|awal cerita

40 5 1
                                    

Hai hai ini cerita pertama ku, maaf jika salah kata, semoga suka

Ambil kebijakan dan pesan dari cerita ini, tinggalkan hal yang menurutmu tidak sepantasnya ada, kalo suka boleh baca kalo gak, gak papa.

Cast tokoh nyusul oke?

Seperti kata Jack London: " kamu tidak boleh menunggu inspirasi, kamu harus mengejarnya".

Aku memiliki ide alur cerita, dan sekarang alur tersebut sudah ku tulis di cerita ini. Aku adalah Aku, aku tak akan peduli dengan selera orang lain, karena ini cerita sesuai dengan seleraku.

Selamat membaca✿⁠^⁠‿⁠^

.
.

Kirana frilliyana, sang tokoh utama cerita ini, seorang perempuan muda berumur 22 tahun, memiliki paras cantik dan mempunyai rambut sebahu tidak kurang dan tidak lebih dari itu, memiliki wawasan yang luas, tentu saja masa depan sudah terjamin, siapa yang mau masa depannya terjamin dan sudah diatur oleh orangtuanya? Tentu saja semua mau, iya kan? Seorang anak dari pengusaha arsitektur sukses, tentu saja sang anak harus menjadi penerusnya walaupun cita-cita nya bukan itu, tapi ia tidak peduli, ia hanya menjalani kehidupan saja. Kirana belum sepenuhnya mempunyai beban seperti itu, beban itu dimiliki oleh Raditya farieza.

Raditya farieza kakak dari Kirana frilliyana, anak dari ibunda Alio dan Ayahanda farieza, dia harus sudah membantu sang ayah merancang sebuah model sketsa rumah yang di pesan oleh para konsumen, di usianya yang menginjak 25 tahun, cowok berbody kekar, biasa di panggil "bang Hulk" oleh Kirana, ialah seorang lelaki yang setianya jangan dipertanyakan lagi, tentu saja playboy, tau maksud ku kan? Cowok yang memiliki kisah cinta bertepuk sebelah tangan bersamaan dengan sahabat sejatinya Mafero Ardiasyah dan memiliki sejuta lara dan rahasia yang ia jaga, rasa hati yang tersakiti dulu masih tidak bisa ia lupakan semuadah itu, tapi tenang dia gak akan mengejar wanita yang sudah memiliki lauhul Mahfudz.

Sinar matahari yang cerah masuk ke dalam kamar melewati celah-celah dari jendela yang tepatnya jauh sedikit dari samping kasur yang tengah di tiduri seorang perempuan, ia menggeliat menendang guling yang tidak bersalah, ia memeriksa jam dinding di atas lemari terlihat jam menunjukkan pukul 06.00 pagi, sebenarnya ia sudah bangun sedari pukul 04.35 untuk menunaikan ibadah sholat subuh, namun saat ia tengah membaca sambil duduk di atas kasur ia malah ketiduran sampai sekarang, ia menginjakkan kaki ke lantai berjalan gontai hampir menabrak meja belajar yang letaknya di samping pintu kamar mandi, lebih tepatnya di dalam kamar ada kamar mandinya sendiri.

Setelah menuntaskan kegiatan mandi cantiknya yang begitu lama, dan sudah mengenakan baju yang sudah menutup semua aurat, ia pun berjalan ke bawah untuk bersarapan, pasti Radit sudah masak, tentu masak roti sandwich dan susu, bikin mules.

"Baru bangun?" Tanya laki-laki bertubuh gagah yang sedang menyiapkan makan di meja makan saat melihat Kirana yang menuruni tangga.

"Iya bang, capek banget" jawabnya dengan malas, sejujurnya ia tak melakukan apa-apa yang membuat tubuhnya merasa capek tapi karena setelah subuh ia tidur lagi rasanya kurang nyenyak.

"Alasan"

Yap benar kata Radit, itu cuman alesan belaka agar Kirana tidak pergi bekerja hari ini, pekerjaan yang menguras otak, "Kirana pingin jadi dokter" ucapnya melas pada sang bunda, "gak boleh" tolakan bunda menyakiti hatinya.

Kirana memasang wajah sinis menatap sang kakak, lalu duduk dan mengambil makanan untuk dia makan, tanpa basa-basi.

"Dek.. Lo pergi kerja?"

AUTUMN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang