bab 22

555 65 12
                                    



I'd like when you think you are controlling me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I'd like when you think you are controlling me



.
.
.





Gojo berjalan gamang menelusuri lorong rumah sakit yang ramai. Hatinya berkecamuk. Jiwanya bergejolak. Banyak hal dalam pikirannya memantul satu sama lain menusuk tiap bagian otaknya.

Ia bingung.

Perihal Yuji yang selama ini membohongi nya, memang jelas ia marah. Ia merasa di khianati. Tapi rasa cintanya juga tak pudar begitu saja. Ia sudah melalui banyak hal dengan Yuji. Jika pada akhirnya mereka harus berpisah seperti yang Yuta katakan karena tugas Yuji sudah selesai maka Gojo tak bisa menerima nya.

Ia tak bisa menerimanya.

Ia tak bisa menerimanya.

Suara dentingan pelan dari belati di sakunya yang bergesekan dengan benda lainnya itu membuat Gojo gelap mata.

Pikirannya tak tentu.

Ia yang sedari awal dilarang memasuki ruang area operasi kini malah membawa kakinya melangkah menuju tempat itu.

Ke tempat di mana Yuji berada.




.
.
.








Sukuna lelah selama beberapa jam berjaga. Dia punya firasat buruk. Hatinya benar-benar tak tenang. Tapi suasana rumah sakit ini benar-benar tak menggambarkan kekhawatiran nya sama sekali. Semuanya berjalan sebagaimana mestinya.

Pikirannya perlahan buntu.

Sial. Dia tak tahu apa yang sebenarnya direncanakan Yuta.

"Ryomen-san!" Seorang perawat berlari menghampiri pria itu. Dengan nafas yang terengah-engah ia mencoba bicara. "Ada kegaduhan di ruang keamanan. Ciri-ciri orang itu sama seperti yang anda bilang. Kami menangkapnya!"

"Menangkapnya?!" Sukuna terdengar terkejut. Tapi ia tanpa sadar ikut berlari mengikuti perawat itu. Meski dalam hatinya terasa ganjal jika Yuta tertangkap semudah itu. Apa ini jebakan?!

Tapi..

Langkah Sukuna terasa kasar. Saat ia datang ke lokasi itu, disana benar-benar ada laki-laki itu. Yuta. Sedang duduk sambil tersenyum ke arah orang yang mengelilingi nya.

"Kau-- berani-beraninya-!!" Sukuna terlihat marah. Tapi lagi-lagi Yuta hanya menunjukkan ekspresi tenang.

"Apa? Apa yang kulakukan?" Yuta memasang wajah polos. "Aku datang ke sini untuk menjenguk temanku yang sakit tapi tiba-tiba pihak keamanan menjegal ku. Apa itu ulahmu pak tua?" Tudingnya sembari melirik Sukuna.

"Ha! Kau kira aku akan tertipu. Kau tak akan kemana-mana! Karena--"

"Ini rumah sakit, iya kan?" Yuta memotong. "Semua orang berhak kesini. Apa salahnya?" Yuta memegangi dagunya. "Aneh. Kenapa anda mencegahku datang kesini? Mungkinkah, ada sesuatu yang anda sembunyikan disini?"

Pulchritude |GoYuu| END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang