FMP 0.18

628 149 10
                                    

happy reading!



Rayes meregangkan otot-ototnya, sedangkan matanya masih enggan terbuka, meski sinar matahari yang menembus melalui jendela sudah menyapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayes meregangkan otot-ototnya, sedangkan matanya masih enggan terbuka, meski sinar matahari yang menembus melalui jendela sudah menyapanya.

Pelan-pelan ia membuka matanya, membiasakan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.

"Astaga, sejak kapan tirainya kebuka? Bukannya semalam tertutup rapat?" Keluh Rayes.

Matanya beralih pada ranjang tempat Dira tertidur, namun ia tak menemukan gadis itu di sana. Tempat tidurnya malah sudah tampak rapi.

Rayes dengan malas bangun dari baringannya, sedikit bingung karena semalam ia tidur tanpa bantal dan selimut.

"Apa Dira yang kasih ini ya? Sebenarnya dia siapa dah? Bos gue atau istri gue?" Rayes terkekeh.

Tiba-tiba ia menyangkal pikirannya sendiri. "Gak, gak, istri gue nanti itu Shandira Asa, bukan Dira Natya."

Rayes segera bangun, melipat selimutnya dan meletakkannya di atas bantal yang ia biarkan tetap di sofa tersebut.

Mumpung yang punya kamar tidak ada di sana, Rayes mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan tersebut.

Ada dua bingkai foto di atas nakas tepat di samping ranjang Dira. Satu di antaranya foto gadis itu sendiri yang sama persis dengan foto yang pernah Rayes ambil dari laptop Dira, satu lagi foto kedua yang Rayes yakini kedua orang tua Dira.

"Wah, mesra banget." Ucap Rayes memuji pose foto orang tua Dira.

Rayes mencium aroma masakan yang sangat menggugah selera. Membuat perut kosongnya bergejolak dan ingin segera menyantap makanan tersebut.

"Eh, bentar! Bukannya kaki Dira masih sakit karena luka semalam? Aduh, dasar ini cewek!" Rayes buru-buru turun ke bawah. Rasa lapar sudah terlanjur menguap akibat ia mencemaskan Dira.

Rayes mendapati Dira yang sibuk mengaduk masakannya. Ini memang bukan kali pertamanya Rayes menyaksikan Dira memasak untuknya.

"Ekhem, Non." Sapa Rayes.

"Oh, kamu udah bangun. Aku baru aja mau bangunin kamu setelah selesai masak." Dira menoleh ke arah Rayes sekilas lalu kembali berkutat dengan acara memasanya.

"Mandi dan bersiaplah, ini udah mau selesai. Semua perlengkapan kamu udah aku siapin di kamar tamu."

Rayes yang menahan kesal karena aksi nekat Dira memilih berlalu ke kamar tamu untuk mandi dan bersiap. Setidaknya membiarkan badannya segar agar ia tidak terlalu terbawa emosi.

Lima belas menit kemudian, Rayes sudah selesai mandi dan mengganti bajunya, lalu kembali menemui Dira.

"Kamu mau kerja?" Tanya Rayes, menghampiri Dira yang mengemasi barang-barang dan dimasukkan ke dalam tas kerjanya.

"Iya." Jawab Dira singkat sambil merapikan rambutnya dengan jarinya.

"Makan sana, aku buat spaghetti bolognese."

Finding My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang