FMP 0.21

669 159 16
                                    

happy reading!


happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi lo.... Shandira, bukan Dira Natya?" Christy menyilangkan kedua tangannya di depan dada tersenyum remeh pada Shandira.

"Eh, Dira Natya siapa, Chris? Ini Shandira Asa." Sahut Ken.

Sementara Shandira hanya menatap Christy datar. Terkejut memang, tapi Shandira dengan sangat baik menyembunyikannya. Shandira bukan orang yang mudah diremehkan apalagi oleh Christy.

Christy bisa saja dibatalkan kontraknya dengan tuduhan tidak profesional dalam bekerja. Bagaimana tidak, ia ketahuan terlambat datang ke lokasi pemotretan hampir dua jam, oleh Shandira sendiri.

"Terus masalah sama kamu apa, Mbak? Kalo aku ini Shandira, kamu mau apa?"

"Dasar, beraninya lo–"

"Christy!" Ken membentak Christy. "Lo tau kan kalo dia ini yang kasih kita kerjaan. Seharusnya lo berterima kasih, bukan cari masalah."

"Tapi gue gak suka sama ini cewek!"

"Terus lo mau apa? Kalo bukan dengan pekerjaan ini, lo mau apa? Karena sikap lo yang keras kepala karir lo hancur. Masih bagus Shandira percaya sama lo, setidaknya jadikan ini batu loncatan untuk memperbaiki image lo." Christy terdiam. Dia kalah. Tapi bukan berarti dia akan diam saja.

"Christy, kok lo bisa ada di sini?" Rayes datang menghampiri mereka bertiga.

"Perusahaan memberikan kontrak eksklusif dan merekalah yang terpilih. Oh ya, kenalin ini McKenzie." Sahut Dira.

Rayes mengulurkan tangannya yang langsung disambut jabat tangan oleh Ken. "Rayeshka Amartaraga." Ucap Rayes memperkenalkan diri.

"Alvin McKenzie, biasa dipanggil Ken atau boleh juga Zee." Ken pun turut memperkenalkan diri.

Ken beralih menatap Shandira, bertelepati dengan matanya. "Wow, kalau begini gue juga harus betah dengar lo muji dia terus."

Shandira menaikkan kedua alisnya lalu tersenyum bangga.

"Dia ini model dengan jam terbang tinggi." Dira melontarkan pujiannya pada Ken.

"Oh ya? Itu artinya lo model papan atas, mungkin gue bisa merekomendasikan lo ke Amarta Goods Corp."

"Wah. Mungkin gue bisa atur jadwal."

Sementara Christy di sana benar-benar seperti papan triplek yang terabaikan keberadaannya.
Hingga seruan memanggil Ken dan Christy untuk kembali melanjutkan pemotretan.

Finding My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang