga bawah.

"lavena lo cantik banget, pokonya lo jangan jadi murahan ya, kalo cowok lo gak mau jangan di paksa kasian dianya tertekan"athena pun melirik ke arah alora yang seakan tengah menyindir dirinya.

"Alora kamu ngatain aku ya?, tapi aku bukan wanita yang seperti itu kamu jangan asal bicara"alora hanya melirik sekilas ke arah athena dengan pandangan yang jijik.

"Gue cuman ngingetin lavena, tapi ya kalo lo ngerasa ya bererti sindiran itu untuk lo"tawa lavena seketika pecah mendengar ucapan alora.

"Hahahaha, eh btw itu alaska udah dateng gue keluar dulu ya"kata lavena hendak melangkah  namun sebuah tangan terulur memegang tangannya erat.

"Mau kemana?, jangan ladenin cowok kaya gitu"alis lavena  terangkat sebelah,"ya serah gue dong lo siapa?, ngatur ngatur hidup gue,iwhh"lavena pun kembali melangkahkan kakinya namun lagi lagi ezio menahannya.

"Diem"satu kalimat itu terucap dari mulut ezio tanpa mau di bantah sekalipun,"ck, ko lo nyebelin si ah gue mau nemuin alaska dia jemput gue untuk ke bandara".

"Lo sama gue,biarin aja dia"yah sekarang lavena hanya bisa menurut saja karena tidak mau berdebat dengan ezio.

***

Sekarang mereka telah memasuki area pesawat dengan ocehan alora yang memenuhi telinga mereka.

"Anjir lo bisa diem gak, gue lagi bete gara gara gak ada alaska, dia gimana ya lo harus tanggung jawab batu gue gak mau tau titik"ezio hanya mengacuhkan ucapan lavena dan memilih mencari tempat duduk.

The RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang