eps 7

1.9K 167 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Yuuji terduduk di sisi ranjang dengan perasaan gamang. Entah bagaimana harinya nanti. Ia penasaran apakah Megumi baik-baik saja setelah hari itu. Atau bagaimana reaksi Nobara saat tahu bahwa calon suami Yuji sangat kasar. Ia ingin tahu, tapi di sisi lain ia juga merasa tak berhak tahu.





"Yuji.." Gojo memanggilnya dari sisi ranjang yang satunya. "Bersiaplah.. Aku yang akan mengantarkan mu ke sekolah."

Benar. Inilah kehidupannya yang sekarang. Yuji tak mengerti kenapa ia bisa sampai di titik ini, tapi ia tahu dengan jelas semuanya tak sama seperti dulu lagi.





.
.
.




"Itadori!! Bagaimana?! Apa om mu berhasil?!" Nobara dan Megumi menatap penasaran saat Yuji datang ke kelas.

"Eh?"

"Kemarin Ryomen-san datang ke rumahmu kan? Dia bilang dia akan menjemput mu apapun yang terjadi." Sambung Megumi.

"Ah itu.." Kesempatan. Dengan ini ia bisa menghindari kekhawatiran temannya tanpa mencari alasan yang tak masuk akal. Yuji tersenyum. "Tentu saja, sukuna-san berhasil. Dia memarahi Gojo-san agar tak terlalu kasar padaku."

"Jadi sekarang kau pulang? Kau batal menikah dengannya kan?"

"Kalau itu.."

"Apa yang kau pertahankan darinya Itadori..?" Nobara mendecak. "Jelas-jelas dia memukul Fushiguro."

"Ah, benar. Bagaimana lukamu Fushiguro? Aku minta maaf atas kelakuannya."

Megumi menggeleng cepat. "Ini bukan masalah. Yang lebih penting.."

"Kau mau ku bawakan obat racikan?"

"Tidak. Tak usah repot-repot. Maksudku.."

"Aku juga tak mengira dia akan begitu. Biasanya dia sangat baik."

Megumi mengatupkan bibirnya. Itadori seperti sengaja menghindari omongannya. Ia sengaja mengalihkan pembicaraan nya. Dia bukan tipe yang akan memotong omongan seseorang sekalipun ia tak ingin mendengarnya. Dari sini saja Megumi sudah paham.











Sukuna gagal mengurus masalah Itadori.

Sejujurnya Fushiguro sedikit tak percaya Sukuna akan gagal. Ia tak bisa membayangkan lelaki dengan rahang yang tegas itu akan mengalah saat Gojo yang jelas di bawah umurnya itu menyuruhnya pergi. Ia merasa Sukuna adalah lawan yang akan mengimbangi bahkan lebih tinggi dari Gojo. Tapi ternyata Megumi salah kira.

Ia menggigit jarinya tanpa sadar. Apa masalah nya, apakah uang? Jadi rupanya perlindungan saja tidak cukup.












.
.






"Serius kau sampai repot-repot mengantarnya sekolah?" Geto cukup terkejut dengan apa yang Gojo ceritakan padanya. Padahal biasanya lelaki itu akan mengabaikan siapapun calon istrinya, kenapa untuk yang satu ini dia sampai seperti ini?

Pulchritude |GoYuu| END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang