"Sudah kubilang, aku hanya menunggu sampai orang itu melakukan dosa terburuknya" ucap seorang wanita berambut ungu dengan sorot mata tajamnya, sambil terus menerus menghisap rokoknya. Dosa apa yang dimaksud? Siapa dia sebenarnya?
Kisah ini mengandung unsur kekerasan, romansa dewasa, seksual, dan sejenisnya. Pastikan para pembaca telah berusia 21 tahun keatas dan bijak dalam membaca.
Di sisi lain, Ria tengah berada di ruangan kantor milik Tuan Rama, seorang Kepala Butler yang sangat disegani banyak orang di hotel tersebut. Yah, bagaimana tidak? Beliau lah satu-satunya yang menjadi kepercayaan owner utama dari hotel ini.
Ia memanggil Ria untuk memperbincangkan promosi jabatan, dikarenakan Ria juga telah menjadi salah seorang karyawan yang sangat dibanggakan oleh owner utama.
"Apa kau tidak sayang akan kemampuanmu? Owner sangat menyukai caramu bekerja, bahkan beliau sangat mempercayakan mu pada banyak hal" Ucap Tuan Rama, sembari mengetukkan jari-jemarinya diatas meja.
"Aku sungguh berterima kasih atas kesempatan itu Tuan, hanya saja aku benar-benar tidak bisa menerima lebih dari saat ini..." Sahut Ria, ragu-ragu.
"Memangnya ada alasan khusus kau menolak hal ini?" Tanyanya lagi.
Mendengar pertanyaan itu, Ria hanya mengangguk lemas sembari mengisyaratkan sesuatu dari kedua bola matanya.
"Hahh... apakah kau takut akan rumor yang sempat ku dengar sebelumnya?" Tanya Tuan Rama sembari menghela napas, mengingat banyak rumor yang mengatakan bahwa Ria menggunakan sihir untuk membuat semua orang suka padanya.
Ria lagi-lagi hanya mengangguk lemas, sesekali mengubah posisi duduk karena kursi yang ia duduki berbahan bulu yang sangat gatal.
"Untuk apa kau takut akan hal itu apabila kau tidak melakukannya?" Tanya Tuan Rama kesal.
"Aku hanya tidak yakin kuat mental untuk menerima semua rumor itu begitu saja Tuan, maka dari itu sebaiknya tidak usah saja" Sahut Ria pasrah.
Mendengar pernyataan Ria, Tuan Rama sedikit berpasrah lalu memerintahkan Ria untuk membuatkannya Americano dengan mesin kopi yang ada di dekat kantornya itu. Tentu saja, Ria mengiyakan perintah tersebut dengan cepat.
Ria segera keluar dari ruangan dan bergegas membuatkan Americano untuk Tuan Rama.
Membuat Americano bukan hal yang sulit untuk Ria, ia sudah mahir dan mengetahui benar tentang perbedaan Long Black Coffee dengan Americano. Cara pembuatannya berbeda yang membuat cita rasanya juga memiliki perbedaan. Meski tentu saja Ria tidak suka dengan kedua kopi itu, ia hanya tau bahwa keduanya memiliki rasa pahit.
Perbedaan Americano dengan Long Black dapat dilihat dari komposisinya, meskipun sama-sama terdiri dari kandungan air panas dan espresso. Peletakannya berada di sisi yang berbeda, kurang lebih seperti ini:
Untuk membuat Americano, komposisinya adalah 1 shot espresso lalu tuangkan air panas.
Sedangkan Long Black Coffee, komposisinya terbalik, yaitu air panas terlebih dahulu baru 1 shot espresso.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seselesainya Ria membuatkan Americano, ia segera kembali ke ruangan Tuan Rama namun entah pergi kemana ia?
"Loh? Pergi kemana ya? Apa aku terlalu lama?" Gumam Ria dalam hati.
Sehingga ia segera meletakan secangkir Americano diatas meja Tuan Rama, sembari dirinya membereskan mesin kopi yang telah ia pakai tadi.
