FMP 0.4

872 185 4
                                    

happy reading!


Shandira tiba di bandara Soetta dengan penerbangan langsung dari Paris pada Sabtu sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shandira tiba di bandara Soetta dengan penerbangan langsung dari Paris pada Sabtu sore. 11 jam penerbangan memang melelahkan, tapi jika itu kembali ke tempat di mana seharusnya ia tinggal, waktu tempuh selama itu rasanya tak jadi masalah.

"Shan!" Seseorang memanggilnya, Shandira yang dipanggil pun melambaikan tangan.

"Kak!" Shandira segera menghampiri orang tersebut sambil menyeret koper besarnya.

"Gimana Paris?" Pria itu melingkarkan tangannya di bahu Shandira.

"Gak senyaman kampung halaman." Jawabnya lalu tersenyum hingga matanya menyipit.

"Kamu mau langsung pulang atau mau mampir kemana?"

"Hmm, Kak tolong anterin aku ke cafe Jason. Setelah itu Kakak bisa pergi pacaran sama Kak Nindy, ini kan hari minggu."

"Terus gimana nanti kamu pulang?"

"Aku bisa naik taksi atau minta anter sama Jason."

"Aku bertanggung jawab atas kamu, gimana nanti kalo Papa Mama kamu tau?"

"Mereka ada di Paris." Jawab Shandira santai, "Tenang aja, aku bukan anak presiden yang lagi diawasi mata-mata suruhan Papa, hahaha."

Mereka pun sampai di mobil yang terparkir rapi di parkiran bandara. Shandira segera duduk di dalam mobil, sementara seseorang yang ia panggil 'Kakak' itu membantu memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil.

"Oke, aku anter ke cafe, koper kamu bakal aku anter ke rumah dan aku kasih ke Bi Sari."

"Makasih kak."

Mobil pun mulai bergerak perlahan meninggalkan bandara. Tak lama ponsel Shandira berdering.

"Halo Mah."

"Kamu udah sampe?" Tanya sang Ibunda dibalik telpon.

"Iya, baru aja sampe, Kak Geri jemput aku, kita lagi jalan pulang."

"Ya sudah hati-hati. Jangan lupa, lusa kamu udah mulai bekerja di kantor."

"Iya Mah, Mama tenang aja selama masih ada Kak Geri yang bisa aku repotin." Shandira terkikik.

Tak lama mereka pun memutuskan panggilan telpon tersebut.

"Enak aja mau repotin aku." Geri memprotes.

"Terus siapa lagi? Kakak kan orang kepercayaan Papa." Sahut Shandira santai. Sama sekali tidak ada sopan santunnya dengan orang yang lebih tua.

"Oh ya Shan, beberapa hari lalu, ada cowok yang cari kamu di kantor."

"Siapa?"

"Hmm, Rayeshka... Amartaraga, resepsionis yang bilang."

"Terus?"

Finding My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang