63.....

8K 138 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Huft....

Rinjani menghela nafas kasar setelah memuntahkan semua yang ada didalam perut. Ia memilih membaringkan tubuh di sofa untuk menjaga kontrol tubuh agar tidak mengalami muntah berkelanjutan. Sinta sendiri sedang meracik ramuan penghilang mual.

"Aku kenapa ya? Perasaan semua makanan yang masuk ke perut tidak ada yang salah." ucap Rinjani bermonolog sambil memijat pelipis.

"Jan, minum ini dulu. Saat aku hamil dan sering mual-mual bi Ida sering buatkan ini."

Rinjani mengerutkan kening menatap gelas yang berisi ramuan tradisional ini. Ia mencium sekilas aroma yang dihasilkan dari wedang tersebut.

"Nih pegang. Nanti mualnya juga reda kok."

Rinjani menyeruput sedikit minuman itu, rasa jahe bercampur daun mint dan lemon membuat tenggorokan terasa hangat apalagi saat cairan itu mengenai perut. Rasa hangat sekaligus melegakan.

"Tunggu, tadi kamu ngomong apa? Saat hamil? Sinta, ini ngga mungkin kan."

Kedua sahabat itu terdiam saling menatap satu sama lain. Ya benar tadi Sinta mengatakan saat dirinya hamil dan itu berarti....

Rinjani menggeleng mengusir pikiran buruk, ia tidak mungkin hamil.

"Temani aku ke dokter kandungan. Aku harus memastikan kebenarannya." ucap Rinjani ketakutan.

Sinta meraih tangan mengelus perlahan menyalurkan kekuatan agar Rinjani tetap tenang.

"Kapan terakhir kamu datang bulan?"

Rinjani terdiam mencoba mengingat terakhir kali ia datang bulan. Sedetik kemudian Rinjani menggeleng, karena terlalu fokus pada tugas kuliah juga urusan Sinta ia melupakan terakhir kali mengalami menstruasi.

"Aku tidak tahu," Rinjani berucap lirih sambil menundukkan kepala.

"Astaga Jani, ya udah dari pada menduga-duga kita ke dokter sekarang. Aku ganti baju dulu."

Setelah Sinta pergi ke kamar, Rinjani duduk merenung sambil memegang perut. Dalam hati berkata apa benar dia sedang mengandung? Jika memang benar apa yang akan Rinjani katakan pada Javas? Sedangkan hubungan mereka saat ini telah berakhir.

Cupid Lonestly 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang