~Bab 14~

187 25 4
                                    

{Next mission}


  "Wah wah...ini keterlaluan, Todomachi. Masa iya aku dapet misi bersama pria rumput ini lagi?" (Y/n) berbisik pada gagaknya yang bertengger dipundaknya.

  "Oi, aku bisa mendengarmu" Muichiro berkata santai sambil menatap langit.

  Kali ini mereka mendapat misi di sebuah gunung. Mereka sudah mencoba memutari gunung ini tapi tak mendapat apa-apa. Sekarang, mereka sudak berada di bagian atas gunung.

  "Apa yang bisa kau lihat dilangit itu? Bukannya ketutupan?" Tanya (y/n), ikut-ikutan menatap langit.

  "Kenapa...kabutnya ada diatas ya?"

  (Y/n) langsung menoleh kearah Muichiro.

  "Kabut? Diatas?" (Y/n) terdiam cukup lama, lantas...

  "Wahahah...kabut? Diatas? Kau lucu, Tokito-san"

  "Apanya yang lucu?" Tanya Muichiro, alisnya naik sebelah.

  "Itu awan, lho~" (y/n) menunjuk langit, "memang mirip kabut, tapi bedanya ada diatas langit" lalu tersenyum kearah Muichiro.

  Muichiro terdiam sejenak, "Sejak kapan kau bisa tersenyum?"

  "Wah wah...jangan salah. Aku ini bukan manusia kutub sebenarnya. Karna gak ada teman yang bisa diajak bercanda aja" kata (y/n).

  "Kau berteman dengan gadis biru di mansion kupu-kupu itu kan?"

  "Iya sih...tapi dianya kan galak. Kalau aku keterusan bercanda bisa mati aku"

  "Dipersilahkan dengan senang hati" kata Muichiro santai lalu berlalu pergi.

  "Hah?! Maksudnya!!?" (Y/n) mengejar Muichiro yang sudah lebih dulu 'kabur' darinya.

"Haaaaah....ini iblisnya mana, sih? Udah muter-muter nyari, lho~" (y/n) mengeluh.

  "Simpan keluhanmu untuk hal yang lebih berguna" sahut Muichiro sambil terus berjalan.

  "EH, BENTAR!" Tiba-tiba langkah (y/n) terhenti. Tak hanya itu, dia juga ikut menarik paksa lengan baju Muichiro agar berhenti bersamanya.

  "Apa lagi?" Tanya Muichiro jengkel.

  "Itu Tanjiro ya?" (Y/n) menunjuk.

  Muichiro segera menoleh kearah yang dimaksud.

  "BeRCyaNdYah~ bErcYaNDaH~ Giliran nama Tanjiro disebut langsung semangat. Aku jadi curiga sama kamu, kamu ghay ya?" Kata (y/n), "idih, ganteng-ganteng gay, ogah banget"

  "Jadi aku ganteng dimatamu?" Tanya Muichiro, melirik (y/n).

  "Iy- Eh, KAGAK!" Sadar atas apa yang ia ucapkan, (y/n) langsung berkilah. "KAGAK SUDI GWEH BILANG LU CAKEP? SEJAK KAPAN GWE BILANG LU CAKEP? PERASAAN LU AJA TUH"

  Muichiro menyeringai sejenak, "Lalu tadi itu apa? Aku mendengar kau mengatakan "ganteng-ganteng gay', berarti kamu mengakui aku ganteng, kan?" Muichiro berjalan mendekati (y/n), menggodanya.

  "Apaan, sih" yang digoda buang muka.

  Brak!

  Sejenak (y/n) dan Muichiro mendengar suara terjatuh, dengan segera mereka pergi ke TKP.

  "Anda tidak apa-apa?" (Y/n) yang melihat seorang wanita terjatuh langsung bertanya.

  "U-ukh...sepertinya" jawab wanita itu sambil memegangi kepala yang pusing, dia mencoba bangkit berdiri.

  "Hati-hati! Anda masih terluka!" (Y/n) segera menolongnya untuk berdiri.

  "Baiklah...terima kasih..."kata wanita itu lirih.

  "Keranjangku..." wanita itu melirik kearah keranjangnya yang jatuh tadi, keranjang itu ditutup rapat-rapat dengan kain, jadi isinya tidak berserakan.

  (Y/n) dan Muichiro sama-sama baru menyadari bahwa wanita itu membawa keranjang, (y/n) hendak bantu ambilkan, tapi dia tetap harus memegang wanita itu agar tak terjatuh. Pada akhirnya dia menyuruh Muichiro untuk mengambilnya. Daripada nonton doang, kan?

  "Terima kasih...maaf merepotkan" wanita itu berkata lirih.

  "Aku...harus pulang..."

  "Pulang? Kemana?" Kata (y/n) spontan, "tidak ada rumah disekitar sini"

   Wanita itu tersenyum, "Ada. Hanya saja kalian tidak menyadarinya"

  (Y/n) dan Muichiro saling pandang.

  "Bisa bantu aku antarkan? Akan kuberitahu jalannya"

  "Baiklah..." (y/n) mengangguk, lalu mulai menuntun wanita itu kearah yang ditunjuk. Muichiro hanya bisa ngikut dari belakang.

  Toh, kalau ada bahaya bisa dengan segera kami basmi. Pikir (y/n) saat mereka masih berjalan mengikuti arah yang ditunjuk oleh wanita itu.

Kimetsu No Yaiba.(Muichiroxreaders).IF I WERE IN YOUR LIFE .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang