Untaian Tasbih [Terbit]

18. Sama-sama beruntung

— بسم الله الرحمن الرحيم —

Nabi SAW bersabda, "Sungguh manusia yang paling pertama bersamaku di Hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat atasku."

— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

🌿🌿🌿

"Ayo sekarang belajar ngaji," ajak Gus Alzhar setelah meredakan tawanya.

Kemudian Gus Alzhar pun dengan sabar mengajari istrinya itu untuk membaca Al-Qur'an, lidah kelu Elmira membuat nya sedikit kesusahan untuk membaca dan memahami nya.

"Panjang bacanya enam harakat," ucap Gus Alzhar membernarkan bacaan Elmira.

"Kho bacanya dari tenggorakan,"

"Ho"

"Bukan ho tapi kho,"

"Ho"

"Kho sayang Kho,"

"Aku nggak bisa," lirih Elmira dengan pandangan sendunya.

"Kan tadi bisa,"

"Sekarang nggak tau, malah nggak bisa."

"Yaudah nggak papa, nanti belajar lagi. Ayo lanjutin," titah Gus Alzhar.

Lalu Gus Alzhar pun mencontohkan bacaannya dan diikuti oleh Elmira, beberapa kali salah dan terkena teguran oleh suaminya itu. Membuat Elmira seketika bersedih ingin menangis, susah sekali baca ini. Lidahnya yang sangat kelu tidak bisa menyamai cara baca suaminya yang terdengar fasih.

"Alhamdulillahilladzi,"

" Alhamdulillahiladi,"

"Pake ha kecil keluar dari tenggorokan, bukan ha besar yang keluar dari dada. Terus pas ladzi, itu pake dzal besar lidahnya agak di gigit sedikit, kayak tadi baca tsa." Dengan suara yang lembut dan penuh kehati-hatian, Gus Alzhar menuntun bacaan Qur'an istrinya. Hatinya sedikit tidak tega karena dirinya melihat bahwa pandangan istrinya sudah sendu dan sedikit berkaca-kaca.

"A-alhamdulillahiladi,"

"Dzal  lidah nya di gigit,"

"Da,"

"Dzal"

"A-aku nggak bisa," lirih Elmira dengan air mata yang sudah mengalir. Lidahnya terasa sangat kelu dan kaku tidak bisa untuk membaca Al-Qur'an, hatinya bersedih oleh karena itu dirinya melampiaskan nya lewat air mata.