eps 12

1.4K 143 17
                                    

"Satoruu~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satoruu~"

Gojo menoleh dan menurunkan kacamata hitamnya saat mendengar suara lembut memanggilnya. Dengan nada se gentle itu, siapa lagi yang akan memanggilnya dengan suara begitu jika bukan sahabatnya?

"Geto?" Geto melambaikan tangannya dan tersenyum. Berjalan mendekati Gojo yang sendirian duduk di kursi pantai sambil berjemur di bawah payung dengan dua buah kelapa.

"Tumben kau disini. Sendirian pula. Mana istrimu?"

"Oh, dia di toilet."

Geto merasakan perubahan dari suara Gojo. Apa ini? Percakapan yang normal ini, tak pernah ada di kamus mereka. Seorang Gojo liburan ke pantai dengan istrinya dan dengan setia menunggu istrinya yang sedang ke toilet. Geto terkekeh menyadari ini. "Satoru kau.. Benar-benar suka dia ya sekarang?"

Gojo yang awalnya tersenyum lama-lama menurunkan bibirnya menjadi lengkungan yang tidak menyenangkan. Dari dulu Geto memang senang mengorek hal yang tak bermoral padanya. "Kau ada masalah dengan itu?"

Geto angkat bahu dan menjulurkan lidah mengejek. "Tak ada. Silahkan saja kau taburkan bumbu-bumbu cinta itu di kehidupan mu. Itu juga pengalaman yang bagus buatmu." Geto kini beralih duduk di kursi milik Yuji. Wanita yang ia gandeng sebelumnya ia suruh pergi. "Tapi menurutku kau menempatkan perasaan di tempat yang salah. Pernikahan kalian kontrak, ingat? Jika dia gagal dalam misinya, kau pikir Gojo-san akan dengan rela membiarkan kalian terus berumah tangga?"

Gojo menyadari hal itu saat Geto menyebutkan nya. Benar juga. Pernikahannya, cuma pernikahan palsu. Tapi, memangnya Gojo akan peduli? "Si tua itu bisa apa? Dia tinggal melompat saja ke liang kubur, tak seharusnya dia mengusik rumah tangga orang."

"Kau ini." Mustahil Geto tak tertawa. "Kau mungkin tak acuh. Tapi Yuuji? Dan walinya? Kau bilang dia setuju menikah denganmu karena penyakitnya, kalau dia sudah sembuh, bukannya dia tak punya alasan untuk terus bersamamu? Lalu yang lebih penting..." Bola mata Geto berputar. Seolah mencoba mempermainkan perasaan Gojo.

"Apa Yuuji juga suka padamu, hingga dia akan terus ada disisi mu?" Pungkasnya.

Gojo tersenyum culas. "Tentu saja. Kau pikir aku ini siapa? Semua orang menginginkan ku. Termasuk Yuuji."

Suara tawa Geto makin keras, tentu saja. Dia ini Gojo Satoru. Pemilik perusahaan terbesar. Orang kaya dengan wajah rupawan dan matang. Siapa yang tak menginginkan nya? Yuuji cuma anak miskin, apa dia bahkan bisa menolak pesona Gojo yang begitu kuat?

Mendengar Geto tertawa membuat Gojo merasa lebih tenang. Sejujurnya ada setitik dalam hatinya bahwa ia pun takut Yuuji tak mencintai dia seperti dia mencintai Yuuji tapi semua itu selalu dia tepis dengan anggapan bahwa dia adalah kandidat terbaik di antara siapapun di hidup Yuuji. Dia yang terbaik. Dia yang paling pantas. Iya. Cuma dia.

Saat keduanya tengah berdiskusi lagi, tanpa sengaja Geto mengalihkan pandangannya ke belakang. Samar-samar ia bisa melihat Yuuji berjalan ke arah mereka. Ia tersenyum segaris, sudah waktunya pergi. Tak bagus mengganggu liburan suami istri disaat begini. Saat ia hendak bangkit, tiba-tiba sesuatu yang menarik terjadi. Jalan Yuuji di hadang oleh seorang lelaki yang tampaknya dia kenal. Lelaki itu tersenyum, seolah bernostalgia dan Yuuji balas tersenyum menanggapi pertemuan mereka yang tiba-tiba.

Pulchritude |GoYuu| END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang