~Bab 2~

365 27 4
                                    

{Misi}


"Kwaaak!! Kwaaak!! Lebih cepat, lebih cepat! Kita akan tertinggal!"

"Uzai! Diem dikit kek, sakit tuh telingaku...terpaksa mendengar suara bervolume tinggi..."kata (y/n) kesal.

"KWAAK!!Baka (y/n)!!"bukannya memelankan suara, gagak kasugai milik (y/n) malah tambah mengeraskan suaranya.

Hiks, R.I.P telinga (y/n).

"Bukankah ini tempat yang aman?"

Langkah (y/n) terhenti sebentar. Bentar...tadi yang barusan didengarnya apa?

"Kamu bercanda?! Ini belum aman...dan juga kecilkan suaramu, nanti terdengar jika ada seseorang yang lewat"

Idiot, (y/n) nyengir sebentar. Padahal yang teriak-teriak kan dia?

"Ha, kuso. Tidak mungkin ada yang lewat, ini bukan jalan lintas ke desa. Hanya orang bodoh yang melawan arus"

Hah? Bodoh katanya?? (Y/n) menatap kesal. Pasalnya (y/n) termasuk dalam orang bodoh yang dibincangkan manusia tadi.

Orang-orang tadi, ntah apa maksudnya, terlihat benar-benar mencurigakan. Sayang, (y/n) tak lagi mendengar kelanjutan pembicaraan dua orang tadi, rupanya mereka benar-benar bicara dengan sangat hati-hati sekarang.

(Y/n) berdecih kesal, gak seru, gak ada yang bisa didengar lagi. Karna tak ada lagi yang bisa didengar, (y/n) memutuskan melanjutkan perjalanan, sedikit berlari kecil karna gagak miliknya (yang sedari tadi disumpal mulutnya agar tak berisik) sudah berontak sebal.

"Huft...kamu ini, gak tau kondisi apa?"kata (y/n) kesal, memelototi gagak miliknya. "Sudah tau tadi kita sedang memata-matai orang-orang aneh tadi, kalau mereka menyadari keberadaan kita, tamat sudah riwayat kita. Dan kalaupun kita nanti berhasil kabur dari orang-orang itu, kamu tetap akan kujadikan kare gagak kasugai"

"Kwaak! Sudah sampai!"

Tak terasa, (y/n) berjalan sambil mengomel ke desa yang dimaksud. Gagak miliknya, bertengger halus di pundaknya.

"Baiklah, kita tunda dulu membuat kare-nya. Mari cari informasi yang berguna"
~♡~
"W-watashi sangat kesal, bisa-bisanya dikalahkan oleh anak ingusan sepertimu. Kuso..."

Iblis yang baru saja di penggal (y/n) benar-benar pendendam.

"Kalau kamu masih menyimpan dendam di saat-saat terakhir, dosamu bisa bertambah loh"kata (y/n) ngasal.

"Urusai!"

(Y/n) yang awalnya hanya sekedar menatap malas iblis itu mendadak teringat sesuatu. Dia mengepalkan tangan didepan dada.

"Apa yang kau lakukan, br*ngs*k"

Cukup lama (y/n) bertahan pada posisinya sampai akhirnya kembali menurunkan tangannya.

"Aku berdoa"

"Ha?!"

"Yeah...aku mengerti selama ini kau hidup kesepian, aku pernah merasa hampa tanpa seseorang disisi. Juga aku mengerti penyesalan di garis wajahmu, aku mengerti...setiap makhluk hidup pasti memiliki penyesalan masing-masing"

Sejenak iblis itu tersentuh. Dari cara bicara (y/n) yang halus, juga gerak-geriknya, iblis itu sekarang menatap (y/n) dengan respek. Sepertinya kebenciannya tentang manusia sedikit mereda saat menatap (y/n).

Perlahan tapi pasti tubuh iblis itu mulai terbakar menjadi abu dan menghilang seutuhnya.

"Tapi maaf saja, bukan berarti aku memaafkan semua perbuatanmu"

(Y/n) beranjak berdiri, sedikit tertatih.

"Auch"

Iblis tadi cukup tangguh, dia sempat melukai lengan (y/n) sebelum kepalanya terpenggal.

"Wow, selama menjadi pemburu syaithon aku tidak pernah mendapat luka seperti ini. Jangankan luka, baret kecil saja tak pernah"gumam (y/n).

Yeah...(y/n) ini memang tangguh gais! Bahkan sebenarnya dia lebih kuat dari pilar batu Himejima Gyomei. Ssttt...itu masih rahasia yah.

"Kuso...iblis b*doh itu berhasil melukai lenganku. Aku benar-benar lengah melawannya"

"Ano! Ishikawa (y/n)"

(Y/n) berbalik, rupanya ada seorang kakushi disana.

"Biar kuantar ke mansion kupu-kupu"

(Y/n) berjalan mengikuti kakushi itu, jangan tanya darimana kakushi itu muncul, pasti berkat gagaknya yang terbang cepat meminta bantuan pada kakushi terdekat. Gagaknya itu, walaupun cerewet, menyebalkan, trus bicaranya kasar, tapi sangat perhatian pada pemiliknya.

"Arigatou, Uzai. Kamu memang perhatian"kata (y/n) sambil mengelus kepala gagaknya.

"Namaku bukan Uzai, baka!! Kwaak! Kulaporkan kamu pada oyakata-sama karna seenaknya mengubah namaku! Kwaak!!"

"Iyadeh, iya...Thank you, Tomodachi"

Gagak milik (y/n) terlihat membusungkan dadanya, bangga. (Y/n) sekali lagi mengelusnya, makin sombong aja tu gagak.

(Y/n) hanya nyengir kecil melihat tingkah gagaknya. Terkadang tingkah gagaknya sanggup menentramkan hati (y/n). (Y/n) tak bisa hidup tanpa gagaknya, sebaliknya, gagaknya juga tak bisa hidup tanpa majikan kesayangannya.

Hiks sroot, sungguh mengharukan pertemanan antara manusia dengan hewan ini. Pengen juga yang modelan gini.

Kimetsu No Yaiba.(Muichiroxreaders).IF I WERE IN YOUR LIFE .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang