— بسم الله الرحمن الرحيم —
— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
"Hasbunallah wa ni'mal wakiil"
___"Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baik pelindung"
🌿🌿🌿
"Loh gak bisa gitu dong om!" Pekik Elmira langsung berdiri dari duduknya, karena tidak terima dengan keputusan itu.
"Tenang dulu nak." Ucap umi Zarra mencoba untuk menenangkan Elmira. Lalu menarik tangannya agar Elmira kembali duduk di sampingnya.
"maaf, telah menyentuh mu tanpa izin, sesuai dengan janji yang pernah saya ucapkan dulu. Maka, izinkanlah saya untuk menikahi dirimu."
"Aku gak mau!"
"Saya dulu pernah berjanji, nggak akan menyentuh wanita yang bukan mahram saya. Dan sekarang, saya malah menyentuh kamu tanpa seizin mu. Oleh karna itu, izinkan saya untuk menikahi mu."
"Gak bisa gitu dong om! Gue gak mau sama lo!" Ucap Elmira menatap Gus Alzhar dengan pandangan sinis nya.
"Kenapa nggak mau?" Tanya Abi Ali.
"Ya gak mau om, ketemu belum ada satu hari masa tiba-tiba ngajak nikah. Gak jelas banget! Mana cuman karna janji itu lagi."
"Janji itu harus di tepati, janji itu bukan hal yang sepele yang bisa dengan mudah nya di ingkari. Janji itu diibaratkan sama dengan hutang, dan sekarang saya sudah mengingkari janji itu. Maka, bantulah saya untuk menepati janji itu karena sungguh sedari kecil saya di didik oleh umi dan abi dengan pemahaman ilmu agama yang sangat luas, saya tumbuh di dalam lingkungan pesantren di kelilingi oleh orang-orang yang paham dengan ilmu agama. Semenjak saya sudah baligh, saya berjanji kepada umi dan abi bahwa saya tidak akan pernah menyentuh wanita yang bukan mahram saya, jika itu terjadi maka saya akan menikahinya. Dan sekarang, terjadi di malam ini saya menyentuh kamu, saya menyentuh wanita yang bukan mahram saya. Oleh karna itu, tolong bantu saya untuk menepati janji itu." Ucap Gus Alzhar dengan pandangan sendunya.
Elmira tertegun mendengar itu, dirinya belum pernah menemukan laki-laki seperti itu. Entah mengapa perasan benci yang tadi menghinggapi hatinya, perlahan-lahan menghilang dan di gantikan dengan perasaan kagum.
"Mungkin sekarang kamu masih kaget sama kejadian ini, saya akan kasih kamu waktu untuk menjawab pertanyaan itu. Untuk sekarang kamu boleh ada di pesantren ini untuk memutuskan jawaban yang tepat." Lanjut Gus Alzhar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Tasbih [Terbit]
Short Story"Maaf, telah menyentuh mu tanpa izin, sesuai dengan janji yang pernah saya ucapkan dulu. Maka, izinkanlah saya untuk menikahi dirimu." "Ha?!" ******* Hanya seorang laki-laki biasa yang menjaga dirinya karena Allah dan untuk istrinya kelak. Berjanji...