— بسم الله الرحمن الرحيم —
Nabi SAW bersabda, "Sungguh manusia yang paling pertama bersamaku di Hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat atasku."
— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Jodoh itu nggak akan kemana, ikan di laut dan sayur di kebun aja ketemunya di masakan ibu. Begitupan aku dan kamu mau sejauh apapun jaraknya nanti juga ketemu. Dengan takdir yang telah Allah tetapkan.
In syaa Allah..🌿🌿🌿
Malam hari pun tiba. Saat ini Elmira dan kawan-kawannya sedang sibuk dengan dirinya sendiri, Zulfa yang sedang muroja'ah, Khalisa yang sedang membereskan bajunya agar lebih rapih ketika di masukkan kedalam lemari, Aisyah si pecinta fiksi itu sedang duduk di bangku ujung sana sambil membaca novel yang tadi siang sempat tertunda karena kedatangan Ning nya itu.
Dan Elmira si gadis mungil itu, yang sedang merebahkan dirinya di atas kasur sambil menumpukkan kedua tangannya untuk menutupi keningnya, dirinya sedari tadi hanya melamun saja. Saat ini dirinya memakai baju yang di pijamkan oleh Khalisa, karena ia tidak mempunyai baju yang cocok untuk di pakai di kawasan pesantren. Lama kelamaan Elmira merasakan nyaman dan terjaga saat memakai baju syar'i ini.
"Eh El!" panggil Khalisa yang membuat lamunan Elmira seketika buyar.
"Kenapa?" tanya Elmira memiringkan sedikit tubuhnya untuk menatap Khalisa.
"Katanya kamu mau ngasih jawaban ke Gus Alzhar," jawab Khalisa yang membuat Elmira menepuk dahinya, karena ia lupa untung saja Khalisa mengingatkan nya.
"Astaga gue lupa! Untung aja lo ingetin," ujar Elmira yang di balas anggukan oleh Khalisa.
"Masih muda tapi udah pikun," sahut Aisyah masih fokus dengan novel nya.
"Udah lama nunggu, tapi nggak pernah nyata," sindir Elmira membuat Aisyah melebarkan matanya.
"Astaghfirullah menyindir dengan gaya ini mah," kata Aisyah dengan nada dramatis sambil memegangi dadanya, seolah-olah dirinya menjadi manusia yang paling tersakiti.
"CARI YANG NYATA MBA! KARNA YANG FIKSI NGGAK AKAN PERNAH JADI NYATA!" teriak Elmira lalu berlari keluar dari kamar itu dengan cepat, Aisyah seketika langsung berdiri dari duduknya. Berniat ingin mengejar Elmira, tetapi dengan cepat Zulfa menahan lengannya.
"Udah biaran El cuman bercanda," ucap Zulfa menenangkan Aisyah.
"Huh ELMIRA AWAS JATOH!" teriak Aisyah karena melihat Elmira yang sedang berlari sambil mengangkat gamisnya, terlihat kesusahan sekali ia takut jika gadis mungil itu akan jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Tasbih [Terbit]
Short Story"Maaf, telah menyentuh mu tanpa izin, sesuai dengan janji yang pernah saya ucapkan dulu. Maka, izinkanlah saya untuk menikahi dirimu." "Ha?!" ******* Hanya seorang laki-laki biasa yang menjaga dirinya karena Allah dan untuk istrinya kelak. Berjanji...