FMP 0.13

744 174 9
                                    

happy reading!



Demi menebus rasa bersalahnya pada Dira, Rayes menawarkan diri untuk mengantar Dira kemanapun Dira mau di akhir pekan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi menebus rasa bersalahnya pada Dira, Rayes menawarkan diri untuk mengantar Dira kemanapun Dira mau di akhir pekan ini.

"Aku siap nganter kamu kemanapun kamu mau. Salon, shopping, atau kamu mau kemana?" Tawar Rayes pada Dira dengan tidak mengalihkan fokusnya pada padatnya jalanan malam ini.

"Aku cuma mau tidur seharian."

"Gak bisa, kamu harus ngabisin waktu kamu dengan bersenang-senang. Emangnya kamu gak jenuh lima hari penuh berkutat sama pekerjaan kamu dan penyiksaan ke aku?" Rayes memaksa.

"Aku gak pernah nyiksa kamu ya!" Dira menatap Rayes.

"Ya, ya, cewek selalu bener." Ledek Rayes.

"Nah itu kamu tau."

"Jadi, kamu mau kemana besok?"

"Udah aku bilang, aku gak mau kemana-mana. Jangan paksa aku kalo kamu ngerasa tersiksa sama aku, Yes!"

"Tapi kali ini aku yang nawarin diri loh." Rayes tetap bersikukuh merayu gadis itu untuk pergi.

"Terserah kamu deh."

"Oke, aku bakal dateng jam 6 pagi."

Dira sontak melebarkan matanya menatap Rayes, "Hah? Ngapain dateng sepagi itu?"

"Olahraga, sarapan, terus kita pergi." Rayes menunjukkan giginya yang rapi.

"Kenapa kamu jadi punya hobi sarapan di rumah aku?"

"Ya karena aku asisten serba bisa, bisa jadi supirmu, bisa jadi bodyguard kamu, bisa ngabisin makanan yang ada di rumah kamu." Rayes terkekeh diakhir kalimatnya.

Mereka pun tergelak. Sisa perjalanan mereka habiskan dengan melempar lelucon atau bercerita hal-hal lucu yang pernah mereka alami masing-masing.

oOo

Aroma harum masakan pagi ini mengusik tidur damai Dira, dan mampu membuat cacing-cacing dalam perutnya melakukan aksi demo, mendesak agar perut segera diisi.

Bunyi perut Dira membuatnya tak lagi tenang dan nyaman menikmati waktu berbaring dan memejamkan matanya.

"Ya ampun, ngapain sih Bi Sari masak sepagi ini?!" Keluh Dira yang masih malas bangun dari tidurnya karena wanginya aroma masakan itu.

Mau tak mau, Dira menyibakkan selimutnya dengan kesal.

"Wanginya kayak bukan masakan Bi Sari." Dira bermonolog.

Finding My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang