Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah lelah berbelanja dan menikmati makan siang, Geri dan Nindy sedang duduk nyaman di sofa ruang santai di rumah Shandira. Geri menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, sementara Nindy menyandarkan kepalanya di bahu Geri.
"Awas, geser dikit." Shandira tiba-tiba menyela mereka berdua, memaksa duduk di antara mereka. Hal itu membuat Geri dan Nindy kompak berdecak kesal.
Jengah sekali sedari pagi disuguhkan dengan kemesraan sepasang kekasih yang seolah tak akan pernah padam ini.
"Ngomong-ngomong.. Kamu tadi kenapa lari Shan?" Tanya Nindy sambil memasukkan potongan pizza yang sebelumnya mereka pesan via online.
"Ada Rayes." Jawab Shandira singkat sembari mengambil potongan pizza lainnya di atas meja.
"Rayeshka? Bukannya tadi kamu penasaran sama dia, kenapa pas ketemu kamu malah lari?" Radar sok ingin tahu Geri sedikit terpacu.
"Situasinya gak tepat."
"Hah? Gak tepat gimana?" Kali ini Nindy yang bertanya, ikut penasaran alasan Shandira.
"Ya pokoknya gak tepat, jadi mendingan kalian jangan sebut nama aku kalo ada Rayes."
"Lah kenapa?" Tanya Geri dan Nindy kompak.
"Ya pokoknya jangan."
"Shan, sebenernya ada apa sih antara kamu sama dia? Kamu kenal dia? Kalo kamu kenal kenapa kamu nanya gimana mukanya?" Sepertinya Nindy benar-benar penasaran.
"Aku gak kenal dia."
"Terus kenapa dia nyariin kamu?" Bergantian Geri yang bertanya.
Shandira mengedikkan bahunya.
"Bisa jadi besok dia bakal balik cari kamu lagi."
"Biarin aja kak." Jawab Shandira enteng dan kembali melahap potongan pizzanya yang masih tersisa di tangannya.
oOo
Di sisi lain. Setelah dari pusat perbelanjaan tadi siang, setelah mendengar seseorang meneriakkan nama Shandira, Rayes berpikir jika ia harus mengumpulkan informasi apa saja dan dari mana saja, secepatnya, sebanyak-banyaknya, kalau perlu detik ini juga ia harus bisa menemukan Shandira.
Jika bertanya dengan Jason, mungkin akan mendapatkan jawaban yang sama seperti sebelumnya. Jason sudah berjanji akan menghubunginya jika ia mengetahui sesuatu tentang Shandira. Namun hingga semalam ia datang ke cafe pun hasilnya tetap nihil. Belum lagi gaya bicaranya yang membuat Rayes berpikir dua kali lebih keras. Iya, berpikir untuk menyerap informasi dan berpikir untuk menerjemahkan perkataan Jason agar mendapatkan informasi.