⚠️PERINGATAN!⚠️
Kisah ini mengandung unsur kekerasan, romansa dewasa, seksual, dan sejenisnya. Pastikan para pembaca telah berusia 21 tahun keatas dan bijak dalam membaca.
Satu bulan berjalan, Ria menyadari sesuatu yang tidak pernah ia pedulikan sebelumnya. Teman-teman di sekelilingnya terus berkurang, senior-senior yang dekat dengannya jadi sedikit menjauh dan menjaga jarak dengannya.
Ria yang hanya mempedulikan pekerjaan dan kestabilan hidup, mendadak saja merasa bahwa ia seolah-olah sedang disisihkan seperti kacang polong yang selalu ia kumpulkan di pinggir piring karena tidak suka dengan rasanya.
Bobby yang menyadari perubahan sifat dari Ria kemudian perlahan mendekatinya untuk sekedar bertanya-tanya.
"Kau, apa kabar?" Tanya Bobby.
"Aku baik, kau bagaimana?" Jawab Ria perlahan, wajahnya sedikit masam dan kepalanya terus tertunduk.
"Kau beda sekali, seperti sudah bosan bekerja, apa ada masalah?"
"Tidak, hanya saja sepertinya aku sedang dijauhi banyak orang" Jawab Ria, suaranya lesu.
Lalu, Navy datang memergoki Bobby dan Ria yang tengah berbasa-basi tadi.
"Haaai Senior!!! Wah ada cintaku juga disini" ucap Navy penuh semangat.
"Cintamu? Siapa? Ria?" Tanya Bobby, sinis.
"Iya tentu saja, masa kau? Aku masih normal"
Bobby yang melihat Ria terdiam tanpa bantahan sedikitpun itu merasa bahwa sepertinya memang benar mereka memiliki hubungan istimewa.
"Senior, kau tidak ingin menjauh sedikit saja? Ia adalah calon kekasih ku" ucap Navy penuh percaya diri.
"Oh jadi Ria baru calon, aku yang lebih dulu mengenalnya, sebaiknya kau jangan berharap"
Sementara Bobby dan Navy terus berdebat, Ria yang muak mendengar hal tak masuk akal itu berjalan menjauh ke arah Gudang penyimpanan buah dan minuman untuk mempersiapkan bahan-bahan di Bar.
///
Sementara itu di Room Service Office.
Sir Gojo merapikan rambut coklatnya yang berkilauan dengan tangan kanannya. Ia sambil menepuk dada kirinya dan menyatakan dirinya siap untuk mengungkapkan perasaannya pada Teresha.
Tak lama kemudian, Teresha datang keruangan dengan wajah senang, penuh senyum dan mukanya memerah, apalagi pada saat ia tak sengaja bertatap-tatapan dengan Sir Gojo.
"Wah, sepertinya hari ini sangat baik ya? Sampai kau tersenyum senang begitu? Ucap Sir Gojo pada Teresha, sambil ikut tersenyum.
"Tentu saja, aku memang sedang sangat senang hari ini" Jawab Teresha dengan wajah sumringah.
"Apa ada yang spesial hari ini?" Tanya Sir Gojo.
Teresha mengangguk, wajahnya sangat merah seperti buah tomat segar yang akan segera meledakkan diri.
"Beritahu aku! Aku juga ingin berada di kesenanganmu itu"
"Selain hari ini adalah hari persahabatan ku dengan mu dimulai..."
"Ya? Ya? Apalagi?"
"Hari ini aku baru saja resmi berpacaran dengan Zeus"
Mendengar nama Zeus, Sir Gojo terkejut sekaligus bingung, ia bertanya-tanya dengan tatapan penasaran yang tentunya ia berikan pada Teresha. Teresha yang sudah terlanjur senang, tidak mempedulikan apapun lagi selain bercerita tentang Zeus seharian pada Sir Gojo.
"Ah kalau gitu, selamat atas hari jadi mu! Mari mulai bekerja" Ucap Sir Gojo singkat sembari melangkahkan kakinya ke arah telpon section berdering.
Teresha yang ditinggalkan pada saat sedang bercerita, ia terduduk bingung meski kedua tangannya sambil menyiapkan cutleries hingga perlengkapan lainnya, sesekali menatap Sir Gojo penuh cinta, lalu dengan cepat ia juga menatapnya penuh kelicikan.
Sir Gojo yang merasa sudah ditolak meskipun belum mengungkapkan apapun, ia hanya bertekad untuk fokus bekerja.
///
(Rest Area, 14.00)
Zeus terlihat fokus membaca komik onlinenya sambil terus menerus menyedot susu strawberry kotaknya. Sementara itu, Bobby dan Ria datang bersamaan, Zeus yang tersentak akan kedatangan mereka, mulai berhenti membaca komik.
"Hai Ria, bagaimana hari mu?" Ucap Zeus, dengan wajah penuh kebahagiaan, persis seperti anak kecil habis mendapatkan permen.
Sambil menyalakan rokok murahannya, Ria menjawab "Aku? Baik" lalu Bobby bertanya seperti petir menyambar, "Kau kenapa senyum begitu? Apa ada selebrasi khusus?"
Zeus kemudian tertawa hingga hampir menangis, lalu menjawab, "Tidak ada selebrasi, aku hanya baru saja resmi berpacaran"
"Oh ya? Dengan siapa?" Sahut Bobby secepat kilat.
Ria yang sibuk menghisap rokoknya tersenyum, lalu berkata "Dengan Teresha?"
Zeus dan Bobby terkejut dengan perkataan Ria, keduanya sampai rebutan menjawab pertanyaannya itu.
"Kok kau bisa tau?" Ucap Zeus, wajahnya bingung.
"Siapa itu Teresha?" Ucap Bobby, wajahnya penasaran.
Ria melihat kedua temannya itu dengan tatapan tajam, ia hanya menaikkan kedua bahunya dan memberikan kode seolah berkata "aku hanya menebaknya saja"
Meski tidak berkata apapun, Zeus seperti mengerti dengan yang dirasakan Ria, sedangkan Bobby masih sibuk dengan pertanyaan yang sama, "Siapa itu Teresha?"
Zeus kemudian menceritakan pada Bobby mengenai Teresha dengan Bab dan Sub Bab buku yang sangat lengkap. Bobby yang mendengar hal itu sepertinya otaknya sudah terisi penuh dengan ingatan.
Lalu, ia berkata "Bukankah Teresha menyukai Sir Gojo? Seniornya?"
Zeus dan Ria tanpa sadar saling menatap dan menghelakan napasnya. Ria menggelengkan kepalanya, sementara Zeus tidak ingin menjawab apapun yang ditanyakan oleh Bobby.
Sedang asyik menikmati waktu istirahat, tamu tak diundang kemudian datang. Navy datang bersama Srita, ditangan kanan Navy terdapat bunga mawar yang tangkainya sedikit rusak seperti habis dicabut dengan paksa.
Bobby dan Zeus bertanya-tanya dalam benak mereka, "Untuk apa bungan mawar itu" Lalu melirik Ria.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Purple Rose
Misteri / Thriller"Sudah kubilang, aku hanya menunggu sampai orang itu melakukan dosa terburuknya" ucap seorang wanita berambut ungu dengan sorot mata tajamnya, sambil terus menerus menghisap rokoknya. Dosa apa yang dimaksud? Siapa dia sebenarnya?