~Bab 20~

144 22 4
                                    

{Detik-detik sebelum bertemu oni}


Kalian tidak seharusnya disini. Pergilah!

Aku sedang tidur-tiduran di dalam kamarku, menatap langit-langit. Sejak kemarin aku sudah memikir-mikir tentang kalimat Kazae-san kemarin.

  Dia menyuruh kami pergi?

  Ada bahaya!

  Tentu saja aku langsung sadar jika kami berada dalam bahaya setelah Kazae mengatakan hal itu. Tapi masalahnya ... Dimana bahaya itu?

  Oni itu pastilah sangat kuat sehingga bisa menyembunyikan hawanya diantara kami para kisatsutai.

  Seperti apa rupanya? Ada dua jawaban menurutku mengenai hal tersebut. Pertama, iblis itu pastilah sangat besar sampai-sampai kami tidak menyadari bahwa kami sedang berada di tubuhnya. Kedua, dia pastilah sangat kecil sampai-sampai kami tidak bisa melihatnya.

  "Oi"

  "ONI EH ONI!! COPOT" aku berujar kaget saat tiba-tiba muncul sesosok makhluk yang menghalangi pandanganku. Rambutnya yang panjang sembarang saja mendarat di tubuhku.

  Duta shampo emang! Heran gweh, dia pake shampo apa sebenarnya kok bisa bagus banget rambutnya. Jadi ilfeel, nih. Aku yang cewek aja rambutnya gak karuan.

  "Apa maumu hah? Rumput laut jelek" ujarku kesal kearahnya, "lagian kamu gak sopan banget tiba-tiba muncul di kamar cewek! Mesum!" Teriakku galak.

  "Ya ... ya ... besok-besok kuketuk pintu dulu sebelum masuk" katanya cuek sambil memutar bola mata.

  Heh! Kesel, lho, liat orang yang begitu tingkahnya.

  "Jadi? Ada masalah apa sampai kemari?" Tanyaku back to the topic.

  "Oh, itu..." dia terlihat mengingat-ingat. "Aku lupa"

  Kan kesel. Minta dibunuh emang.

  "Oh, iya. Iguro dan Tanjiro berkelahi"

  Aku langsung bangkit dari posisi rebahan, "LAGI?!"

  Muichiro hanya mengangkat bahu.

  Aku lalu pergi menuju lokasi tawuran itu dengan Muichiro sebagai petunjuk jalan.

  Astaga, coba diingat lagi. SUDAH YANG KEBERAPA KALI MEREKA BERKELAHI?!!

  Saat aku sampai disana, semua langsung terdiam.

  "Kutebak, pasti gara-gara Mitsuri doyan sakura mochi itu lagi" kataku sambil menyilangkan tangan didepan dada. Bergaya seperti tukang nagih hutang yang sedang menagih hutang yang hutangnya berhutang dan hutangnya berkutang.

  Skip.

  "Hei!? Enak sekali kau mengatai Kanroji seperti itu!!" Sahut Obanai kesal, bahkan ularnya, Kaburamaru, pun ikut memasang wajah kesal.

  "Terserahku, lah. Emangnya kamu ibuku?" Sahutku angkuh, lagian akukan temannya Mitsuri? Dia juga sering menambah embel-embel kata 'tukang jajan' pada namaku.

  "Sudahlah Obanai, apapun permasalahanmu dengan Tanjiro pastilah karna kesalahpahaman. Tanjiro orang yang baik, tenang saja, dia takkan melukai Kanroji pujaan hatimu itu"

  Obanai sedikit memerah wajahnya saat  mendengar kalimatku tadi. Ciee yang salting.

  Aku lalu duduk-duduk sambil memerhatikan ketiga rekan kerjaku ini. Mereka masing-masing memiliki keistimewaan yang berbeda-beda. Sifat yang berbeda. Tapi ada satu yang menyatukan kami.

  Masa lalu.

  Hampir sebagian anggota kisatsutai adalah orang-orang yang keluarganya dibantai oleh iblis. Errr ... mungkin kisahku yang agak sedikit berbeda. Orang tuaku memang dibantai, tapi bukan karna iblis.

  Tapi karna aku yang membunuh mereka.

  "Hufftt ... " tanpa sadar aku menghela napas panjang.

  "Ada apa?"

  "WAA!!" (Y/n) kaget prat 2.

  "Ih, jangan ngagetin napa?!" Aku mencubit sang biang kerok. Siapa lagi selain duta shampoo lain itu?!

  "Ada apa?"

  "Aku ... " aku menggantung kalimatku setinggi langit. "Aku mau pergi saja dari desa ini"

  "Kau takut?" Tanya Muichiro, menggoda.

  Aku menatapnya kosong, "Sangat-sangat takut. Aku mau pergi dari sini. Tapi misi kita belum selesai. Aku takut ... Masalahnya, sudah berhari-hari kita disini tanpa kemajuan apapun. Readers saja sampai bosan membaca cerita ini. Dan karna situasi yang terlalu senyap ini ... aku merasa takut. Sangat! Aku mau kabur"

  Muichiro menatapku tajam, "Aku juga merasa begitu. Ada bahaya"

  Tapi, kami tak mendapat kemajuan yang berarti hingga malamnya ...

  Tok tok tok.

  "Siapa?" Tanyaku sebal pada orang yang mengganggu aktivitas memikirku.

  "Tokito Muichiro. Kasumibashira. Umur, 14 tahun. Rambut panjang--"

  "Ya ... ya ... Masuklah! Tak harus sampai mengenalkan diri sepanjang itu" kataku sewot.

  Sret, pintu dibuka dan terlihatlah seorang laki-laki berambut panjang yang selalu mengenakan seragam kisatsutai. Dia tak mau ambil resiko bertemu iblis saat sedang memakai yukata santai.

  "Kau lagi-lagi termenung ya?" Tanyanya sambil masuk, dia berdiri didekat pintu, menatap jauh ke langit malam yang ditutupi kabut.

  "Ya, begitulah. Aku berpikir"

  "Tidurlah. Atau kau akan kelelahan"

  He? Sejak kapan Kasumibashira ini perhatian?

  Dia menoleh padaku, menatapku lamat. Aku juga balas melihatnya. Tapi tiba-tiba aku melihat sosok aneh yang merayap di dinding rumah tetangga depan.

  "MUICHIROO!!" Aku berteriak nyaring sambil menunjuk-nunjuk.

P

Kalo ada yang typo mohon di koreksi ya readersku tercinta😊 Lagi males pratinjau (lebih tepatnya SELALU males pratinjau)

Btw harap dimaafkan karna alurnya lambat, author minim ide nih.

Kimetsu No Yaiba.(Muichiroxreaders).IF I WERE IN YOUR LIFE .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang