꧁ ༺ Chapter 8 ༻ ꧂
꧁ ༺ ༻ ꧂
Permaisuri Yoon menatap datar pada pemandangan di depannya. Hari ini seperti yang telah ia lakukan sebulan belakangan, dia berada di ruang tahta untuk menemani Kaisar Choi.
Dia duduk disamping Kaisar dan mendengar segala sesuatu kejadian dan keadaan kerajaan ini selama kurang lebih dari satu bulan. Ini bukanlah tugas permaisuri. Permaisuri tidak diwajibkan untuk menghadiri diskusi kerajaan seperti yang dia lakukan saat ini. Akan tetapi, Kaisar yang dinikahinya ini membuat peraturan baru yang menggelikan.
Ketika menghadapi persidangan yang mempertanyakan keputusan Kaisar untuk menjadikan dirinya sebagai Permaisuri, Kaisar akan menatapnya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan aneh seperti,
‘Apakah keputusan seorang Kaisar perlu dipertanyakan, Permaisuri?’
‘Apa menurutmu, Kaisar ini melakukan sesuatu yang salah, Permaisuri?’
‘Apa hukuman yang pantas bagi mereka yang mempertanyakan keputusan Kaisar, Permaisuri?’
Setiap Kaisar melakukan hal ini, jantung Jeonghan akan berdetak kencang. Kaisar tiran ini hanya ingin menjadikan dirinya kambing hitam atas tindakannya. Kini, orang-orang berfikir bahwa Kaisar sangat mencintai Permaisuri hingga menempatkannya sebagai pengambil keputusan.
Jeonghan benar-benar tidak ingin memiliki posisi Permaisuri ini. Dia berfikir dirinya akan hidup dengan tenang, tetapi malah dihadapkan pada Kaisar Choi yang agak gila ini. Dia tidak henti-hentinya melakukan sesuatu yang menbuat detak jantung Jeonghan berpacu.
Seperti saat ini, ada seorang pemberontak yang tengah di adili. Dia adalah mantan pejabat tinggi kerajaan. Dia tertangkap basah bertemu dengan salah satu orang pangeran ketiga yang memberontak tiga tahun yang lalu.
Meskipun sudah berada di ruang tahta selama lebih dari sebulan, Permaisuri Kaisar Choi tetap menjadi sosok yang mencuri perhatian. Apalagi bagi penjahat yang belum pernah melihat wajah itu sebelumnya. Sosoknya yang sangat anggun duduk di samping Kaisar Choi yang terlihat sangat kejam. Keduanya sangat kontras tetapi tetap menarik untuk dilihat.
“Cih! Membuat pelacur rendahan duduk di ruang tahta, kau benar-benar memalukan Choi Seungcheol!” Teriak pria paruh baya dengan pakaian compang-camping dan luka di sekujur tubuhnya kepada Yoon Jeonghan yang tetap diam.
“Lancang!” Sebuah pukulan menyapa punggung pria itu hingga ia memuntahkan darah segar di atas marmer indah dibawahnya.
Permaisuri tidak memiliki perubahan ekspresi yang berarti, dia tetap setenang biasanya. Meskipun dirinya baru saja di panggil pelacur rendahan. Para pelayannya yang duduk di samping kakinya lah yang merasakan kemarahan.
“Memanggil Permaisuri sebagai pelacur dan memanggil nama Kaisar dengan lancang. Kesalahanmu baru saja bertambah.” Kata Kaisar dengan datar tetapi memiliki aura yang menakutkan. Dia menopang wajahnya dengan punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairway to Heaven [CheolHan]✓
FanfictionYoon Jeonghan, adik dari Kaisar Kerajaan Elemen Tumbuhan. Dia dijuluki sebagai pangeran negeri yang teramat indah namun dingin. Takdir Jeonghan hanya untuk memenuhi segala perintah kakaknya, Hong Jisoo. Termasuk menikah dengan Kaisar Kerajaan Eleme...