Se0 #6

6 0 0
                                    

(13.00 – Middle Wave Restaurant & Bar)

Kali ini aku bertugas di Middle Wave, barnya terletak tepat di tengah-tengah kolam renang khusus tamu hotel. Bar ini juga sering menjadi tempat bagi In-Room Dining atau Room Service mengambil pesanan makanan maupun minuman.

Tamu hotel seiring waktu berjalan mengalami peningkatan, sehingga bar yang tadinya terlihat luas saat bekerja sendiri sekarang menjadi sangat sempit dan terbatas.

Middle Wave diterjang 528 pax tamu, padahal cuaca di Garuda sangat panas dan terik namun hal itu tidak menghentikan tamu berdatangan sekaligus menikmati swimming time mereka.

"Apa kita benar-benar tidak diberikan waktu untuk bernapas?" ucap pria rambut hitam dan bertubuh pendek.

Namanya, Tuan Khaka. Bar Captain kami saat ini.

"Sudahlah Khaka, nikmati saja waktu sibuk ini dengan baik, perlahan waktu akan berjalan sangat cepat" sahut pria rambut biru, panjang sebahu yang tatonya memenuhi leher.

Ia adalah Bar Captain yang kedua, namanya Tuan Sika.

Aku yang juga sibuk melayani dan mengobrol dengan beberapa diantara tamu yang memesan langsung minuman di bar kami, tidak begitu banyak mengeluh.

///

Beberapa jam kemudian saat tamu sudah selesai dilayani dengan baik, Tuan Khaka, Tuan Sika dan aku membersihkan bar serta mempersiapkan kembali bahan-bahan yang diperlukan jika tamu kembali meledak.

Lalu, seorang pria berambut coklat muda dan bola matanya berwarna biru mendekati bar kami sembari membawa tray minuman.

"Permisi Tuan Khaka, tolong buatkan aku 3 minuman, 2 Bloody Mary dan satunya Milkshake coklat" ucap pria itu.

"Hanya itu? Mintalah pada Ria, dia yang akan membuatkannya" jawab Tuan Khaka yang tengah sibuk memotong lemon.

"Ah baiklah, tolong... ah hei... kau si mata ular?"

Aku terkejut, dia mengingat ku.

"Hai! Sir Gojo, kau ini sangat tidak sopan, sudah ku bilang, namanya Ria, mengapa kau memanggilnya begitu?" tegur Tuan Khaka sambil memotong nanas dengan ayunan yang keji.

Ternyata, namanya Sir Gojo, nama yang unik. Aku masih merasa bangga, ternyata Sir Gojo mengingat ku.

"Ya ya ya, baiklah Ria, tolong buatkan pesanan ku segera ya" katanya cuek.

Aku tersenyum, sambil mengiyakan perkataannya. Segera kubuatkan 2 Bloody Mary dan 1 Milkshake Coklat secara bersamaan.

Bloody Mary

2 oz vodka

4 oz tomato juice

1/2 oz fresh lemon juice

1 dash Worcestershire sauce

1 dash hot sauce

Sejumput salt and black pepper

Celery salt for rimming the glass (optional)

Ice cubes

Celery stalk and lemon wedge untuk garnish

Kali ini aku membuatnya tanpa pertunjukan karena ini bukan ajang pamer di hadapan tamu.

Pria bernama Sir Gojo ini sangatlah tampan, berbeda dari pria yang biasanya ku temui di departemen ku. Tapi, dia sedikit cuek, dingin dan tidak peka terhadap sekitarnya. Sorot matanya lagi-lagi menatapku aneh.

"Ini dia Gojo, 2 Bloody Mary dan 1 Milkshake Coklat" kata ku sambil meletakkan 3 minuman tersebut diatas tray yang ia sudah bawa.

"Ini dia Gojo, 2 Bloody Mary dan 1 Milkshake Coklat" kata ku sambil meletakkan 3 minuman tersebut diatas tray yang ia sudah bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Source: Pinterest/thespruceeats )

"Nama ku Sir Gojo, panggillah dengan lengkap" ucapnya sedikit kesal.

"Ah maaf, tapi aku ingin memanggil mu begitu, apa tidak boleh?"

"Tidak boleh! Dasar mata ular!" ucapnya dengan nada kesal dan marah, sembari membawa pesanannya pergi menjauh.

Tuan Khaka kemudian menjelaskan bahwa pria bernama Sir Gojo itu memang pria yang cukup saklek dan keras. Jadi, ia memintaku untuk tidak terlalu bawa perasaan.

"Ria, kau menyukai Sir Gojo?" tanya Tuan Sika sambil tersenyum. Tapi aku tidak menjawabnya.

The Purple RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang