"Masuklah." Sudah seperti kesehariannya Gojo akan menunggu dan menjemput Itadori di depan sekolah. Awalnya itu pemandangan yang membuat satu sekolahnya iri karena Itadori selalu di jemput oleh lelaki tampan, tapi lama kelamaan mereka mulai terbiasa.
Itadori membuka pintu mobilnya seperti biasa, tapi kemudian langkahnya terhenti saat ia berada di pintu. "Um," Ia menutup hidungnya. "Anda habis darimana? Bau mobilnya membuatku agak mual."
"Ha?" Gojo mengangkat sebelah halisnya. Menatap keheranan dari balik kacamata hitamnya. "Bau apa?"
Yuji menggeleng. "Entahlah. Pokoknya bau tak enak."
"Serius.. Alasan konyol macam apa lagi ini? Cepat masuk. Aku masih harus kerja hari ini."
"Gak mau. Baunya menyengat sekali."
"Bau apa sih?" Gojo keheranan. Biasanya pun baunya pun selalu seperti ini. Dan mobil ini juga baru di cuci 2 hari lalu. Tak mungkin ada bau aneh tapi dia tak menciumnya. "Kau mau melawan ku lagi? Masuk!"
"Lebih baik aku jalan kaki.."
"Kau--" Gojo menarik paksa Yuji masuk ke mobil, namun belum saja semenit di dalam sana, Yuji benar-benar muntah. Di baju nya Gojo pula. Setelahnya anak itu mual-mual hebat yang membuat Gojo makin tambah kebingungan.
"Ah, maafkan aku.." Yuji sadar ia membuat baju Gojo jadi kotor. Tapi ia benar-benar tak tahan dengan bau mobilnya. Melihat itu Gojo mulai percaya Yuji benar-benar tak suka aroma mobilnya, ia pun membuka penutup mobilnya.
"Bagaimana sekarang?"
Saat penutup mobil terbuka, aroma yang tak enak itu tak terlalu tercium lagi. "Lebih baik, Terima kasih pengertiannya Gojo-san.."
"Yaa.." Masih merasa aneh. Gojo mulai melajukan mobilnya pergi dari situ.
.
.
."Ku dengar kau sakit."
"Ha?" Yuji mengerjap. Sepanjang jalan ia hanya menutup wajahnya dengan sapu tangan.
"Kau pingsan saat kegiatan sekolah kan? Kau sakit?"
"Itu.. Aku cuma kelelahan." Yuji memalingkan wajahnya ke arah lain. Menyenderkan kepala nya menghindari tatapan Gojo. Sepanjang jalan ini mereka cuma berbasa-basi. Namun entah kenapa rasanya ia agak kesal ya melihat wajah Gojo. Padahal tadi pagi dia biasa saja. Semuanya biasa saja tadi pagi, tapi makin lama ia mulai merasa hal-hal aneh. Ia senang saat Choso memberinya buah, tapi setelahnya tak ada lagi hal yang membuatnya senang.
Padahal Yuji bukan tipe orang yang mudah kesal. Sekalipun orang itu sangat menyebalkan. Apalagi Gojo kan sekarang sudah jadi suaminya. Meski suka mengancam, tak ada alasan bagi Yuji untuk benar-benar membencinya tapi..
Yuji kesal sekali tiap melihat wajahnya. Tidak hanya wajah. Suaranya saja membuat Yuji marah. Ia merasa tempramental saat dekat dengan Gojo. Seperti sekarang ini, rasanya seperti ingin melompat keluar dari mobil. Ia tak tahu kenapa ia sebegitu tidak inginnya berdekatan dengan Gojo. Ada perasaan meluap dari dirinya bahwa dia benar-benar tak suka apapun yang Gojo lakukan saat ini. Kenapa ya? Pasti ada yang salah dengan Yuji. Apa ada hubungannya dengan penyakitnya? Haruskah ia cerita pada Sukuna?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulchritude |GoYuu| END |
RandomDi jodohkan cuma demi menghasilkan keturunan, Gojo melampiaskan semuanya pada pasangannya, Yuuji. Entah itu hasrat, kemarahan, cinta dan kasih sayang. this is GoYuu. bl. yaoi. ok? Pict from pinterest