~Bab 9~

252 27 5
                                    

{Iblis}


(Y/n) pov

"Parah...dikasih rekan kerja modelan gitu"gumamku saat tiba di kamar.

"Huuaaahh.... lupakan. Malam ini kita tidur! Iyey!"aku melompat ke futonku.

Brak!

Aku lupa kalau foton itu tipis, tak seperti kasur di zama kalian, akibatnya, kepalaku benjol tiga tingkat.

Tok tok tok

"Masuk!"kataku sambil memijati kening.

"Ada iblis?!"Muichiro bergegas masuk sambil menjulurkan nichirinnya.

"Enggak, tulul. Tadi aing kejedot ajah"kataku sambil memasang wajah malas.

"Ya selow-lah bambang"kata Muichiro sambil memasukkan kembali nichirinnya.

"Tolong!! Tolong!! Helep! Helep!"teriak seseorang dari luar.

Aku dan Muichiro saling berpandangan. Baik, saatnya beraksi.

~♡~

"Hei, ada apa?"Muichiro menyetop salah satu dari banyaknya orang yang berlalu lalang panik.

"Serangan iblis! Ada iblis!"kata orang itu panik, "segera selamatkan diri!"

"Tunggu, kalian tau iblis?"tanyaku bingung, bukankah selama ini orang-orang awam tidak percaya adanya iblis pemakan manusia?

"Yeah...begitulah... Yaampun, kalian membuatku telat mengungsi! Pergilah"orang itu kembali melanjutkan pelarian.

"Hya hya..."

Samar-samar terdengar suara tawa yang aneh. Tanpa ragu aku langsung menghampiri sumber tawa itu. Muichiro mengikuti dari belakang.

"Wah...wah...ada yang datang...kalian tidak ikut mengungsi seperti yang lain? Oh, tunggu. Kalian bukan penduduk daerah sini ya? Kalian terlihat beda dari yang lain...oh, itu pasti pedang nichirin. Tak salah lagi, kalian pasti anggota pemburu iblis, apa kalian ingin memburuku? Hya...hya...hiya"

"Plis, jgn ketawa kek gitu, jijik dengernya"kataku memasang wajah malas. "Daritadi bicara sendiri...nanya sendiri, jawab sendiri...kek orgil"komenku.

"Cih, lidahmu seperti lidah netijen +62"kata iblis itu kesal.

"Bwlee...terserah aku"kataku sambil menjulurkan lidah.

"Dasar anak-anak jaman sekarang, tak tau tunjuk ajar"

"Bah, kamu sama aja kayak Muichiro tadi yang ngomen tentang anak-anak jaman sekarang, bedanya kamu emang udah tua"

"Aku belum tua tau!"

"Lah, udah tua tapi gk ngaku? Yaudah deh...di iya-in aja. Anak kecil kan harus nurut sama kakek-kakek"

"Kau sebut aku kakek-kakek?!"

"Aduh, kek...jangan marah-marah...ingat umur..."

"Dasar...."

Muncul perempatan imajiner di kening iblis itu.

"Baiklah jika itu yang kau mau! Kalian akan ku cabik-cabik!

"Ok"

Kimetsu No Yaiba.(Muichiroxreaders).IF I WERE IN YOUR LIFE .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang