17. Sebuah rahasia

2.5K 320 83
                                    


꧁ ༺ Chapter 17 ༻ ꧂

꧁ ༺ ༻ ꧂

Pagi itu, Jeonghan terbangun lebih dulu. Jika biasanya dia akan berlalu dan pergi untuk membersihkan dirinya lalu menyiapkan pakaian Kaisar, kali ini dia terdiam sebentar sembari memandangi wajah Kaisar Choi yang masih tertidur di sampingnya.

Ada sesuatu yang mengganjal di hati Jeonghan. Sangat janggal dan dia tidak mengenalinya sama sekali. Ketika Kaisar Choi bertanya padanya, apakah dirinya sanggup menanggung cinta dari pria itu, Jeonghan tidak mengatakan apapun sebagai jawaban. Dia hanya diam di sana, sembari meremat kedua tangannya. Menepis perasaan aneh yang menelusup ke rongga dadanya.

Kedua mata persik milik Permaisuri Yoon menatap raut tegas Kaisar Choi. Menerka-nerka apa yang ada di kepala pria itu. Jeonghan menghabiskan waktu sekitar sepuluh menit dalam posisinya, hingga ia tersadar dan memutuskan untuk pergi membersihkan dirinya.

Kedua kaki ramping milik Jeonghan menuruni kasur dan menapak di atas lantai marmer yang indah itu. Kemudian kedua kakinya yang terbuka segera di tutupi oleh jubah putihnya ketika dirinya berdiri. Jeonghan berjalan anggun menuju ke arah pintu tempat ia membersihkan dirinya.

Meninggalkan Kaisar Choi yang telah membuka matanya dan menatapnya dari tadi. Mengikuti setiap gerakan sang pasangan, hingga sosok indah itu menghilang dari pandangannya. Seungcheol memperhatikan dan menyadari apapun yang di lakukan oleh Jeonghan.

Sejak kapan dirinya selalu mengikuti Jeonghan? Seungcheol tidak tahu pasti. Mungkin saja sejak pertama kali mereka bertemu. Jeonghan memang sudah memukau dan Seungcheol tidak menyangka bahwa Permaisuri miliknya ini akan semakin memukau setiap harinya.

Seungcheol bergeser ke tempat Jeonghan tidur. Pria itu menenggelamkan kepalanya di atas bantal yang di gunakan sang Permaisuri. Menyesap dan menikmati aroma samar alami dari rambut Jeonghan yang tersisa di sana. Memberi makan dadanya yang menggelora menginginkan Jeonghan hingga ke tulang.

꧁ ༺ ༻ ꧂

"Apakah semuanya sudah ada di sini?" tanya Seungcheol dingin pada sosok Mingyu di hadapannya.

"Sudah Yang Mulia. Hanya menunggu perintah saja, maka semuanya akan datang," jawab Mingyu sambil menunduk sopan.

Seungcheol menganggukkan kepalanya, "Panggil semuanya kemari."

Kepala Mingyu menunduk tanda ia menyanggupi perintah dari Kaisar Choi. Sekejab, Mingyu menghilang dari hadapan Seungcheol yang langsung mengalir pandangannya kepada sang Permaisuri di sampingnya.

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang