26. Pengkhianat

530 41 4
                                    


— بسم الله الرحمن الرحيم —

Nabi SAW bersabda, "Sungguh manusia yang paling pertama bersamaku di Hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat atasku."

— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Elmira, gadis mungil nan cantik itu mulai membuka matanya dengan perlahan. Rasa dingin langsung menusuk ke dalam tulangnya, karena ia terbaring di atas lantai yang sangat dingin. Rasa takut langsung menggerogoti hatinya, karena gudang ini adalah tempat yang di pakai oleh ayahnya untuk bunuh diri. Rasa gelisah, takut, dan cemas membuatnya ketakutan.

"Ini aku kasih buat kamu, kalo kamu nanti kangen aku, ngerasain sedih, kesepian, dan kamu takut. Kamu dzikir aja pake tasbih ini, bawa tasbih nya kemana-mana jangan sampe di tinggal."

Mengingat ucapan itu Elmira langsung mengeluarkan tasbih nya, dan mulai berdizkir untuk mencari ketenangan.

"Udah bangun?"

Mendengar suara itu membuat Elmira mengerutkan keningnya, ia mengenali suara itu. Dengan cepat Elmira membuka matanya lalu mengantongi tasbih itu dan menatap dengan tidak percaya kepada gadis yang memakai jilbab maroon tersebut.

"Z-zulfa," Elmira berucap dengan terbata-bata ketika ia menatap Zulfa—sahabatnya, yang menatapnya dengan senyuman smrik.

"Z-zulfa, tolong aku. Aku mau pergi dari sini," ucap Elmira dengan nada yang memohon.

Zulfa mendekati Elmira dan mencengkram dagu indah milik gadis mungil itu, membuat dagunya berdarah karena goresan kuku tajam itu.

"Lo enak banget bilang kayak gitu? Lepasin? Jangan harap!" Sentak Zulfa sambil mendorong kepala Elmira.

"Zulfa kok kamu kayak gini? Aku sahabat kamu,"

"Sahabat? Lo bilang gue sahabat lo? Setelah semuanya lo rebut begitu aja?" Ucap Zulfa dengan nada sinisnya.

"Oh dia sahabat kamu?" Sahut nenek Rita dengan melipat tangan di dadanya.

"Aku sahabat dia?" Zulfa memandang Elmira dengan tatapan merendah nya. "Nggak sudi! aku benci sama dia nek," tunjuk Zulfa mendorong Elmira sehingga kepala gadis itu terbentur oleh sebuah meja.

"N-nenek?" tanya Elmira dengan terbata-bata sembari meringis karena rasa pusing mendera kepalanya, ia bingung mengapa Zulfa memanggil nenek Rita dengan sebutan nenek. Apa hubungannya?

Untaian Tasbih [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang