Se0 #4

7 0 0
                                    

Keesokan harinya, saat yang tepat untuk menikmati hari libur. Bekerja memang sangat menyenangkan, tapi menikmati day off merupakan suatu hadiah yang berharga.

Keseharian ku selama libur tentu saja dihiasi dengan bayar cicilan rumah, membersihkan rumah, mencuci pakaian, berbelanja hingga memasak.

Sementara melakukan hal tersebut, aku juga harus membantu Magenta dan Grey mengerjakan PR-nya.

"Kak Ria, mengapa Kak Lavender tidak pernah ikut membantu?" ucap Magenta polos.

"Ia mungkin sibuk, makanya hanya aku yang mengurus semuanya" jawab ku.

"Tapi, ini tidak adil, cicilan rumah dan semuanya Kakak yang urus, apa yang ia urus?" tanya Grey, nada bicaranya seperti seorang jaksa yang penuh protes.

Tentu saja, aku diam. Berbagai pertanyaan berkaitan dengan hal ini tidak pernah bisa ku jawab seutuhnya, karena akupun tidak tahu mengapa semuanya dibebankan ke diriku?

///

Lavender,

Seorang wanita berusia... Hmm bahkan aku tidak ingat berapa usianya?

Yang ku tahu, bahwa ia sepertinya memiliki hubungan darah dengan kami. Rambutnya berwarna turquoise, lurus, dan panjang sepunggung, kurang lebih warna rambutnya seperti ini:

 Rambutnya berwarna turquoise, lurus, dan panjang sepunggung, kurang lebih warna rambutnya seperti ini:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: Pinterest

Aku tahu, bahwa ia wanita pengangguran yang egois.

Pekerjaannya hanya clubbing, bermain dengan pria, hingga mabuk-mabukan. Dari semua orang, entah apa alasannya, Lavender selalu bertindak keras dan kasar padaku.

Tapi aku tidak masalah, selama Lilac belum kembali kerumah ini, maka tanggung jawab adik-adik tentu ada padaku.

///

Tepat pada hari selasa, hari dimana aku bekerja shift siang, Tuan Blue menyampaikan bahwa akan ada 4 orang Bartender baru, 1 orang lelaki, 3 orang perempuan.

Tuan Blue mengarahkan langsung padaku bahwa akulah yang harus menjelaskan pada mereka bagaimana cara kami bekerja di Bar.

(13.30 Ruang HR Pelatihan)

Satu persatu Bartender baru memperkenalkan diri mereka, 1 lelaki bernama Navy, 3 perempuan lainnya bernama Srita, Berli, dan Kana.

Yang paling mencolok saat pelatihan tentu saja hanyalah Navy.

"Hai, apa kau senior ku?" ucap Navy dengan nada genitnya.

"Halo, panggil saja aku Ria" kata ku datar.

Kalau diperhatikan lebih detail, Navy dan Srita memiliki kemiripan yang signifikan, apakah mereka kakak beradik?

Perbedaan diantara mereka berdua hanyalah jenis kelamin, dan bentuk tubuh. Keduanya memiliki cara grooming yang sama, Srita cenderung bertubuh gemuk dan sedikit pendek sedangkan Navy, memiliki struktur tubuh yang tinggi dan kekar.

"Sepertinya kau rajin berolahraga ya?" tanya ku pada Navy yang sejak tadi menatapku dengan genit.

"Yaaa, apa kau suka dengan tubuh yang kekar ini?" lagi-lagi ucapnya dengan nada genit.

Mendengar jawabannya yang sedikit aneh, aku memilih untuk buang muka dan menanyakan Bartender baru lainnya. Meski begitu, isi kepala ku justru penuh dengan pertanyaan.

Mengapa ya namanya Navy? Apa karena rambutnya berwarna langit malam?

The Purple RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang