Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa? Kamu bohong sama aku? Dan kamu mau bilang kalo sebenarnya kamu itu Shandira?"
Shandira membelalakkan matanya dengan kepala masih tertunduk, ia siap kapan saja jika Rayes akan mencaci makinya karena selama ini sudah berbohong padanya.
"Seandainya aja begitu."
Rayes mengangkat kepala Dira lembut hingga gadis itu mendongakkan kepalanya menatap Rayes yang kini juga sedang menatapnya. "Maksud kamu apa?"
"Gak ada."
"Yaudah, makan gih, aku mau ke bawah cuci peralatan masak yang aku pake tadi."
"Kamu gak makan dulu?"
"Sekalian nanti di bawah."
"Kamu bisa makan bareng aku."
"Gak Non, kamar bukan tempat makan, pengecualian buat kamu hari ini karena kamu lagi sakit."
"Aku gak sakit."
"Apa kamu bisa berjalan?"
"Bisa, kalo ada kamu."
Rayes menghela nafasnya, "Cewek gak pernah salah."
"Mutlak!" Sahut Dira. "Kamu bakal menginap lagi?"
"Apa boleh? Apa kamu gak berpikir sedikit pun akan terjadi sesuatu yang gak diinginkan?" Rayes merendahkan suaranya.
"Kamu berani? Maka kamu gak akan pernah menemui Shandira."
"Bisa-bisanya kamu gunain Shandira buat ancam aku."
Dira mengendikan bahunya tak acuh sambil memasukkan sesuap makanan ke mulutnya.
"Aku mau pulang sebentar, mau mengambil beberapa keperluan dan..."
"Aku ikut!" Sahut Dira memotong penjelasan Rayes. "Bukannya pasangan juga saling mengunjungi rumah masing-masing?"
"Tapi kita cuma pacar pura-pura."
Di sinilah mereka, sedang dalam perjalanan menuju apartemen Rayes. "Kamu senang?"
"Biasa saja, Dokter Bagas bilang sebaiknya tetap beraktifitas, hanya kurangi berdiri atau berjalan terlalu lama, pasti bakal cepat sembuh. Lihat nih udah gak bengkak lagi." Dira menunjuk kakinya yang memang sudah tidak terlalu bengkak seperti pagi tadi.
"Kalo begitu sebaiknya kamu kembali bekerja, Non."
"Siapa yang maksa aku buat gak kerja hari ini?"
Akhirnya mobil Rayes tiba di basement apartemen yang ditinggali pria itu.
"Kamu tinggal di apartemen? Kenapa gak tinggal di rumah aja?"
"Aku bakal pulang kalo orang tuaku ada di rumah. Selama orang tuaku gak ada, aku sering tinggal di sini."
