Se1 - Eps 2

2 0 0
                                        

⚠️WARNING⚠️

Kisah ini mengandung unsur kekerasan, romansa dewasa, seksual, dan sejenisnya. Pastikan para pembaca telah berusia 21 tahun keatas dan bijak dalam membaca.

Setelah banyak kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, Wulan memilih untuk resign dari tempat kerjanya dan tertarik untuk menjadi staff cafe saja, setidaknya ia tak harus menghafal ratusan resep minuman yang melelahkan itu.

Tak lupa ia juga mengajak Srita dan Berli, karena terdapat cafe estetik yang begitu mempesona di pinggir kota, namanya cafenya adalah Plum Coffee, yang seperti namanya, cafe itu dihiasi dengan palet warna ungu, berbagai jenis warna ungu tentunya ada disana.

Mereka bertiga kompakan datang untuk interview di jam 10.00 pagi, berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga penampilan mereka.

Saat sedang menunggu, dilihatnya seorang perempuan berpakaian kasual dan rapih, rambutnya berwarna coklat tua, tubuhnya yang mungil berjalan penuh percaya diri masuk ke dalam ruang Recruiter.

"Cantik sekali ya, seperti model" Ucap Berli pada Srita.

"Iya, apakah ia recruiter nya?" Tanya Srita penasaran.

Mendengar pertanyaan itu, Berli yang tentunya tidak tau hanya menaikan kedua bahunya seolah menjawab "tidak tau"

Sementara itu, Wulan hanya berusaha tidak berbicara sedikitpun, ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia akan mendapatkan posisi sebagai Barista, tentu saja ia berharap bahwa posisi itu tidak akan direbut oleh Srita ataupun Berli.

Sampai akhirnya namanya lah yang dipanggil terlebih dahulu.

Ia bergegas masuk ke dalam ruang recruiter dengan penuh percaya diri.

(10.30 Ruang Recruiter)

"Selamat pagi, atas nama Wulan Bii Luna?" Tanya wanita itu.

"Iya... saya..."

"Baik, silahkan duduk ya" Sahutnya lagi.

Wulan melihat sekelilingnya, berbagai dekorasi estetik menghiasi ruangan tersebut, ada satu lukisan besar yang mencuri perhatiannya. Lukisan bunga mawar dengan tangkai coklat tua, dedaunan hijau terang serta kelopak mawar yang berwarna ungu.

"Memangnya ada ya mawar ungu?" Gumamnya dalam hati.

Lalu, wanita yang duduk di hadapannya mulai memperkenalkan diri sembari kedua tangannya mempersiapkan tablet dan stylus untuk digunakan oleh Wulan.

"Saya Tara Johnson, saya merupakan recruiter sekaligus asisten bagi owner Plum Coffee, mohon diisi terlebih dahulu formulir di tablet ini dan isi juga beberapa test didalamnya" Ucap Nona Tara, lembut.

Wulan yang terpaku saat itu hanya mengambil yang diberikan lalu mengangguk pelan. Ia mulai mengisi perlahan semua formulir dan test yang tersedia.

Sampai ia berhenti di satu pertanyaan: What would you do if another employee makes a mistake while working?

"Pertanyaan macam apa ini? Memangnya ini penting ya?" Gumamnya lagi dalam hati. Ia mulai mengisi jawaban menurut pandangannya tentu saja menulis dengan penuh basa basi.

... tentu saja aku akan membantu memberitahu cara yang benar dalam bekerja agar ia tidak melakukan kesalahan lagi.

Di Ujung matanya, Wulan tak sengaja melihat Nona Tara tersenyum sinis padanya, namun saat ia melihat ke arah Nona Tara, ia justru melihatnya sedang fokus membaca CV miliknya.

"Sepertinya hanya perasaan ku saja deh" Gumamnya lagi dalam hati.

The Purple RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang