25. Kembali Tersakiti

462 37 1
                                    

— بسم الله الرحمن الرحيم —

Nabi SAW bersabda, "Sungguh manusia yang paling pertama bersamaku di Hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat atasku."

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Tiga hari berlalu...

Waktu begitu cepat berlalu, sudah tiga hari Elmira di tinggal pergi oleh Gus Alzhar. Elmira merasa kesepian, dirinya ingin pergi ke ndalem tetapi ia takut menggangu Abi dan umi. Karena Abi dan umi nya sudah sibuk untuk mengurus penerimaan santri baru. Sedangkan Helwa gadis itu mengikuti kemah di sekolah nya, dan besok ia akan pulang.

"Cepet pulang A' perasan aku nggak enak," gumam Elmira meneteskan air matanya, tiga hari berturut-turut teror itu masih terus menghantuinya, membuat dirinya takut.

Dengan cepat Elmira mengeluarkan tasbih nya di dalam saku abaya nya, lalu mulai berdzikir untuk menenangkan hatinya yang sedang gelisah. Elmira memejamkan matanya lalu mulai menggulir satu persatu bulatan tasbih yang terbuat dari kayu, yang di desain dengan khusus bahkan nama dirinya terukir indah diantara bulatan tasbih itu.

"Subhanallah, subhanallah, subhanallah."

Setelah beberapa menit Elmira berdzikir, ia pun beranjak dari sofa untuk menuju ke dapur karena saat ini perutnya terasa sangat lapar. Tetapi saat membuka kulkas, Elmira hanya bisa menghela nafasnya pasrah karena melihat isi kulkas itu yang ternyata kosong. Bagaimana dirinya bisa lupa untuk berbelanja bulanan.

Elmira berjalan ke arah kamarnya untuk mengambil dompet dan cadarnya, baru saja dirinya ingin melangkahkan kaki, tetapi Elmira malah di buat terkejut karena lemparan batu dan gulungan kertas membuat Kaca jendela kamarnya pecah.

"Astaghfirullahal'adzim ya Allah," lirih Elmira sambil memegangi dadanya yang berdetak kencang.

"Apa lagi ini?" tanya nya Sembari mengambil kertas itu dan membuka gulungannya.

Elmira mulai membaca kertas itu yang ukurannya dan tulisannya nya lebih besar dan banyak, ketimbang gulungan kertas yang lainnya. Air mata Elmira luruh seketika ketika sudah membaca isi kertas tersebut.

"Ya Allah nggak, nggak mungkin dia nggak akan senekat itu," lirih Elmira dengan air mata yang semakin turun dengan deras.

"Ya Rabb dia jahat, jauhkan dan lindungi hamba dari orang yang seperti dia ya Rabb, hamba takut, lindungilah orang yang hamba sayang ya Allah," tangisan Elmira semakin deras. Saat ini dirinya takut, ia tau bahwa orang yang saat ini meneror nya tidak pernah bermain-main dengan kata-katanya, dia adalah orang yang nekat akan melakukan apapun demi keinginannya.

Untaian Tasbih [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang